Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polisi Tembak Siswa di Semarang: Keluarga Tak Terima Korban Disebut Gangster, Ungkap Kejanggalan

Keluarga GRO (17), seorang siswa SMK Negeri 4 Semarang, yang tewas ditembak, mengungkapkan sejumlah kejanggalan dalam penanganan kasus tersebut.

Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: timtribunsolo
zoom-in Polisi Tembak Siswa di Semarang: Keluarga Tak Terima Korban Disebut Gangster, Ungkap Kejanggalan
Pixabay via Surya.co.id
ILUSTRASI Pistol. Keluarga GRO (17), seorang siswa SMK Negeri 4 Semarang, yang tewas ditembak, mengungkapkan sejumlah kejanggalan dalam penanganan kasus tersebut. 

TRIBUNNEWS.COM – Keluarga GRO (17), seorang siswa SMK Negeri 4 Semarang, yang tewas ditembak, mengungkapkan sejumlah kejanggalan dalam penanganan kasus tersebut oleh pihak kepolisian.

Kejadian tragis ini terjadi pada Minggu, 24 November 2024.

Menurut Diah Pitasari, budhe dari GRO, informasi mengenai kematian keponakannya sangat terlambat.

Berdasarkan pemberitaan, korban meninggal dunia pada pukul 02.00 WIB, namun keluarga baru menerima kabar pada siang harinya, pukul 12.27 WIB. 

Dilansir TribunSolo.com, Diah merasa janggal dengan waktu penyampaian informasi tersebut.

"Kita belum tahu, kita yang tidak terima, Gamma disebut gangster itu lho, janggalnya sampai kita menerima berita kok lama sekali, kalau di berita Gamma meninggal jam 02.00 WIB, kita menerima berita 12.27 WIB siang," ungkap Diah pada Jumat, 29 November 2024.

"Itu pun pas di kamar jenazah, Gamma sudah dikain kafani, hanya dibuka wajahnya, kita diminta memastikan itu Gamma, tidak lihat tubuh," sambungnya.

Berita Rekomendasi

Lebih lanjut, Diah juga menyoroti tindakan polisi yang mencari informasi tentang GRO ke tetangga sekitar rumah.

"Kata tetangga sekitar subuh itu ada anggota yang mencari keberadaan Gamma, tapi tidak ditemukan, karena pada saat kejadian, tidak ada data, hanya diketahui berdasar sidik jari, yang mengarah ke alamat utinya."

"Yang pertama ditanya, tetangga itu tidak tahu siapa Gamma, jam 08.00-09.00, ada anggota yang menyisir, kebetulan tahu, kan sudah tahu posisi korban di mana, mengapa kita tahu 12.27 WIB, itu pun yang memberi kabar bukan anggota," terangnya.

Diah mengaku sangat mengenal sosok GRO karena tinggal berdekatan dengan rumah nenek korban.

Baca juga: Siswa SMK yang Ditembak Polisi Disebut Anggota Gangster, Keluarga: Di Rumah Hanya Main Bareng Kucing

Ia juga menjadi sosok yang merawat GRO setelah ibunya meninggal dunia.

Diah mengaku sangat mengenal sosok GRO karena dirinya tinggal berdekatan dengan rumah nenek korban.

Selain itu, Diah yang merawat GRO setelah ibu korban meninggal dunia.

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas