Sempat Divonis RSUD Pirngadi Reaktif Covid-19 Bayi Khayra Akhirnya Meninggal
Di detik-detik terakhir sebelum menghembuskan nafas terakhir, sang ayah menjelaskan anaknya sempat minum susu
Editor: Hendra Gunawan
Menurut penuturan kerabat korban, saat ini pihak keluarga tengah mengurus prosesi pemakaman Khayra Hanifah Al Maghfirah.
"Iya, tadi sekira jam 08.00 WIB meninggal dunia. Saat ini jenazahnya masih di rumah duka,' kata Nisa, kerabat korban ketika dihubungi www.tribun-medan.com, Kamis (10/6/2021).
Nisa mengatakan, alamat rumah duka berada di Jalan jangka, gang Sehat No 44, Kelurahan Sei Putih Barat, Kecamatan Medan Petisah.
Baca juga: Kasus Covid-19 Terus Naik, 200 Pasien Baru Masuk RS Wisma Atlet Tiap Hari
"Rencananya hari ini jenazah akan dimakamkan di tempat pemakaman umum kawasan Sei Sekambing Medan yang ada di dekat kampus Panca Budi," kata Nisa.
Kasus yang dialami Khayra Hanifah Al Maghfirah ini cukup menyita perhatian publik. Ada pun bayi tersebut telah usai dimakamkan di pemakaman sekitar jalan Sei Kambing.
Pernyataan RSUD Pirngadi
Terkait peristiwa itu, Humas Pirngadi Medan, Edison Peranginangin yang ditemui di ruangannya pada Kamis (10/6/2021) mengatakan, bahwa pihaknya membenarkan adanya pasien (bayi) yang dirawat di rumah sakit Pirngadi Medan.
"Kita menjawab berita yang viral kemarin tentang meng-covidkan kemarin. Perlu saya sampaikan di sini, sesuai dengan informasi yang dikumpulkan, bahwasanya benar pasien dirawat. Ia dikirim dari RS swasta yang direncanakan akan menjalani operasi di rumah sakit Pirngadi Medan," ujar Edison Peranginangin.
Lanjut Edison, karena ini masa pandemi maka rumah sakit mengecek Rapid antigen.
Di mana antigen ini mengecek antibodi dan hasilnya reaktif itu diperiksa pada (8/6/2021) sekitar pukul 14.30 WIB.
Karena ini mau operasi dan hasilnya kemarin reaktif maka dilakukan cek lagi setelah menunggu beberapa waktu dan hasilnya negatif.
"Inilah pemicu reaktif itu positif padahal itu antibodi jadi muncullah bahasa seakan-akan Pirngadi mengcovidkan. Padahal hasil ke dua itu negatif. Kalau video itu, benar berada di rumah sakit," ungkapnya.
Terkait tudingan ditelantarkan ya pasien yang hendak menjalani operasi, Edison membantah dan menuturkan bahwa pihaknya mempunyai SOP pemeriksaan dan bukan ditelantarkan.
"Kita punya SOP pemeriksaan, bukan penelantaran. Sekitar pukul 00.45 WIB sudah ada rencana dilakukan operasi. Namun pada pukul 00.55 WIB, keluarga meminta pemulangan itu dan ditandatangani orangtuanya," jelasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.