Sakit Hati Disebut Anak Tak Berguna, Pria Ini Bunuh Ayahnya, Bikin Sandiwara Tutupi Perbuatannya
Korban ditemukan oleh anaknya sendiri dalam keadaan tak bernyawa. Tangan dan kaki terikat lakban.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Irwansyah (27) diduga bersandiwara menutupi perbuatannya, setelah menghabisi nyawa ayahnya sendiri, yakni Khairil Anwar (57).
Kesimpulan itu diketahui dari hasil penyelidikan jajaran kepolisian. Demikian disampaikan oleh Kapolres Asahan AKBP Nugroho Dwi Karyanto.
"Dari hasil penyelidikan sementara mengarah ke arah satu orang pelaku yang bukan lain adalah anak kandung dari korban sendiri," ucap AKBP Nugroho.
Menurut dia, sudah didapat keterangan bahwa terduga pelaku yang melakukan pembunuhan terhadap korban (Khairil Anwar).
Baca juga: Pasutri Habisi Nyawa Kontraktor, si Istri Rencanakan Pembunuhan karena Sakit Hati Jabatan Direbut
Irwansyah melakukan sandiwara itu untuk menutupi perbuatannya. Ia sengaja membuat seolah ayahnya terlihat sebagai korban perampokan.
Jasad Khairil ditemukan tewas di rumahnya dengan posisi tangan dan kaki terikat lakban, Kamis (10/6/2021).
Warga Dusun II, Desa Pasar Lembu, Kecamatan Air Joman, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, sontak heboh.
Baca juga: Heboh Perampokan dan Pembunuhan Petani di Asahan, Pian Diikat Tangan dan Kaki Lalu Dihabisi
Irwansyah, anak korban, diketahui sebagai orang pertama yang melihat kondisi korban tak bernyawa.
Saat itu, Irwansyah hendak pergi ke Medan pukul 05.30 WIB.
Sebelum berangkat, ia lantas singgah ke rumah ayahnya yang berjarak 500 meter untuk memberikan sarapan.
Namun, ia melihat ternyata ayahnya sudah dalam keadaan tewas. Tangan dan kaki terikat lakban.
"Tapi ditengoknya di pintu depan tak terbuka, dia masuk dari pintu belakang yang sudah terbuka. Dia masuk ke dalam rumah dan menemukan bapaknya di dalam kamar dalam keadaan terikat, dilakban," kata Humas Polres Asahan Iptu Maraden, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Kamis sore.
Awalnya polisi menduga Khairil adalah korban perampokan. Sebab, semua barang yang ada di kamarnya berantakan.
"(Barang hilang) kemungkinan besar ada, tapi itu masih dalam penyelidikan. Apanya, semua berantakan. Diduga sementara perampokan," ujarnya.
Baca juga: Pengacara di Surabaya Jadi Tersangka Kasus Penganiayaan ART
Kata Maraden, dari keterangan tetangga korban berinsial NE (46), saksi sempat mendengar suara teriakan minta tolong dari rumah korban sekitar pukul 03.00 WIB.
Saat itu, lanjutnya, saksi tidak berani keluar karena suaminya sedang tidak di rumah.
Pelaku diduga anak korban Setelah adanya kejadian itu, polisi pun kemudian melakukan penyelidikan dan penyidikan untuk mengungkap kasus tersebut.
Motif sakit hati
Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan polisi terhadap pelaku karena sakit hati kepada korban.
Selain sakit hati, Irwansyah juga mengaku tidak pernah dibantu dalam perekonomian oleh sang ayah.
"Motif pelaku menghabisi nyawa korban karena sakit hati dikatakan anak tidak berguna. Dia merasa kecewa karena tidak pernah dibantu dalam hal ekonomi oleh korban," kata Humas Polres Asahan Iptu Maraden saat dihubungi lewat pesan WhatsApp, Jumat (11/6/2021).
Baca juga: Dibangunkan Oleh Teman Dekatnya Untuk Sahur, Badan Marsilah Sudah Kaku, Diduga Korban Penganiayaan
Berdasarkan hasil autopsi, korban tewas akibat pukulan benda tumpul di bagian kepala belakang.
Lalu adanya buih halus yang disebabkan penyumbatan pada pernapasan di mulut dan hidup karena tertutup oleh suatu benda.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Sandiwara Irwansyah yang Temukan Ayahnya Tewas dengan Terikat Lakban, Pelaku Ternyata Anak Korban, Ini Motifnya
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.