Emosi Gara-gara Terlalu Lama Pakai APD, Pria di Garut Hajar Tenaga Kesehatan, Ini Kronologinya
Tenaga kesehatan di Kabupaten Garut, Jawa Barat dihajar keluarga pasien. Kejadian ini bermula saat pelaku kesal korban terlalu lama pakai APD.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Kasus penganiayaan terhadap tenaga kesehatan (nakes) kembali terjadi.
Kali ini menimpa seorang nakes yang bertugas di Puskesmas Pameungpeuk, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Korban dihajar oleh seorang keluarga pasien.
Kejadian ini sempat terekam CCTV dan viral di media sosial.
Dilansir dari TribunJabar.id, dalam rekaman CCTV tersebut terlihat seorang perawat ber-APD hendak menuntun pasien menuju ranjang pemeriksaan.
Baca juga: FAKTA-FAKTA Video Viral Pasien Covid-19 Ngamuk, Bukan Ingin Kabur, 2 Satpam Ikut Terpapar Corona
Pasien diikuti seseorang yang berpakaian hitam yang diduga keluarganya.
Setelah pasien ditidurkan di atas ranjang, pria berpakaian hitam tersebut tiba-tiba memukul sang perawat.
Rekaman CCTV itu kemudian viral di jagat dunia maya dan mengundang warganet untuk ikut berkomentar.
Penjelasan Pihak Puskesmas
Kepala Puskesmas Pameungpeuk Tuti Sutiah membenarkan ini.
Ia mengatakan, aksi pemukulan berlangsung pada Rabu (23/6/2021) malam pukul 20.07 WIB.
Tuti melanjutkan, pelaku melakukan pemukulan karena kesal menunggu korban yang sedang mempersiapkan diri memakai APD lengkap.
Baca juga: Nakes di Bekasi Meninggal karena Covid-19, Hamil Anak Kedua, Suami Tangisi Kepergiannya
"Perawat sudah sesuai prosedur karena pasiennya terkonfirmasi Covid-19," katanya dikutip dari TribunJabar.id.
Menurutnya, permasalahan tersebut saat ini sudah diserahkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Garut dan Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Garut.
"Kami sudah berkoordinasi dan melimpahkan permasalahan ini kepada Dinas Kesehatan dan Satgas," ujarnya.
Pelaku Kesal Menunggu dan Perawat Pakai APD
Sedangkan motif pelaku melakukan pemukulan kepada nakes karena kesal.
Ia emosi lantaran menganggap korban terlalu lama saat mengenakan APD.
Camat Pameungpeuk, Tatang Suryana menceritakan,kejadian berawal dari orangtua pelaku yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Isolasi mandiri tidak memadai di desa.
Oleh sebab itu, pasien dibawa ke UGD PKM Pameungpeuk.
Baca juga: VIRAL Kisah Pilu Nakes di Bekasi Meninggal Dunia karena Covid-19 saat Hamil Anak Kedua
Tatang mengatakan ketika sampai di puskesmas, pasien diminta menunggu di luar.
Sementara perawat yang menangani pasien bersiap mengenakan APD lengkap terlebih dahulu.
"Petugas kesehatan terlebih dulu memakai baju hazmat sesuai SOP, kemudian masuklah pasien tersebut," ucap Tatang dikutip TribunJabar.co.
Kemudian pasien dibawa menuju ranjang oleh nakes tersebut dengan diantar seorang anaknya yang merupakan pelaku.
Setelah pasien terbaring di ranjang, pelaku langsung menghampiri nakes dan memukul ke arah rahang korban.
Pelaku sempat melayangkan dua pukulan dan kemudian aksinya itu dilerai oleh salah seorang nakes lainnya.
"Si anaknya memukul dengan alasan terlalu lama memakai baju APD," ujarnya.
Menurut Tatang, pelaku sempat marah kepada korban lantaran perawat memakai baju APD.
Pelaku mengira orangtuanya tidak terkonfirmasi Covid-19.
"Si pelaku sempat berbicara ke tenaga medis kenapa memakai baju APD kan ayah saya bukan Covid ucapnya, itu alasannya sehingga terjadi pemukulan" ucap Tatang.
Baca juga: Nakes di Bekasi Meninggal karena Covid-19, Hamil Anak Kedua, Suami Tangisi Kepergiannya
Setelah memukul, pelaku langsung digiring keluar ruangan.
Saat ini Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Garut berada di zona merah, empat desa dari delapan desa di kecamatan tersebut berstatus zona merah.
"Di saat pandemi, di Kecamatan Pameungpeuk masuk zona merah disayangkan sekali ada kejadian seperti itu," ucap Tatang.
Informasi terbaru, identitas pelaku kini sudah dikantongi oleh petugas.
Pihak tim gabungan dari Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Garut tengah melakukan pencarian.
Nantinya pelaku akan diserahkan ke polisi untuk diproses lebih lanjut.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(TribunJabar.id/Sidqi Al Ghifari/Fidya Alifa Puspafirdausi)
Berita lainnya seputar Kabupaten Garut.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.