Puluhan Sapi dan Kerbau yang Mati Mendadak di Aceh Singkil Dibiarkan Membusuk Dimakan Belatung
Berdasarkan pantauan bangkai kerbau terlihat ada yang sudah membusuk tanda lama mati, ada yang masih gembung pertanda baru mati dalam hitungan hari
Editor: Eko Sutriyanto
Menurut Nasran, dirinya serta pemilik ternak lain sudah memisahkan sisa kerbau dan lembu yang belum mati.
Dengan harapan segera datang petugas kesehatan hewan, melakukan pengobatan.
"Kami sudah lapor secara lisan, namun belum ada respon," sesal Nasran.
Terpisah Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Aceh Singkil, Kuatno membenarkan banyak hewan ternak mati mendadak.
"Berdasarkan data sementara untuk kerbau sudah 80 ekor.
Sementara sapi kami belum terima laporan," kata Kuatno.
Kuatno mengaku petugasnya kewalahan menangani kasus kematian kerbau dan sapi yang jumlahnya sangat banyak.
Sejauh ini pihaknya, fokus menangani hewan ternak yang belum mati dengan memberikan suntikan antibiotik.
Kuatno meminta pemilik hewan bersabar karena yang harus ditangani petugasnya banyak.
"Ini yang sedang kami tangani di Kampung Baru saja lebih 100 ekor," tukasnya.
Sementara terkait penyebab kematian berdasarkan diagnosa sementara tim dokter hewan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Aceh Singkil, akibat penyakit septicemia epizootica (SE) atau ngorok.
SE merupakan penyakit infeksi akut atau menahun pada sapi dan kerbau.
"Mati disebabkan SE," ujar Kuatno.
Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Diserang Penyakit Ngorok, Puluhan Kerbau Mati Mendadak di Aceh Singkil
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.