Jadi Satu-satunya Polwan Jatim yang Dikirim ke Misi Perdamaian di Afrika Ini Sosok Briptu Clarana
Clarana Erlita Rusady menjadi satu-satunya polisi wanita (polwan) asal Jawa Timur yang akan ditugaskan di misi perdamaian dunia.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, MALANG -- Clarana Erlita Rusady menjadi satu-satunya polisi wanita (polwan) asal Jawa Timur yang akan ditugaskan di misi perdamaian dunia.
Ia akan dikirim dalam tugas di bawah organisasi internasional Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) atau United Nations (UN).
Clarana Erlita Rusady adalah polwan berpangkat Brigadir Polisi Satu (Briptu) yang sehari-hari bertugas di Polresta Malang Kota.
Ia akan bergabung dalam kontingen Satuan Tugas Garuda Bhayangkara FPU 3 Minusca di Bangui, Afrika Tengah.
Baca juga: 183 Perempuan Indonesia Berpartisipasi Jaga Perdamaian Dunia
Selain Briptu Clarana Erlita Rusady, ada satu lagi anggota Polresta Malang Kota yang terpilih dalam misi perdamaian PBB.
Dia adalah Bripka Danar Bayu Baskara, anggota Sabhara Polresta Malang Kota.
Mereka terpilih setelah melalui proses seleksi yang panjang mulai tahun 2020 hingga dinyatakan lulus pada Februari 2021.
Kini, mereka mengikuti pelatihan pra penugasan yang berlangsung selama 5 bulan di Pusdik Lantas Polri, Serpong, dan di Puslat Multifungsi Polri, Cikeas.
Rencananya, mereka akan berangkat ke daerah misi pada September 2021.
Dan di daerah misi tersebut, mereka ditugaskan untuk melindungi warga sipil, melindungi aset dan personel PBB, dan mempromosikan hak asasi manusia.
Baca juga: Puan: Perempuan Berperan Penting dalam Proses Perdamaian Afghanistan
Bripka Danar bertugas pada formasi staf administrasi operasi, sementara Briptu Clarana bertugas sebagai pasukan taktis.
Mereka akan ditugaskan selama satu tahun, bersama dengan 140 orang pasukan penjaga perdamaian Polri dari seluruh Indonesia.
"Alhamdulillah, kami berdua terpilih menjadi bagian dari peacekeepers Polri. Mohon doanya agar semua berjalan lancar saat kami berangkat, bertugas hingga kembali dari daerah misi," ujar Bripka Danar melalui pesan singkat kepada TribunJatim.com, Jumat (9/7/2021).
Sementara itu, Kapolresta Malang Kota, AKBP Budi Hermanto mengaku bangga, dua personel dari Polresta Malang Kota terpilih dalam pasukan perdamaian PBB.
Baca juga: Pakta Perdamaian Oslo Harus Jadi Pengingat Dalam Mewujudkan Perdamaian Israel-Palestina
"Tentu ini merupakan suatu kebanggan, tidak hanya kami saja, juga kebanggan bagi Kota Malang. Karena telah membawa harum nama Indonesia, khususnya Kota Malang di kancah dunia," jelasnya.
Dirinya juga memberikan pesan kepada dua personel tersebut, untuk tetap selalu menjaga kesehatan dan mematuhi protokol kesehatan.
"Kami berpesan kepada dua personel tersebut, untuk tetap menjaga kesehatan dan selalu mematuhi protokol kesehatan. Kami juga mendoakan, agar semuanya dapat berjalan lancar saat berangkat, bertugas hingga mereka kembali ke Indonesia," tandasnya.
Sosok Briptu Clarana Erlita
1. Satu-satunya Polwan di Jatim
Kepada wartawan surya.co.id, Briptu Clarana meneritakan perjuangannya ikut dalam misi perdamaian PBB.
Sekitar bulan Agustus 2020 lalu, dia mendaftar dan mengikuti tes seleksi misi internasional pasukan PBB Polri yakni FPU (Formed Police Unit) 3 Minusca.
"Saya mengikuti serangkaian tes, yakni tes psikologi, tes komputer, tes kesehatan, tes jasmani, tes bahasa Inggris, tes menembak, dan tes mengemudi," ujar perempuan yang sudah mengabdi di Satlantas Polresta Malang Kota selama dua tahun ini.
Dari 26 peserta yang mengikuti serangkaian tes di Polda Jawa Timur, Clara mendapatkan peringkat ketiga, dengan kriteria sebagai peraih nilai tertinggi pada tes psikologi, bahasa inggris dan mengemudi.
"Tes ini diikuti 26 orang, tidak hanya polwan saja, tapi juga polisi laki laki," jelasnya.
Kemudian, pada bulan Februari 2021, ia mendapatkan hasil pengumuman untuk bergabung dalam misi internasional ke negara Central Africa (Afrika Tengah).
Bahkan, ia menjadi satu-satunya perwakilan Polwan dari Jawa Timur yang berhasil lolos terpilih dari lima orang lainnya.
"Ternyata, saya berhasil lulus dan terpilih dalam proses seleksi ini," ungkap perempuan yang masih berusia 24 tahun ini.
2. Dipanggil seleksi beasiswa S2 ke luar negeri
Setelah hasil seleksi diumumkan, Briptu Clarana juga mendapatkan panggilan dari Korlantas Mabes Polri untuk mengikuti seleksi beasiswa S2 luar negeri.
Clara harus memilih. Sebab, kedua kesempatan emas itu harus dijalankan salah satu.
"Saya sangat antusias untuk menjadi salah satu bagian dari Misi Internasional FPU 3 Minusca, dan harus merelakan kesempatan emas untuk mengikuti pendidikan beasiswa S2 luar negeri," ujar bungsu dari dua bersaudara ini.
Kemudian, pada awal bulan April 2021, Clara memulai pelatihan FPU 3 Minusca, yang dilaksanakan di Pusdik Lantas, Serpong.
"Pelatihan yang kami lakukan cukup beragam, mulai dari pelatihan fisik, pelatihan taktikal, induction training, pelatihan seputar misi hingga pelatihan bahasa. Karena kami akan melaksanakan misi ke negara Central Africa, maka kami diwajibkan bisa berbahasa Prancis dan Inggris," terangnya.
Clara mengaku bangga, bisa menjadi salah satu perwakilan yang lolos seleksi dan memiliki kesempatan untuk mengikuti pelatihan. Bahkan, dirinya telah siap dalam pemberangkatan misi pada bulan September 2021.
"Banyak sekali yang menjadi alasan saya untuk memilih mengikuti misi PBB ini, salah satunya hal ini merupakan mimpi saya dari awal menjadi masuk polisi. Tak hanya itu, saya juga ingin meningkatkan kapabilitas diri saya dalam profesi yang saya lakukan dan meningkatkan kemampuan berbahasa," pungkasnya. (Kukuh Kurniawan)
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Sosok Briptu Clarana Erlita, Satu-satunya Polwan di Jatim Ikut Misi Perdamaian PBB di Afrika Tengah