Menilik Keceriaan Anak-anak Belajar Sambil Bermain Bersama Prajurit TNI AD di Perbatasan
Anak-anak tampak ceria bermain sambil belajar bersama prajuit TNI AD yang tergabung dalam Satgas Pamtas Yonif Mekanis 643/ WNS di perbatasan.
Penulis: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anak-anak tampak ceria bermain sambil belajar bersama prajuit TNI AD yang tergabung dalam Satgas Pamtas Yonif Mekanis 643/ WNS di perbatasan RI dan Malaysia.
Dalam tayangan chanel youtube TNI AD, terlihat anak-anak belajar dipandu sejumlah prajurit TNI AD di Pos Pamtas Panga, Sanggau, Kalimantan Barat.
Terlihat seorang prajurit TNI AD berdiri di dekat sebuah white board memberikan materi pelajaran kepada anak-anak perbatasan.
Anak-anak pun belajar layaknya di sekolah.
Mereka menulis pelajaran yang diberikan para prajurit TNI AD seperti matematika, hingga pengetahuan umum lainnya.
Panglima Kodam XII/ Tanjungpura, Mayjen TNI Nur Rahmad mengatakan pihaknya memiliki program unggulan yang menyentuh langsung masyarakat di perbatasan.
Baca juga: KRI Tanjung Kambani 971 Debarkasi 450 Prajurit Yonif 413 Satgas Pamtas RI - PNG di Semarang
"Kita punya program unggulan di perbatasan untuk meningkatkan wawasan kebangsaan, kemudian bela negara, melalui program-program Petasan (pengabdian tanpa batas prajurit di perbatasan). Itu langsung menyentuh kepada aspek masyarakat di sana," ujar Mayjen TNI Nur Rahmad dilansir dari tayangan Youtube TNI AD yang diunggah, Rabu (28/7/2021).
Menurut Nur Rahmad, program yang dibuat pihaknya ternyata mendapat sambutan luas dari masyarakat.
"Ini mendapatkan respons yang baik dari masyarakat," katanya.
Sementara itu, Anggota Satgas Pamtas Yonif Mekanis 643/ WNS, Serda Luis Fernando G mengaku senang bisa berbagi ilmu dengan anak-anak di perbatasan.
Terlihat dalam tayangan tersebut, Serda Luis bersama rekan-rekannya memandu anak belajar.
Baca juga: Panglima TNI Cek Kesiapan Tracer Digital dan Tracer Lapangan Covid-19 di Yogyakarta
"Kalau mengajar apalagi kalau berhubungan sama anak-anak, saya suka. Apalagi kalau masih umur 4 tahunan, 5 tahunan," ujarnya.
Ia menagatakan materi yang diberikan hanya sebatas dasar saja sebagai bahan pengatuhan bagi anak-anak.
"Saya mengajarkan yang dasar-dasar lah. bisa modal untuk mereka," ucapnya.