Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Profil Egianus Kogoya Pemimpin KKB Papua di Nduga, Masih Berusia 22 Tahun, Putra Tokoh OPM

Berikut ini profil Egianus Kogoya yang merupakan pemimpin KKB Papua di Nduga. Ia masih muda, usianya masih 22 tahun.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
zoom-in Profil Egianus Kogoya Pemimpin KKB Papua di Nduga, Masih Berusia 22 Tahun, Putra Tokoh OPM
Grafis Tribun-Manado.com via Tribunnews Wiki
Pemimpin KKB Papua di Kabupaten Nduga, Egianus Kogoya. Berikut ini profil Egianus Kogoya yang merupakan pemimpin KKB Papua di Nduga. 

TRIBUNNEWS.COM - Anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) kembali terlibat baku tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua di Distrik Mapanduma, Kabupaten Nduga, Selasa (13/7/2021).

Dua anggota TNI dari Yonif 751/VJS terluka setelah terlibat baku tembak dengan KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya.

Dikutip dari Tribun-Papua.com, dua anggota TNI itu adalah Lettu Inf Sukma Panunjang dan Praka Abdul Hamid.

"Betul (ada kontak senjata di Nduga). Sekarang prajurit korban tembak KKB tersebut sudah dievakuasi ke RSUD Timika."

"Kondisi mereka berdua sadar dan stabil. Sudah ditangani oleh dokter RSUD dan dokter militer yang ada di Timika," ungkap Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen Ignatius Yogo Triyono, Selasa.

Baca juga: Pelaku Penembakan Anggota Brimob di Yahukimo Papua Diduga Kelompok KKB Tendius Gwijangge

Baca juga: Pengakuan Mantan Anggota KKB Papua: Capek, Susah Cari Makan, hingga Tak Pernah Bisa ke Kota

Profil Egianus Kogoya

Sosok Egianus Kogoya (dilingkari) yang dianggap oleh TNI/Polri sebagai orang yang paling bertanggungjawab terhadap berbagai aksi penembakan di Kabupaten Nduga, Papua
Sosok Egianus Kogoya (dilingkari) yang dianggap oleh TNI/Polri sebagai orang yang paling bertanggungjawab terhadap berbagai aksi penembakan di Kabupaten Nduga, Papua ((Dok Istimewa))

Mengutip Tribunnews Wiki, Egianus Kogoya merupakan pimpinan KKB Papua di Kabupaten Nduga.

BERITA TERKAIT

Ia merupakan putra dari seorang tokoh Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang telah meninggal, Silas Kogoya.

Usia Egianus tergolong muda sebagai pimpinan KKB Papua.

Dilansir Wikipedia, Egianus lahir pada 1999 silam, yang berarti saat ini ia masih berusia 22 tahun.

Soal usia Egianus, juga pernah dibahas oleh seorang jurnalis senior, Victor Mambor.

Victor memperkirakan usia Egianus dan para anggotanya masih tergolong muda.

Diketahui, Victor mengaku pernah bertemu Egianus di Distrik Mbua pada 2019 lalu.

Pertemuan tersebut dibuat berdasarkan janji dengan perantara melalui seseorang yang tak disebutkan identitasnya.

Kelompok Egianus sebelumnya pernah berafiliasi dengan KKB Papua pimpinan Goliath Tabuni yang beroperasi di Kabupetan Puncak Jaya.

Baca juga: Berhasil Batasi Aktivitas KKB Papua, Ketua PBNU Apresiasi Pemerintah

Baca juga: Januari-Juni 2021, 22 Orang Meninggal akibat Ulah KKB Papua, 9 di Antaranya Anggota TNI dan Polri

Satgas Nemangkawi mengatakan TNI-Polri telah menguasai markas kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya. Markas tersebut terletak di Yuguru, Nduga, Papua.
Satgas Nemangkawi mengatakan TNI-Polri telah menguasai markas kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya. Markas tersebut terletak di Yuguru, Nduga, Papua. (istimewa)

Hingga saat ini, KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya masih aktif.

Hal ini diungkapkan Kabaintelkam Komjen Pol Paulus Waterpauw.

