Penyaluran Bantuan Sosial Tunai di Kota Surabaya Dilakukan Cara Door to Door
Menteri Sosial mengapresiasi karena uangnya bisa diterima langsung KPM dan bisa cair saat itu juga
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Menteri Sosial Tri Rismaharini mengapresiasi PT Pos Indonesia (Persero) lantaran BST bisa dicairkan saat itu juga dan langsung diterima keluarga penerima manfaat (KPM).
Setiap KPM mendapatkan BST Rp300 ribu. Untuk bulan ini Rp600 ribu, gabungan dari Mei dan Juni.
Apresiasi ini disampaikan saat Risma memantau langsung penyaluran bantuan sosial, termasuk bantuan sosial tunai (BST) di Kelurahan Kertajaya, Kecamatan Gubeng, Kota Surabaya, Selasa, 20 Juli 2021.
"Bu Mensos mengapresiasi kami karena uangnya bisa diterima langsung KPM dan bisa cair saat itu juga. Mereka (KPM) juga tidak perlu jauh-jauh pergi dari rumah karena diantarkan langsung," ujar Eksekutif Vice President Pos Indonesia Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Kiagus Muhammad Amran dalam keterangannya, Kamis (22/7/2021).
Penyaluran BST saat ini dengan cara mengunjungi langsung ke rumah KPM (door to door).
Baca juga: Ini 9 Bantuan dari Pemerintah Selama Pandemi Covid-19: Ada PKH, BST hingga Bantuan Pulsa
Upaya ini dinilai dapat mencegah terjadinya kerumunan.
Mensos Risma meminta kepada Pos Indonesia untuk kembali mempercepat penyaluran BST dan ditargetkan seluruh KPM sudah menerima BST dari Pos Indonesia.
"Jadi Bu Mensos meminta kepada kami untuk dipertahankan dan ditingkatkan lagi penetrasinya agar seluruh KPM bisa menerima BST," kata Amran.
Dari data yang masuk, untuk Selasa 20 Juli, tercatat ada 152 ribu KPM penerima BST di wilayah Surabaya. Menurutnya, data ini masih akan terus bertambah.
Selain dengan mekanisme door to door, pihak Pos Indonesia juga menyalurkannya melalui pihak RW. Dengan protokol kesehatan (prokes) yang ketat, KPM yang datang dibatasi hanya 10 orang. Hal ini menjadi bagian dari strategis Pos Indonesia untuk mempercepat penyaluran BST.
Terkait Bansos Beras (BSB), Amran mengatakan BSB tidak disalurkan melalui Pos Indonesia untuk wilayah Jawa Timur.
Namun Mensos Risma mengharapkan pihak Bulog bisa bersinergi dengan Pos Indonesia dalam menyalurkan BSB.
"Kalau di daerah lain saya lihat mereka sudah connect.
Daripada Bulog cari-cari alamat. Pos Indonesia kan sudah rutin sejak tahun lalu, jadi alamat sudah jelas," kata Risma.
Kemensos bermitra dengan Perum Bulog dalam penyaluran beras seberat 10 kg per KPM untuk 10 juta KPM PKH, 10 juta KPM BST, dan 8,8 juta KPM Kartu Sembako non PKH.
Perum Bulog yang menyalurkannya.
Total volume untuk beras dari Perum Bulog sebesar 200.000.000 kg.
"Dengan bantuan beras, diharapkan memenuhi sebagian kebutuhan pokok para KPM yang terdampak pandemi," kata Risma.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.