Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Masalah Sepele, 2 Anak Yatim di Panti Asuhan Gresik Dianiaya Pakai Kabel Listrik, Begini Kondisinya

Dua anak yatim di sebuah panti asuhan di Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik, Jawa Timur menjadi korban penganiayaan.

Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Masalah Sepele, 2 Anak Yatim di Panti Asuhan Gresik Dianiaya Pakai Kabel Listrik, Begini Kondisinya
http://www.ladbible.com
Ilustrasi penganiayaan - Dua anak yatim di sebuah panti asuhan di Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik, Jawa Timur menjadi korban penganiayaan. 

Keluarga sebut masalah sepele

Kerabat korban, Iskandar Rasyid (40) geram bukan main dengan penganiayaan yang menimpa saudaranya.

Hanya karena masalah sepele, korban yang masih di bawah umur itu mengalami luka memar akibat penyiksaan.

Padahal mereka berdua hanya mengambil hadiah dari mesin game pengambil boneka karena gagal berkali-kali memainkan permainan tersebut.

Setelah itu, hadiah berupa mainan dengan harga yang tidak seberapa itu dikembalikan lagi.

Beberapa jam kemudian, pihak pengurus panti asuhan mengetahui. Melakukan tindakan kekerasan secara membabi buta.

Terduga pelaku berinisial M ini langsung memukul korban yang masih kecil itu dengan sabetan kabel berulang kali.

Kondisi 2 anak yatim di Gresik babak belur disabet kabel mulai betis hingga pelipis gara-gara masalah sepele.
Kondisi 2 anak yatim di Gresik babak belur disabet kabel mulai betis hingga pelipis gara-gara masalah sepele. (Willy Abraham/Surya)
Berita Rekomendasi

Bocah sudah minta maaf

Kedua bocah itu sudah menangis meminta maaf bahkan memohon ampun namun tidak menghentikan aksi kekerasan itu hingga korban berdarah-darah di bagian paha pada Sabtu (31/7/2021).

Tidak hanya itu, korban MFS yang saat kejadian hanya menemani juga kena amuk.

Akibatnya, kedua anak itu mengalami babak belur akibat tindak kekerasan. DRS memar di bagian betis dan paha. Lalu, MFS mengalami memar di bagian betis dan pelipis mata sebelah kanan.

Dalam kejadian itu MFS sempat kabur dari panti asuhan dengan menahan rasa sakit di kakinya, berlari sekencang-kencangnya mencari pertolongan ke warga sekitar. Namun pengurus panti mengejar meminta ia kembali ke asrama.

“Korban diamankan, pihak panti datang dan diiming-imingi uang agar mau kembali dan tidak melaporkan peristiwa tersebut,” ucap Iskandar, Rabu (4/8/2021).

Baca juga: Kronologi Perawat Pasien Covid-19 Tewas Dibunuh Tiga Perampok, Pelaku Sudah Lama Rencanakan Aksi

Baca juga: Kronologi Pembunuh di NTT Tewas Ditembak Polisi, Nekat Serang Petugas dengan Sajam saat Diamankan

Terbongkar ketika ibu berkunjung

Halaman
123
Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas