Kisah Kokom Terpaksa Tinggal Satu Atap dengan Kandang Domba Setelah Rumahnya Dibakar Sang Anak
Kokom terpaksa tinggal di sebuah saung yang satu atap dengan kandang domba setelah rumahnya dibakar oleh anaknya yang menderita gangguan jiwa.
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan TribunJabar.id, Ferri Amiril Mukminin
TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Kokom terpaksa tinggal di sebuah saung yang satu atap dengan kandang domba setelah rumahnya dibakar oleh anaknya yang menderita gangguan jiwa.
Bukan hanya sekali, sudah dua kali rumah panggung milik wanita berusia 70 tahun terebut dibakar anaknya.
Kokom hidup prihatin bersama anaknya di Kampung Babakan/Cikorobokan RT 02/05, Desa Cikidangbayang, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Tempat tinggal berdampingan dengan kandang domba.
Setiap hari, ia menjadi buruh tani untuk menghidupi diri dan anaknya.
Terkadang ia harus membuat bubur agar beras yang ia dapatkan bisa dihemat untuk esok hari.
Baca juga: Kisah Pemuda Relawan Covid-19 di Cianjur, Rela Antar Bantuan Untuk Ibu dan Anak Hingga 40 KM
"Saya sudah dua tahun 7 bulan tinggal di sini, itu setelah rumah saya dua kali dibakar anak saya sendiri," kata Kokom, Minggu (1/8/2021).
Kokom mengatakan, anaknya kini sudah berangsur membaik.
Kendati belum bisa melakukan apapun tapi anaknya sudah tak mengamuk lagi.
"Dulu sempat dibawa ke Bandung dan diberi obat, kini sudah dua bulan tak minum obat lagi," kata Kokom.
Menurutnya, anaknya suka melamun sendiri jika obat tersebut diminum.
Makanya beberapa pekan ini anaknya tersebut tak diberi obat lagi.
Baca juga: Gas Oksigennya Dipakai Merawat Pasien Covid, Omset Pedagang Ikan di Cianjur Anjlok Hingga 50 Persen
Kokom mengatakan, dirinya sempat mendapatkan bantuan BPNT sebanyak tiga kali.
Tetapi kini dirinya tidak mendapatkannya lagi.