Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kaki Petani Subulussalam Putus Tersambar Mesin Babat, Kronologi dan Kondisi Terakhir Korban

Insiden ini mengakibatkan putusnya pergelangan kaki sebelah kanan korban hingga terpisah dua dengan kakinya

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Kaki Petani Subulussalam Putus Tersambar Mesin Babat, Kronologi dan Kondisi Terakhir Korban
FOR SERAMBINEWS.COM
Kapolres Subulussalam AKBP Qori Wicaksono SIK saat mengunjungi Jaman Lingga (48) salah warga Desa Dusun Aman, Desa Jabi-Jabi, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam dirawat di Rumah Sakit setelah kanannya putus akibat terkena mata pisau babat, Jumat (30/7/2021) 

Dr Dewi mengatakan dia bersama Kapolres Subulussalam AKBP Qori Wicaksono ikut mengunjungi sang pasien yang merupakan penyandang disabilitas tunawicara.

Secara medis, kata dr Dewi kondisi kesehatan Jaman dalam keadaan baik, meski pada pagi tadi sedikit agak lemas.

Baca juga: Masih Berhubungan Baik dengan Natasha Wilona Meski Putus dari Verrell, Venna Melinda Beri Alasan

Namun, menurut dr Dewi saat dia bersama Kapolres AKBP Qori mengunjungi, pasien sudah menunjukkan peningkatan pemulihan.

Pasien dikatakan sudah dapat tersenyum, bahkan menyampaikan ucapan terimakasih kepadanya termasuk Kapolres Subulussalam dengan menggunakan bahasa isyarat.

Kondisi hemoglobin Jaman juga dinyatakan normal. Adapun luka yang dialami menurut dr Dewi masih dalam perawatan. Jika tidak ada masalah, maka proses penyembuhan membutuhkan waktu satu bulanan.

“Intinya, saat kami berkunjung tadi pagi pasien mulai membaik. Dia bahkan sudah bisa tersenyum menyapa dan mengucapkan terimakasih dengan bahasa isyarat,” ujar dr Dewi. 

Seperti diberitakan sebelumnya, perawatan terhadap Jaman setelah pergelangan kaki kanannya putus akibat tersambar mesin pemotong rumput saat lakukan aktivitas potong rumput di jalan dekat kebunnya, Jumat (30/7/2021).

Berita Rekomendasi

Sejauh ini kondisi kesehatan pasien sudah berangsur normal. Hal ini karena saat kejadian tidak terjadi pendaharahan hebat.

“Alhamdulillah, kondisi kesehatan pasien sekarang sudah berangsur membaik dan mulai normal. Tidak ada pendarahan hebat yang berakibat fatal makanya pasien cepat membaik,” kata dr Dewi

Kendati dapat ditangani dengan baik, namun kaki korban yang putus total tidak dapat disambung kembali. Kaki tersebut akan cacat permanen.

Dikatakan, jika kondisi kesehatan tersebut tidak ada drop, maka proses perawatan di RSUD Subulussalam hanya berkisar 5-6 hari.

“Insha Allah kalau tidak ada aral melintang paing 5-6 hari pasien sudah bisa pulang, karena sekarang kondisinya juga semakin membaik,” terang dr Dewi. 

Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Petani Subulussalam yang Kakinya Putus Tersambar Mesin Babat Mulai Membaik, Sudah Bisa Tersenyum

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas