Gibran Buka Suara soal Mobil Dinas yang Ditinggal di Dekat Lokasi Perusakan Makam, Ada Pesan Khusus?
Gibran meninggalkan mobil dinasnya di dekat lokasi perusakan makam di TPU Cemoro Kembar Kelurahan Mojo, Jawa Tengah.
Penulis: Nuryanti
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka meninggalkan mobil dinasnya di dekat lokasi perusakan makam di TPU Cemoro Kembar Kelurahan Mojo, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo.
Gibran diduga sengaja meninggalkan mobil dinasnya di lokasi perusakan makam.
Menurut warga, sudah dua hari mobil dinas Gibran terpakir setelah Wali Kota Solo itu meninjau makam yang dirusak.
Putra sulung Presiden Jokowi ini diduga sengaja meninggalkan mobil dinasnya agar kejadian serupa tak terulang kembali.
Baca juga: Perusakan 12 Makam di Solo, Lurah Sebut Pelaku Anak-Anak dan Begini Respon Gibran
Gibran mengatakan akan mengambil kembali mobil dinasnya setelah masalah perusakan makam selesai.
"(Mobil dinas) Tak taruh makam Mojo, keri neng kono (ketinggalan di sana)."
"Nanti kalau sudah beres tak ambil lagi mobilnya," ujar Gibran pada wartawan, Selasa (22/6/2021), dikutip dari YouTube Kompas TV.
Baca juga: Hanya Kirim Doa, Gibran Sebut Ulang Tahun Jokowi ke-60 Tak Dirayakan: Tidak Boleh, Ya Biasa Aja
Diberitakan TribunJateng.com, Gibran mengaku tak ada pesan khusus terkait meninggalkan mobil dinasnya.
"Pesan apa? La wong pesan ya tinggal WA (Kalau pesan ya tinggal WhatsApp). Pesan kok ninggali mobil," ungkap dia.
Saat ditanya apakah mobil yang diparkir itu lantaran terkait pesan untuk masyarakat agar lebih berhati-hati, Gibran pun membantah.
"Tidak ada. Masak parkir mobil harus hati-hati," jelasnya.
Diketahui, Gibran juga pernah memarkir mobil yang sama di Kantor Kelurahan Gajahan beberapa waktu lalu.
Mobil itu diparkir setelah dia mencopot Lurah Gajahan yang menandatangani surat penarikan infak kepada pedagang di kawasan Pasar Kliwon.
Baca juga: Jawab Kekhawatiran Isu Varian Baru Covid-19, Gibran Siapkan Ruang Isolasi Khusus Untuk Warga Solo
Peristiwa Perusakan Makam
Sebelumnya, terjadi perusakan belasan makam di TPU Cemoro Kembar Kampung Kenteng, Kelurahan Mojo, Kecamatan Pasar Kliwon.
Gibran lalu melakukan peninjauan terhadap makam tersebut, Senin (21/6/2021).
Ia mengatakan, pelaku perusak 12 makam akan ditindak dan diproses hukum meski masih anak-anak.
Baca juga: Kisah Hariadi Saptono, Tokoh Dibalik Gibran Dapat Restu dari Megawati di Pilkada Solo
Gibran juga akan menutup tempat pembelajaran informal para pelaku yang merusak makam tersebut.
Sebab, tindakan merusak makam itu sebagai bentuk intoleransi yang diajarkan oleh lembaga nonformal di kawasan itu.
“Untuk makam kemarin saya serahkan saja ke Pak Kapolres,” kata Gibran kepada TribunSolo.com, Selasa (22/6/2021).
“Biar ditangani langsung oleh pihak Kapolres,” jelasnya.
Baca juga: Selvi Ananda Tampil Sederhana Saat Rapat PKK, Ada Tas Mewah di Belakang Istri Gibran, Ini Harganya
Dia menekankan, lembaga tempat anak-anak bernaung tersebut akan ditutup.
“Harusnya sih langsung ditutup. Itu tidak berizin, sudah saya serahkan ke Kapolres biar di-handle beliau,” bebernya.
(Tribunnews.com/Nuryanti) (TribunJateng.com/Muhammad Sholekan) (TribunSolo.com/Azhfar Muhammad Robbani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.