Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengutuk Keras Pembunuhan Ketua MUI Labura, Waketum MUI: Ini Jelas Tindakan Biadab

Anwar mengatakan, dirinya mewakili MUI mengutuk keras tindakan yang telah dilakukan pelaku secara sadis tersebut.

Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Mengutuk Keras Pembunuhan Ketua MUI Labura, Waketum MUI: Ini Jelas Tindakan Biadab
Tribun Medan
Anto Dogol, tersangka pembunuh Ketua MUI Labuhanbatu Utara diringkus oleh warga, Selasa (27/7/2021). 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas memberikan respon terkait dengan insiden pembunuhan yang dialami Ketua MUI Labuhan Batu Utara (Labura) Aminurrasyid Aruan.

Anwar mengatakan, dirinya mewakili MUI mengutuk keras tindakan yang telah dilakukan pelaku secara sadis tersebut.

"Ini jelas-jelas merupakan sebuah tindakan yang sangat tidak terpuji dan sangat terkutuk," kata Anwar saat dikonfirmasi, Rabu (28/7/2021).

Bahkan kata Anwar, perbuatan yang dilakukan pelaku hingga membuat nyawa orang lain meninggal dunia merupakan tindakan yang sangat biadab.

Baca juga: Bukan Karena Jabatan, Ketua MUI Labura Dibunuh Karena Alasan Sepele Ini

Apalagi di dalam agama Islam kata Anwar, menghilangkan nyawa satu orang, itu sama artinya dengan menghilangkan nyawa seluruh umat manusia di atas muka bumi ini.

Dirinya secara tegas menyatakan kalau tindakan pelaku sudah tidak dapat ditoleransi dari segi apapun.

Berita Rekomendasi

"Oleh karena itu perbuatan ini benar-benar merupakan sebuah perbuatan dan tindakan yang sangat biadab dan terlaknat yang tidak boleh ditolerir sama sekali," tuturnya.

Baca juga: Kronologi Ketua MUI Labura Sumut Dibunuh Tetangga, Motif Diduga Dendam Pribadi

Atas dasar itu, dirinya meminta kepada aparat keamanan untuk sedianya memberikan hukuman yang setimpal kepada pelaku.

Bahkan dia mendorong agar pelaku dapat dihukum seberat-beratnya.

"Untuk itu bagi tegaknya keadilan yang bersangkutan harus dijatuhi hukuman yang seberat-beratnya," imbuh Anwar.

Diberitakan sebelumnya, pihak kepolisian akhirnya mengungkap motif pembunuhan Ketua Majelis Ulama Indonesia Labuhanbatu Utara (MUI Labura) H Aminurrasyid Aruan.

Baca juga: Kepala Tim Keamanan Presiden Haiti Ditangkap karena Diduga Terlibat Pembunuhan Moise

Tokoh agama ini dibunuh gara-gara sering menegur pelaku karena tidak pernah ikut kenduri.

Tersangka pembunuh H Aminurrasyid Aruan berinisial A alias Anto Dogol berhasil ditangkap pada Selasa (27/7/2021).

Dalam video yang berhasil terekam kamera warga terlihat awalnya pelaku yang bertelanjang dada sudah telungkup di teras rumah, Selasa malam.

Petugas Polres Labuhanbatu langsung mendatangi pelaku dan memborgol tangannya.

Pada video lainnya yang beredar di media sosial, terlihat pelaku yang berambut gondrong tersebut dibawa polisi dan dikerumuni warga.

Terlihat amarah warga mulai tidak terkontrol dan nyaris menghakimi pelaku.

Saat dikonfirmasi, Kasat Reskrim Polres Labuhan Batu AKP Parikesit membenarkan bahwa pelaku sudah diamankan.

"Sudah diamankan," cetusnya.

Ia menyebutkan bahwa pelaku berinisial A alias Anto Dogol.

"Saat ini masih pengembangan kasus. Mencari barang bukti parang yang digunakan," bebernya.

Saat kejadian, diketahui mayat korban ditemukan di dalam selokan warga di jalan Utama Lingkungan II Panjang Bidang, Kelurahan Gunting Saga, Kecamatan Kualuh Selatan, Kabupaten Labuhan Batu Utara.

Parikesit menyebutkan bahwa tubuh korban penuh dengan luka. Tangan korban bahkan sampai putus.

"Banyak luka-luka di kepala, di badan, di tangan. Infonya tangannya sampai putus," tuturnya.

Ia menyebutkan bahwa kejadian terjadi pada sekitar pukul 17.30 WIB, dimana Aminul meninggal akibat kehabisan darah.

"Penyebab kematian kehabisan darah akibat dibacok. Kejadiannya jam 17.30 WIB di Labuhan Batu Utara," tuturnya.

Lebih lanjut, Parikesit menuturkan bahwa kematian korban tidak ada kaitan dengan jabatan yang diemban.

"Benar Ketua MUI Labura, tapi enggak ada hubungannya dengan peran dan jabatannya. Ini Masalah pribadi," jelasnya.

Ia menyebutkan bahwa dugaan sementara motif pelaku akibat sakit hati ditegur tidak pernah kenduri.

"Karena ditegur sebelumnya jarang kenduri, tapi enggak bisa dipertanggungjawabkan. Karena kabar burung," jelasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas