PROFIL Eko Indra Heri, Kapolda Sumsel dan Kisah Persahabatannya dengan Keluarga Akidi Tio
Inilah profil Eko Indra Heri, sosok Kapolda Sumsel di balik bantuan Rp 2 triliun untuk penanganan Covid-19 dari keluarga Akidi Tio.
Penulis: Sri Juliati
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Nama pengusaha Akidi Tio (almarhum) mendadak jadi bahan perbincangan tak hanya di Sumatera Selatan (Sumsel), tapi juga di Indonesia.
Tak lain setelah pengusaha asal Kota Langsa, Aceh Timur tersebut memberikan bantuan sebesar Rp 2 triliun untuk penanganan Covid-19 di wilayah Sumatera Selatan.
Bantuan itu diberikan oleh perwakilan pihak keluarga melalui dokter pribadinya, Prof dr Hardi Darmawan.
Sontak kebaikan pengusaha bidang pembangunan dan kontraktor ini menuai banyak respons positif dari sejumlah kalangan.
Baca juga: FAKTA Keluarga Akidi Tio Sumbang Rp 2 T untuk Warga Sumsel, Ada Peran Sahabat Lama, Dikenal Dermawan
Baca juga: SOSOK Mendiang Akidi Tio, Pengusaha yang Beri Bantuan Rp 2 Triliun ke Sumsel untuk Penanganan Covid
Namun siapa sangka, ada peran Kapolda Sumsel, Irjen Pol Eko Indra Heri di balik pemberian bantuan tersebut.
Rupanya, Eko Indra Heri bersahabat dengan satu di antara anak Akidi Tio.
Hal inilah yang membuat keluarga Akidi Tio mempercayakan bantuan dalam jumlah triliunan tersebut kepada Eko Indra Heri.
Lantas, siapa sosok Eko Indra Heri dan bagaimana ia bisa menjalin persahabatan dengan keluarga Akidi Tio?
Inilah profil Irjen Eko Indra Heri, sosok Kapolda Sumsel sebagaimana dikutip Tribunnews.com dari berbagai sumber:
1. Biodata Eko Indra Heri
Dikutip dari wikipedia.org, Eko Indra Heri lahir di Palembang pada 23 November 1964, sehingga kini ia berumur 56 tahun.
Eko Indra Heri adalah lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1988. Ia seangkatan dengan Rycko Amelza, Boy Rafly Amar, Sutrisno Yudi Hermawan, hingga Nana Sudjana.
Eko Indra Heri berpengalaman dalam bidang Sumber Daya Manusia (SDM).
Sebelum ditunjuk sebagai Kapolda Sumsel pada 1 Mei 2021, Eko Indra Heri pernah menjabat sebagai Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia (As SDM) Kapolri.
Baca juga: Keluarga Pengusaha Akidi Tio Sumbang Rp 2 T untuk Warga Sumsel, Gubernur: Ini Luar Biasa Sekali
Baca juga: Siapa Sebenarnya Mendiang Akidi Tio yang Hibahkan Rp 2 Triliun bagi Warga Sumsel Terdampak Pandemi
2. Riwayat Jabatan Eko Indra Heri
Dikutip dari Tribun Sumsel, pada 2003, Eko Indra Heri pertama kali bertugas di Sumsel sebagai Kasubdit di Ditreskrimum Polda Sumsel.
Ia menjalankan tugasnya setelah melaksanakan Sespim dan kembali ke kampung halaman.
Setelah dua tahun menjabat sebagai Kasubdit di Ditreskrimum Polda Sumsel, ia ditunjuk menjadi Kapolres Lahat.
Selesai menjadi Kapolres Lahat, Eko Indra Heri berpindah tugas dan kembali ke Mabes Polri.
Hingga akhirnya, jenderal bintang dua ini pulang kampung dan menjabat sebagai orang nomor satu di Mapolda Sumsel.
Jabatan lain yang pernah diemban Eko Indra Heri adalah Kapolres Demak (2007) serta Karo SDM Polda Lampung (2011).
3. Jadi Guru Besar STIK-PTIK
Terbaru, Eko Indra Heri dikukuhkan sebagai guru besar di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK–PTIK) pada Senin (21/6/2021).
Dikutip dari stik-ptik.ac.id, pengukuhan guru besar tersebut dilakukan dalam Sidang Senat Terbuka yang dipimpin Ketua STIK-PTIK, Irjen Pol Yazid Fanani.
Selain Eko Indra Heri, dua perwira lain yang ditetapkan sebagai Guru Besar STIK-PTIK adalah Komjen Pol Rycko Amelza Dahniel dan Brigjen Pol Chryshnanda Dwilaksa.
4. Harta Kekayaan Eko Indra Heri
Sebagai seorang perwira polisi, Eko Indra Heri wajib melaporkan harta kekayaannya kepada KPK.
Dari penelusuran Tribunnews.com di situs elhkpn.kpk.go.id, Eko Indra Heri telah lima kali melaporkan harta kekayaannya sejak 2014.
Terakhir, ia menyerahkan laporan harta kekayaannya pada 2 Maret 2021 saat menjadi Kapolda Sumsel.
Tercatat, Eko Indra Heri memiliki harta kekayaan senilai Rp 5.265.829.317.
Kepemilikan tanah dan bangunan menyumbang sebagian besar harta kekayaan Eko Indra Heri, yaitu Rp 3.429.000.000.
Eko Indra Heri memiliki enam bidang tanah dan bangunan yang berada di Jakarta Timur, Banyuasin, dan Palembang.
Aset lain yang nilainya cukup besar adalah kas dan setara kas yang jumlahnya Rp 954.579.317.
Eko Indra Heri masih memiliki tiga unit kendaraan dengan nilai Rp 621.500.000, yang terdiri dari dua mobil dan satu sepeda motor.
Ia masih memiliki aset berupa harta bergerak lainnya dan harta lainnya masing-masing Rp 10.750.000 dan Rp 250 juta.
5. Persahabatan dengan Keluarga Akidi Tio
Ternyata ada kisah persahabatan antara keluarga pengusaha Akidi Tio dan Eko Indra Heri di masa lalu.
Hal inilah yang membuat keluarga Akidi Tio mempercayakan bantuan senilai Rp 2 triliun kepada Eko Indra Heri.
Dikutip dari Tribun Sumsel, Gubernur Sumsel, Herman Deru mengatakan, bantuan tersebut diberikan kepada Eko Indra Heri sebagai pribadi, bukan dalam kapasitas sebagai Kapolda Sumsel.
Ceritanya, saat masih menjadi perwira pertama betugas di Langsa, Aceh, Eko Indra Heri bertemu dengan seorang penjual es bernama Johan alias Ahok pada 1990an
Ternyata, Johan adalah anak Akidi Tio.
Pertemanan antara Eko Indra Heri dan Johan berlanjut, hubungan terjalin seperti saudara.
Sekitar 12 tahun lalu, Akidi Tio meninggal, kemudian disusul Johan.
Hubungan persahabatan dengan Eko sempat putus.
Seiring berjalannya waktu, keluarga Akidi Tio menjadi orang kaya.
Akidi Tio juga mempercayai Prof dr Hardi Darmawan sebagai dokter keluarga selama 48 tahun.
Kepada Hardi, keluarga Akidi Tio mengungkapkan keinginan untuk memberi bantuan, tetapi tidak tahu bagaimana caranya.
Kemudian digelarlah rapat keluarga dan diputuskan bantuan tersebut akan diberikan kepada orang yang dipercayai.
Orang tersebut adalah Irjen Pol Eko Indra Heri yang sekarang menjabat Kapolda Sumsel.
Hal senada juga disampaikan Pol Eko Indra Heri yang mengatakan, Akidi Tio adalah salah satu keluarga yang dikenalnya baik saat masih bertugas di Aceh dulu.
"Dana tersebut diberikan oleh seorang keluarga yang saya kenal sewaktu masih tugas di Aceh."
"Dan sekarang dia ingin membantu warga Sumsel yang terdampak Covid-19," ujar Eko Indra Heri.
Menurutnya menerima dana sebesar Rp 2 triliun merupakan amanah yang cukup berat dan harus segera dilaksanakan.
Untuk itu, Eko menegaskan dana tersebut akan dikomunikasikan dengan semua pihak agar cepat disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Terkait alokasi dana bantuan tersebut, Eko menambahkan, nantinya akan dibentuk tim ahli yang akan mengalokasikan dana bantuan tersebut sesuai kebutuhan.
Kapolda menyebut dirinya hanya sebagai perantara dalam menyalurkan bantuan dari pihak keluarga ke pemprov sumsel.
Namun ia memastikan bantuan itu akan ditujukan untuk penanganan Covid-19 termasuk masyarakat terdampak pandemi.
"Saya hanya makelar kebaikan saja. Terkait alokasi, nanti akan ada ahli-ahli yang lebih paham."
"Saya hanya membantu untuk menyampaikan seperti dengan gubernur, pangdam, dan stakeholder terkait lainnya," ujarnya.
Menurut Kapolda, ada begitu banyak yang dibutuhkan oleh masyarakat di masa pandemi Covid-19.
(Tribunnews.com/Sri Juliati, TribunSumsel.com/Shinta Dwi Anggraeni)