Termasuk Egianus Kogoya, berikut ini daftar KKB Papua yang masih aktif hingga saat ini, dikutip dari KompasTV:

Biasa beroperasi di sekitar Puncak Papua

- Kelompok Goliat Tabuni;

- Kelompok Lekagak Telenggen;

- Kelompok Peni Murib;

- Kelompok Ando Wakter.

Biasa beroperasi di Mimika

- Kelompok Joni Botak.

Biasa beroperasi di Nduga

- Kelompok Egianus Kogoya.

Baca juga: Kerahkan 3 Helikopter, 4 Jasad Warga Sipil Korban KKB Tendius Gwijangge Dievakuasi

Baca juga: Harta Kekayaan Sonny Wanimbo, Ketua DPRD Tolikara, Dituding Jadi Donatur KKB Papua, Total Rp16 Juta

Sementara itu, kelompok lainnya yang dipimpin tokoh-tokoh tua, sudah tak aktif lagi.

“Ada tokoh-tokoh tua, Mathias Wenda itu sudah tidak aktif. Puron Wonda dan Endem Wanimbo juga sudah tidak aktif,” terang Paulus, Jumat (28/5/2021).

Pengakuan Mantan Anggota KKB Papua

Mantan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua pimpinan Purom Wenda, Delison Talenggeng, mengungkapkan kesulitan yang dialaminya selama menjadi anggota KKB.

Hal ini disampaikan Delison dalam wawancara yang diunggah di akun Instagram Wakasatgas Humas Nemangkawi, AKBP Arief Fajar Satria, Sabtu (19/6/2021).

Saat ditanya apakah lelah menjadi anggota KKB Papua pimpinan Purom Wenda, Delison membenarkannya.

Ia mengaku lelah dan kesulitan mencari makan.

"Iya, capek. Susah (mencari makan)" kata Delison.

Mantan anggota KKB Papua pimpinan Purom Wenda, Delison Talenggeng (kanan).
Mantan anggota KKB Papua pimpinan Purom Wenda, Delison Talenggeng (kanan). (Instagram @arief.fajar_satria)

Tak hanya itu, Delison juga mengakui aksi KKB telah meresahkan aparat dan masyarakat sekitar.

"Meresahkan betul, jadi saya sudah lepas (keluar dari KKB Papua pimpinan Purom Wenda)" ujarnya.

Baca juga: Ketua DPRD Tolikara Sonny Wanimbo Dituding Danai KKB, Kronologi hingga NasDem Siapkan 100 Pengacara

Baca juga: SIAPA Sonny Wanimbo? Ketua DPRD Tolikara yang Dituding jadi Donatur KKB Papua, Hartanya Rp 16 Juta

Lebih lanjut, Delison mengungkapkan ia tak bisa pergi ke mana-mana selama menjadi anggota KKB Papua.

Delison bersama anggota lainnya menghabiskan waktunya dengan bersembunyi di gunung dan tak bisa ke kota.

Ia menambahkan, kala itu dirinya dan anggota KKB Papua lainnya tak bisa makan jika persediaan telah menipis.

"Makanan tidak cukup, tidak bisa bagi. (Merasa) lapar, makanan sedikit tidak bisa bagi," kisahnya.

Kini, setelah kembali ke NKRI, Delison mengaku merasa lebih senang.

Mengutip Kompas.com, sebelumnya dua anggota KKB Papua pimpinan Porum Wenda telah menyerahkan diri pada April 2021.

Mereka adalah Yandowa Tanuni dan Panius Tabuni.

Saat menyerahkan diri, Yandowa dan Panius menyerahkan satu pucuk senjata api jenis revolver pada aparat.

"Kalau dia mau kembali ke masyarakat, syaratnya senjata harus dikembalikan akan ada pengampunan dan (harapannya) dia mengajak teman-teman yang lain kembali ke masyarakat," ujar Kapolda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri, Kamis (15/4/2021).

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, Tribun-Papua.com, Tribunnews Wiki/Saradita Oktaviani, Kompas.com/Dhias Suwandi, KompasTV/Gading Persada)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas