Fosil Kerang Laut Ditemukan di Danau Emfote Papua
Penemuan fosil kerang laut di perbukitan di sekitar kawasan Danau Emfote menguatkan teori bahwa pada masa lalu bahwa Danau Sentani adalah laut.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA - Peneliti Balai Arkeologi Papua berhasil menemukan fosil kerang laut di perbukitan di sekitar kawasan Danau Emfote.
Danau Emfote ini dikenal oleh para traveler sebagai Danau Love.
Danau Emfote sangat instagramable, berada di ketinggian, sementara emfote berarti air di tempat yang tinggi.
Danau Emfote terletak di sebelah selatan Danau Sentani, Distrik Ebungfauw, Kabupaten Jayapura, Papua.
Untuk menuju Danau Emfote, dari tepi Danau Sentani berjalan sekitar satu jam menyusuri jalan alternatif.
Peneliti dari Arkeologi Papua, Hari Suroto menyebut temuan ini menguatkan teori bahwa pada masa lalu Danau Sentani adalah laut, kemudian terjadi proses geologi atau pengangkatan daratan.
Sehingga perairan Sentani yang sebelumnya berair asin dan terhubung dengan laut, kemudian terpisah oleh perbukitan hasil pengangkatan.
Dalam proses selanjutnya, kata dia, air asin terbuang menuju laut melalui Sungai Jaifuri, air asin Danau Sentani tergantikan oleh 26 sungai air tawar yang bermuara di Danau Sentani, sungai ini bersumber dari pegunungan Cyclops.
Fauna air asin Sentani, emudian beradaptasi dengan lingkungan yang baru.
Sebagai contoh adalah ikan hiu gergaji Sentani, yang sebenarnya merupakan ikan laut, kemudian beradaptasi menjadi ikan air tawar.
"Ikan hiu gergaji ini terakhir ditangkap nelayan pada 1970-an, setelah itu dianggap punah," kata Hari Suroto melalui keterangan tertulis yang diterima Tribun-Papua.com di Jayapura, Sabtu (10/7/2021).
Dia mengatakan, ingatan masyarakat Sentani tentang ikan hiu gergaji ini, kini dapat dijumpai dalam karya seni Sentani yaitu dilukiskan pada kulit kayu atau tiang rumah tradisional.
Sebelumnya, Penelitian Balai Arkeologi papua di Kampung Abar, Distrik Ebungfauw, Kabupaten Jayapura berhasil menemukan Situs Kampung Lama Abar.
Situs Kampung Lama Abar ini berada di tepi Danau Sentani, permukaan situs ditumbuhi rumput ilalang, lingkungan sekitar situs berupa hutan sagu, dan terdapat mata air.