Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Vino Kini Hidup Sebatang Kara Jalani Isoman Setelah Ayah Bundanya Meninggal Karena Covid-19

Cerita pilu seorang bocah 10 tahun kini hidup sendiri setelah dua orang tuanya meninggal karena Covid-19.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Vino Kini Hidup Sebatang Kara Jalani Isoman Setelah Ayah Bundanya Meninggal Karena Covid-19
TRIBUNKALTIM.CO/ZAINUL
PANDEMI CORONA - Warga silih berganti mendatangi rumah Vino, sembari memberikan bingkisan sembako dan makanan siap saji untuk kebutuhannya di Kampung Linggang Purworejo RT 4, Kecamatan Tering, Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur, Selasa (20/7/2021). Bocah 10 tahun ini menjadi yatim piatu setelah orangtuanya, ibu bapaknya meninggal dunia yang diketahui terpapar Covid-19. 

"Cinta mereka luar biasa, sering itu kalau makan, sepiring berdua, Kino sayang sekali sama istrinya," ucapnya.

Baca juga: Sempat Melahirkan Sebelum Waktunya, dr Gesti Akhirnya Gugur Karena Covid

Ada satu cerita perjuangan Kino, saat istrinya tengah ngidam, ingin dibelikan nasi padang.

"Waktu itu Lina malam-malam ngidam nasi padang, kan disana gelap, ada pemadaman, jadinya tidak dituruti oleh Kino, lalu Lina ngambek, akhirnya ya dibelikan," kenangnya.

Nasib Vino

Sementara, anak Kino dan Lina, Vino, harus menjalani isolasi mandiri seorang diri di rumahnya di Kutai Barat.

"Vino lahir di Sragen, tapi sejak berumur 7 bulan, Vino dibawa oleh kedua orangtuanya, dan menetap di Kalimantan Timur," kata Panikem, nenek Vino, Jumat (23/7/2021).

Mengetahui kedua orangtuanya meninggal dunia, tak membuat Vino ketakutan.

Berita Rekomendasi

Menurut Panikem, ibunda Vino meninggal terlebih dahulu.

"Pertama diajak Budenya ke makam ibunya, diajak nyekar, kemudian dua hari kemudian, Vino diajak lagi ke sana," katanya.

Ya, selang dua hari, sang ayah tercinta meninggal dunia setelah berjuang melawan covid-19.

Saat diajak ke makam, Vino heran karena ada dua makam di sana.

Saat itu, Vino tak mengetahui jika ayahnya telah meninggal dunia.

"Diberitahu Budenya kalau itu makam ayahnya. Lalu Vino bilang 'Bapak lagi, bapak lagi', hanya mengucapkan itu saja, tidak menangis," tambahnya menjelaskan.

Hingga kini, Vino belum dapat pulang ke Sragen, lantaran tidak ada penerbangan, imbas kebijakan PPKM.

"Terakhir, tadi malam Vino telponan sama sepupunya di Sragen, ngajak main game bareng, keadaannya sehat banget, ceria," pungkasnya. (Septiana Ayu Lestari)

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Kisah Pasutri asal Sragen Meninggal karena Covid-19 : Masih Sempat Telepon Keluarga, Minta Maaf

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas