KRONOLOGI 4 Polisi Muntah Setelah Makan Bakso hingga Dilarikan ke IGD, Beredar Ada Temuan Formalin
Empat polisi di Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami keracunan makanan setelah menyantap bakso, dan sempat dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD).
Penulis: garudea prabawati
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Empat polisi di Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami keracunan makanan setelah menyantap bakso, hingga sempat dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit (RS) Bhayangkara.
Empat Anggota polisi tersebut yakni Ipda Sisilia Trisnawati, Brigpol Honi Bait, Brigpol Angel Kana dan Brigpol Jimmy Riwoe.
Mereka yang bertugas di Direktorat Lalu Lintas Polda NTT itu mengalami muntah-muntah.
Salah seorang korban, Brigpol Hony Bait membenarkan hal tersebut.
"Saya muntah-muntah," ujar Brigpol Hony Bait, dikutip dari Pos-Kupang.com.
Hal yang sama dibenarkan Direktur Lalu Lintas Polda NTT, Kombes Pol Iroth Laurens Recky, SIK.
"Iya (anggota muntah-muntah setelah makan bakso)," ujarnya saat dikonfirmasi secara terpisah, Rabu 16 Juni 2021.
Baca juga: Wali Kota Benyamin Sebut Kondisi Tangsel Sudah Darurat Covid-19, RS Rujukan Terisi 74%
KRONOLOGI
Awalnya Ipda Sisilia Trisnawati, Brigpol Honi Bait, Brigpol Angel Kana dan Brigpol Jimmy Riwoe bersama-sama mendatangi Restoran Swalayan Bakso Kota, sekira pukul 12.30 Wita.
Mereka pun menyantap bakso pesanan mereka.
Lantas tak langsung beraksi, mereka sempat pulang ke rumah masing-masing.
Namun setelah itu mereka mengalami muntah-muntah dan dilarikan ke IGD RS Bhayangkara Titus Uly Kupang untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Mengandung Formalin
Bakso tersebut pun diperiksa oleh Tim medis RS Bhayangkara dan Bid Dokkes Polda NTT.
Proses pemeriksaan food security pun dilakukan.
Hasilnya berikut ini:
- Formalin 0,8 miligram pada mie kuning.
- Nitrit sebesar 0,6 miligram pada daging, dan saus sambal tomat.
- Formalin 0,25 miligram pada daging.
- Formalin sebesar 0,8 miligram pada mie bakso goreng
- Formalin 0,6 miligram pada tahu bakso.
Baca juga: Menteri Trenggono Resmi Larang Ekspor Benih Lobster
Pemilik Restoran Buka Suara
Kristin SP Owner Bakso Kota Kupang, pun buka suara, dikutip dari Pos-Kupang.com, mengklarifikasi informasi terkait Bakso Kota mengandung formalin dan bahan berbahaya lainnya itu tidak benar.
Karena hingga saat ini hasil pemeriksaan sampel belum dikeluarkan secara resmi oleh Balai Pom Kupang.
"Seperti tahu yang saya pakai itu saya beli, tidak buat sendiri. Kecap, saos dan mie pun sama, saya beli tidak buat sendiri. Sementara daging atau pentolan kita beli daging baru mol di pasar," jelas Kristin.
Dikatakan Kristin, oleh penyidik, ia disuruh menunggu hasil pemeriksaan sampel oleh Balai Pom Kupang.
Memang dirinya langsung berinisiatif mendatangi Balai Pom Kupang untuk memastikan, produk yang dijual mengandung bahan berbahaya atau tidak.
Dirinya pun merasa terganggu dengan adanya kejadian tersebut diiringi dengan kabar tak sedap yang beredar.
Kristin mengaku kaget dengan informasi yang beredar di grup-grup whatsapp bahwa produknya mengandung beberapa bahan berbahaya, karena setelah dia mengecek langsung ke Balai POM, produknya belum dilakukan pemeriksaan sampel.
Baca juga: Covid-19 Kembali Melonjak, Pemuda dan Mahasiswa Sultra Desak Munas Kadin Ditunda
"Bahkan tadi ada penyidik kaget bahwa kok ada berita seperti ini, karena sampai dengan jam 2 (waktu setempat) saya di sana belum ada hasil dari Balai Pom," ujarnya.
Di sisi lain dirinya meminta maaf atas kejadian yang menimpa beberapa orang pelanggannya.
Dan berharap kejadian tersebut menjadi pelajaran berharga, menjadi acuan untuk lebih hati-hati dan lebih waspada dalam mengelola usaha apalagi di bidang kuliner.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (Pos-Kupang.com/Ray Rebon)