Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sosok Kapolda Sulut Irjen Nana Sudjana yang Turun Tangan agar Rafael Malalangi Lolos Seleksi Bintara

Berikut ini sosok Kapolda Sulut, Irjen Nana Sudjana, yang turun tangan agar Rafael Malalangi lolos seleksi Bintara Polri 2021.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Sosok Kapolda Sulut Irjen Nana Sudjana yang Turun Tangan agar Rafael Malalangi Lolos Seleksi Bintara
Dok. Polri/Facebook Christofel Tumalun
Berikut ini sosok Kapolda Sulut, Irjen Nana Sudjana (kiri), yang turun tangan agar Rafael Malalangi (kanan) lolos seleksi Bintara Polri 2021. 

TRIBUNNEWS.COM - Atas usulan Kapolda Sulawesi Utara, Irjen Nana Sudjana, Rafael Malalangi akhirnya lolos seleksi Bintara Polri 2021.

Nana diketahui mengajukan permohonan penambahan kuota calon siswa (casis) Bintara Polri 2021 pada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Usulan itupun disetujui oleh Listyo Sigit.

"Usulan dari Kapolda Sulut diterima oleh Bapak Kapolri," ungkap Kabid Humas Polda Sulut, Kombes Pol Jules Abraham Abast, Jumat (30/7/2021), dilansir Tribunnews.

"Sehingga bapak Kapolri mengambil kebijakan untuk menambah kuota Pabanrim Polres Minsel menjadi 23 orang," imbuhnya.

Baca juga: Rafael Malalangi Peluk Ayah dan Ibu Setelah Dinyatakan Lulus Seleksi Calon Bintara: Saya Cinta Polri

Baca juga: Polri Periksa Panitia Seleksi Calon Siswa Bintara Usai Viral Kasus Hilangnya Nama Rafael Malalangi

Diketahui, nama Rafael Malalangi sempat hilang dari daftar kelulusan.

Rafael yang awalnya berada di urutan ke-22, tiba-tiba turun ke peringkat 23.

Berita Rekomendasi

Jules menjelaskan penyebab hilangnya nama Rafael dari daftar kelulusan karena ada perbedaan nilai tes renang di flip chart dan berita acara.

“Di mana pada flip chart tercantum nilai 91, sedangkan pada berita acara yang diserahkan oleh tim kesjas kepada sekretariat adalah nilai 64,” kata Jules dalam keterangan tertulisnya kepada Kompas.com, Jumat.

Setelah dilakukan koreksi, peringkat Rafael turun dalam hasil akhir seleksi Bintara Polda Sulut turun.

Profil Kapolda Sulut Irjen Nana Sudjana

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana memberikan keterangan saat konferensi pers pengungkapan mutilasi, di Mapolda Metro Jaya, Kamis (17/9/2020). Polisi menangkap dua pelaku mutilasi Rinaldi Harley Wismanu yang ditemukan di Apartemen Kalibata City, Jakarta, dengan motif ingin menguasai harta korban. TRIBUNNEWS/HERUDIN
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana memberikan keterangan saat konferensi pers pengungkapan mutilasi, di Mapolda Metro Jaya, Kamis (17/9/2020). Polisi menangkap dua pelaku mutilasi Rinaldi Harley Wismanu yang ditemukan di Apartemen Kalibata City, Jakarta, dengan motif ingin menguasai harta korban. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Kapolda Sulut, Irjen Nana Sudjana lahir di Cirebon, Jawa Barat pada 26 Maret 1965.

Dikutip dari Kompas.com, Nana merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) pada 1988.

Sebelum menjabat sebagai Kapolda Sulut, Nana sempat menjadi Kapolda Metro Jaya.

Namun, ia dicopot dari jabatannya tersebut pada 2020 dan digantikan Irjen Muhammad Fadil Imran.

Baca juga: Rafael Akhirnya Dinyatakan Lulus Seleksi Calon Bintara Setelah Kapolda dan Kapolri Turun Tangan

Baca juga: SOSOK Rafael Malalangi, Pemuda yang Gagal jadi Bintara karena Namanya Hilang dari Daftar Kelulusan

Dilansir Tribunnews, diduga Nana dicopot terkait kerumunan massa di Jakarta dan Jawa Barat yang melibatkan Rizieq Shihab.

Nana kemudian ditunjuk menjadi Koorsahli Kapolri.

Setelahnya, Nana ditunjuk sebagai Kapolda Sulut berdasarkan surat telegram rahasia (STR) bernomor ST/318/II/2021 tertanggal 18 Februari 2021.

Mengutip WartaKota dan Kompas.com, Nana sempat menduduki beberapa jabatan sebelum menjadi Kapolda Sulut, yaitu:

- Kapolresta Solo (2010);

- Dirintelkam Polda Jateng (2011);

- Analis Utama Tk. I Baintelkam Polri (2012);

- Analis Kebijakan Madya bidang Ekonomi Baintelkam Polri (2013);

- Dirintelkam Polda Jawa Timur (2014);

- Wakapolda Jambi (2015);

Baca juga: VIRAL Video Mobil Rescue Tabrak Pesepeda di Makassar, Begini Kondisi Korban, Polisi Beri Penjelasan

Baca juga: Polisi Sita Ponsel Jerinx dalam Kasus Dugaan Pengancaman terhadap Adam Deni

- Wakapolda Jawa Barat (2016);

- Kapolda NTB (2019);

- Kapolda Metro Jaya (2020).

Kronologi Nama Rafael Malalangi Hilan dari Daftar Kelulusan

Inilah sosok Rafael Malalangi, pemuda asal Minahasa Selatan, Sulut yang gagal menjadi Bintara Polri. Sebab, namanya hilang dari daftar kelulusan.
Inilah sosok Rafael Malalangi, pemuda asal Minahasa Selatan, Sulut yang gagal menjadi Bintara Polri. Sebab, namanya hilang dari daftar kelulusan. (Facebook/Christofel Tumalun)

Dilansir Tribunnews, tujuh hari setelah pengumuman siaran langsung, muncul pengumuman susulan dari Polda Sulut.

Dalam pengumuman yang dirilis pada Kamis (29/7/2021), nama Rafael Malalangi mendadak hilang dari daftar kelulusan.

Bahkan namanya sudah digantikan dengan nama orang lain.

"Padahal, saat pengumuman online pada 22 Juli, nama saya ada di nomor urut 22."

"Kami semua menyaksikan pengumuman secara online itu," ungkap Rafael terbata-bata sambil menunduk, Kamis (29/7/2021).

Rafael Malalangi menangis karena malu, kecewa, dan bingung mengapa namanya bisa hilang di daftar pengumuman susulan.

Baca juga: Selesai Diperiksa Polisi, Status Jerinx Masih Saksi, HP Disita

Baca juga: Tak Bermaksud Menantang Balik, Adam Deni Hanya Minta Jerinx SID Kooperatif, Penuhi Panggilan Polisi

"Saya menangis saat lihat nama saya tidak ada lagi pada daftar pengumuman kedua," kata Rafael Malalangi.

Sebelumnya, sehari setelah pengumuman via siaran langsung, ayah Rafael Malalangi, Kenly Malalangi, mendapat panggilan dari Polda Sulut.

Pada Jumat (23/7/2021), Kenly Malalangi mendatangi Polda Sulut.

Ia diberitahu seorang anggota polisi, pengumuman penetapan sang anak lulus tes casis Bintara Polri karena terjadi error.

"Waktu saya menghadap, mereka bilang ada error. Jadi, anak saya sebenarnya tidak lulus."

"Mereka pun mulai mengemukakan alasan, tetapi saya tidak gubris lagi apa yang mereka katakan," kata Kenly, dilansir Tribun Manado.

Bahkan, mereka meminta Kenly menandatangani satu dokumen yang tidak tahu apa isinya.

"Saya menolak menandatangani dokumen itu, sebab saya yakin akan berakibat buruk pada anak saya," ungkapnya.

"Mereka berupaya agar saya menandatangani dokumen yang disodorkan, tetapi saya tolak."

"Bahkan, saat saya mau pulang dan menuruni tangga Polda Sulut, saya masih diminta untuk tanda tangan," papar Kenly.

Kekhawatiran Kenly akhirnya terjadi. Saat pengumuman susulan, nama anaknya Rafael Malalangi sudah tidak ada lagi dalam daftar.

"Saya kecewa, sedih, mengapa ini bisa terjadi?" katanya.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul SOSOK Rafael Malalangi, Pemuda yang Gagal jadi Bintara karena Namanya Hilang dari Daftar Kelulusan

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Igman Ibrahim/Sri Juliati, WartaKota/Budi Sam Law Malau, Kompas.com/Skivo Marcelino Mandey/Rindi Nuris Velarosdela)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas