Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemuda di Jaktim Coba Akhiri Hidup, Lompat dari Flyover Setinggi 15 Meter, Ditemukan Surat Wasiat

Seorang pemuda di Kecamatan Matraman, Jakarta Timur mencoba akhiri hidup dengan cara lompat dari Flyover setinggi 15 meter.

Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Pemuda di Jaktim Coba Akhiri Hidup, Lompat dari Flyover Setinggi 15 Meter, Ditemukan Surat Wasiat
TribunJakarta/Bima Putra
Surat wasiat yang ditulis PAD (26) pada secarik karton berisikan permintaan maaf untuk kedua orangtuanya di Matraman, Jakarta Timur, Minggu (4/7/2021). 

Pantauan wartawan TribunJakarta.com, hingga pukul 18.15 WIB PAD masih berada di Pos Polisi Sub Sektor Utan dalam penanganan anggota Polsek Matraman dan Satlantas Jakarta Timur.

Personel Polsek Matraman tampak berulang kali mencoba menghubungi pihak keluarga PAD agar segera datang menjemput guna mendapat penanganan lebih lanjut.

Kata Rekan Korban

Yodi, rekan korban mengatakan sepengetahuannya PAD yang berprofesi sebagai sopir Bajaj itu tidak memiliki riwayat gangguan jiwa dan tak sedang dirundung masalah berat.

"Selama ini enggak ada masalah, orangnya juga rajin. Makannya saya enggak menyangka. Cuman memang sudah tiga hari ini dia enggak setor hasil tarikan Bajaj dan cicilan handphone," kata Yodi di Jakarta Timur, Minggu (4/7/2021).

Hanya saja dia menduga tunggakan cicilan Bajaj dan handphone tersebut bukan jadi penyebab utama PAD yang tercatat warga Kecamatan Cempaka Putih, Jakarta Pusat nekat berupaya bunuh diri.

Baca juga: Istri Dalang Tewasnya Pengusaha Emas di Papua, Rencanakan 3 Bulan Bersama Selingkuhan

Alasannya selama ini PAD dikenal sebagai sosok yang tekun dalam bekerja sehingga mendapat kepercayaan menjadi sopir dengan Bajaj pinjaman dan handphone dengan sistem kredit.

BERITA TERKAIT

"Dia orangnya rajin, mau bekerja. Makannya kita sayang dan percaya untuk kasih pinjam Bajaj dan kasih kredit handphone. Walaupun dia sudah enggak tinggal orangtuanya, anak jalanan lah," ujarnya.

Perihal alasan PAD tidak tinggal bersama kedua orangtuanya, Yodi menuturkan tak mengetahui pasti karena selama ini korban tidak banyak menceritakan masalah pribadi terkait keluarga.

Yodi dan sejumlah rekan PAD yang datang ke Pos Polisi Sub Sektor Utan​ Kayu, Polsek Matraman menuturkan mereka berharap kedua orangtua PAD masih mau menerima rekannya tinggal bersama.

Baca juga: ABG Nekat Bunuh Tetangga Gegara Sakit Hati, Pelaku Minta Diantar Kakak saat Serahkan Diri ke Polsek

"Rencananya habis ini mau dibawa ke rumah orangtua dulu. Mudah-mudahan dia masih diterima, kalau enggak diterima ya kita bawa ke pos (tempat nongkrong) dulu. Sekalin mau selesain masalah Bajaj dan kredit handphone," tuturnya.

Dalam pucuk surat wasiatnya PAD menuliskan:

Untuk mamah dan papah maafin aku ya, selama hidup enggak pernah jadi anak yang membanggakan. Aku udah capek hidup kayak gini, cuman nyusahin dan bikin dosa terus

Mamah sama papah jangan sedih ya, jaga diri baik-baik, jaga kesehatan. Selamat tinggal, sampai ketemu di alam nanti, kita bakalan kumpul lagi. Bajaj aku parkir di depan Masjid Al-Furqon pinggir kali

Halaman
123
Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas