Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kapolda Aceh: Kalau Mau Hidup Normal, Ayo Divaksin

Hidup normal, tanpa masker, ngopi bareng dan ngobrol sampai larut malam jadi dambaan orang.Untuk bisa ke sana, Kapolda Aceh mengajak semua divaksin.

Editor: cecep burdansyah
zoom-in Kapolda Aceh: Kalau Mau Hidup Normal, Ayo Divaksin
Theresia Felisiani/Tribunnews.com
Kapolda Aceh Irjen Wahyu Widada mengajak semua masyarakat Aceh untuk divaksin. 

TRIBUNNEWS.COM, ACEH - Kapolda Aceh, Irjen Pol Wahyu Widada, mengaku cukup khawatir dengan meningkatnya kasus terkonfirmasi Covid-19 di Aceh sejak Mei hingga Juni, apalagi angka kematian di Aceh saat ini lebih tinggi dari rata-rata Nasional dan angka kesembuhan pasien Aceh lebih rendah.

Oleh karena itu, ia meminta masyarakat Aceh benar-benar disiplin protokol kesehatan (protkes), agar grafik penyebaran Covid-19 Aceh melandai. Di sisi lain, jenderal bintang dua ini mengajak seluruh masyarakat Aceh untuk ikut melakukan vaksin dalam program vaksinasi yang sedang dilakukan oleh Pemerintah Aceh.

Berikut  wawancara khusus Jurnalis Serambi, Subur Dani dan Videografer Serambi On Tv, Hendri dengan Kapolda Aceh Irjen Pol Wahyu Widada,

Angka penyebaran dan kasus terinfeksi Covid-19 di Aceh terus meningkat, apa upaya polisi untuk memutus mata rantai penyebaran?

Saat ini tugas kepolisian tidak terpisahkan dari tugas sebagai satgas, karena keberadaan polisi juga bagian dari satgas. Tugas polisi itu sesuai Instruksi Presiden Nomor 6 Tahhun 2020 itu ada empat, pertama membantu pemda dalam mengerahkan kekuatan menegakkan protokol kesehatan, kedua bersama dengan TNI kita laksanakan patroli, ketiga melaksanakan edukasi dan sosialisasi, keempat melakukan penegakan hukum.

Kondisi Aceh saat ini, bulan Mei dan Juli itu menunjukkan peningkatan kasus luar biasa, Mei ke Juni itu menunjukkan angka yang terkonfirmasi positif sudah tiga ribu lima ratus lebih. Dan paling memprihatinkan adalah yang meninggal di bulan Mei, itu sampai 156 orang, jumlah yang cukup banyak. Yang harus jadi perhatian kita, dalam dua bulan ini peningkatan jumlah pasien terpapar Covid-19 di Aceh meningkat luar biasa.

Angka kesembuhan kita rendah, di angka 78 persen, padahal Nasional sudah 92 persen. Angka kematian kita 3,78 persen, angka nasional 2,76 persen. Ini masih lebih tinggi dari rata-rata nasional dan harus jadi perhatian kita bersama.

BERITA TERKAIT

Meningkatnya angka kasus positif apakah ekses dari mudik lebaran Idul Fitri?

Itu bisa saja, tapi kita harus melakukan penelitian untuk menjawab itu. Ya mungkin saja itu ekses dari mudik lebaran ya, kita lihat trend tahun lalu juga hampir sama  ketika habis lebaran atau habis liburan angkanya juga naik, karena terjadi mobilitas masyarakat. Tradisi lebaran itu memang tradisi yang baik, tapi dalam kondisi ini sebenarnya harus jadi perhatian kita, karena memungkinkan terjadi penularan.

Apakah juga ekses dari semakin tidak patuhnya masyarakat dan semakin berkerumun masyarakat selama ini?

Pemerintah sudah menganjurkan masyarakat untuk mengikuti protokol kesehatan (protkes) yakni 5 M, memakai masker, mencuci tangan dengan sabun,  menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas. Nah kalau itu angka kasusnya naik, berarti 5 M itu tidak dijalankan dengan baik.

Sebenarnya ada sanksi tegas atau tidak jika masyarakat membuat kerumunan?

Itu kan bisa dengan UU Kekarantinaan dan Kesehatan, karena itu membahayakan orang lain. Kerumunan ini cukup rentan menularkan penyakit. Virus tidak bisa jalan-jalan, yang bisa jalan-jalan ya orang yang membawa virus. Makanya kalau ada kerumunan tetap ada sanksi tegas.

Di Kota Banda Aceh baru-baru ini heboh dengan Perwal Wali Kota tentang warung kopi harus tutup pada pukul 23.00 WIB. Bagaimana pendapat Anda?

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas