Pasca Pembakaran Mapolsek Nimboran, Kapolda Papua Evaluasi Anggotanya
Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius D Fakhiri menegaskan akan mengevaluasi anggota Polri di tanah Papua.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA – Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri menegaskan akan mengevaluasi anggota Polri di tanah Papua.
Hal ini dilakukan setelah terjadinya aksi pembakaran Mapolsek Nimboran.
“Saya selaku kapolda memohon maaf, jika langkah anggota kami kemarin ada yang berlebihan, kami minta dukungan dan pengertian warga. Kami akan lakukan langkah tegas dan evaluasi menyeluruh,” kata Selasa (3/8/2021).
Kapolda juga melakukan peninjauan terhadap Mapolsek Nimboran yang dibakar warga.
Baca juga: Mensos Sebut Perbaikan Data Penerima Bansos di DKI Baru 40 Persen, Kalah Dibanding Papua
Usai pertemuan, Kapolda Fakhiri menegaskan akan ada evaluasi menyeluruh kepada anggota Polri di tanah Papua.
Kapolda menyampaikan oknum anggota yang melakukan penembakan akan menjalani pemeriksaan oleh Propam Polda Papua.
Jika tak sesuai prosedur tindakan tegas tentu akan diambil.
Baca juga: Polsek Nimboran Papua Dibakar Massa, Begini Penjelasan Lengkap Kapolda Papua
“Kami akan lakukan pemeriksaan kepada anggota yang terlibat, termasuk prosedur pengamanan saat kejadian itu berlangsung juga akan dilakukan,” bebernya.
Bangunan polsek yang hangus terbakar akan dibangun kembali dengan melibatkan warga masyarakat termasuk mereka yang melakukan pembakaran.
“Kami sudah berkomunikasi dengan kepala kampung dan dewan adat, nanti libatkan anak-anak kita yang membakar kemarin untuk membangun, supaya ada pelayanan kepolisian di sini,” ujarnya.
Baca juga: Senator Filep Soroti Masalah Rekrutmen Tenaga Kerja di Papua
Diketahui, kejadian pembakaran Polsek Nimboran dipicu penembakan yang dilakukan oknum anggota Polsek Nomboran saat membubarkan sekelompok pemuda yang melakukan pemalakan.
Anggota terpaksa melakukan tindakan tegas lantaran pemuda yang didug dipengaruhi minuman keras melakukan penyerangan menggunakan sebuah besi linggis kepada petugas.
Akibat aksi nekat itu, seorang pemuda Frederik Sem (22) terkena rekosit di bagian kepala.
Lantaran simpang siur informasi yang menyebutkan Frederik Sem (22) tewas, warga sekitar secara spontanitas melakukan penyerangan dan pembakaran Polsek Nimboran.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Pasca Pembakaran Polsek, Kapolda Akan Evaluasi Anggota Polri di Papua