Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Beras Beras Bansos 3,69 Ton Basah akibat Perahu Karam di Maluku, PT Pos dan Bulog Kirim Pengganti

Beras penganti didistribusikan menggunakan kapal feri dengan tujuan Desa Kaili sejak 3 Agustus 2021 lalu dilanjut kapal kecil ke titik penyaluran

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Beras Beras Bansos 3,69 Ton Basah akibat Perahu Karam di Maluku, PT Pos dan Bulog Kirim Pengganti
ist
Kapal yang mengangkut bantuan sosial beras (BSB) untuk diserahkan kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Kecamatan Teluk Kaiely, Kabupaten Buru, Maluku tenggelam diterjang ombak. 

Hingga 3 Agustus pukul 09.00 WITA, alokasi BSB untuk wilayah 6 sebanyak 898.849 KPM.

Yang sudah menerima BSB sebanyak 368.412 KPM atau 40,99 persen dan masing-masing keluarga penerima manfaat (KPM)  mendapatkan beras 10 kg.

Pos Indonesia menyalurkan BSB bersamaan dengan BST.

Supaya KPM bisa menerima BSB dan BSB, para KPM harus sudah terdafar dalam Daftar Nominatif (Danom).

Juru bayar/salur akan mencocokan KTP dan KK penerima. Jika ada nama KPM dalam Danom, maka KPM berhak menerima BSB dan BST.

"KPM menandatangani Danom, kemudian KPM difoto menggunakan aplikasi PGC (Pos Giro Cash) yang datanya tercatat pada sistem kami secara real-time," kata Tika, biasa dia disapa.

Berhubung saat ini masih dalam situasi pandemi covid-19, Tika memastikan para petugas juru bayar mematuhi protokol kesehatan ketika mereka turun ke lapangan. Sebab, penyaluran BST dan BSB dilakukan secara door to door ke rumah KPM.

Baca juga: Beras Bansos Berkutu, Ketua DPD Ingatkan Quality Control Sebelum Didistribusikan

Berita Rekomendasi

"Ada juga sebagian di beberap titik dekat tempat tinggal KPM. Petugas juru bayar sudah dilengkapi masker, handsanitizer, handscoon, dan sudah divaksin," kata Tika.

Sementara itu, untuk penyaluran BST hingga saat ini sudah tersalurkan kepada 749.457 KPM, atau 70.34 persen dari total alokasi penerima 1.065.428 KPM.

Dalam proses penyaluran BSB dan BST, tantangan dan hambatan kerapa terjadi mengingat wilayah regional 6 memiliki kondisi geografis yang menantang.

Misalnya, di wilayah Kabupaten Buru, Buru Selatan, dan Kabupaten Seram bagian timur.

Ombak besar menjadi tantangan besar bagi para pelaku juru bayar. Ketinggian ombak bisa mencapai 2,5 hingga empat meter.

Khusus di Buru Selatan, setelah tiba dengan kapal speed boat, petugas juru bayar  melanjutkan perjalanan dengan angkutan darat menuju kantor desa.

Lalu diteruskan dengan berjalan kaki menuju titik pembayaran.

Baca juga: Saat Cek Masuknya Air di Kapal, ABK Kapal Kargo Terjatuh dan Hilang di Perairan Pandeglang

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas