Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

KRONOLOGI Anak Nekat Aniaya Ayah Kandung, Warga Sempat Dengar Suara Ribut-ribut dari Dalam Rumah

Seorang istri teriak ketakutan minta tolong kepada warga sekitar rumahnya. Ternyata saat itu suami dan anaknya sedang bertengkar.

Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in KRONOLOGI Anak Nekat Aniaya Ayah Kandung, Warga Sempat Dengar Suara Ribut-ribut dari Dalam Rumah
http://www.ladbible.com
Ilustrasi penganiayaan - Seorang istri teriak ketakutan minta tolong kepada warga sekitar rumahnya. Ternyata saat itu suami dan anaknya sedang bertengkar. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang istri teriak ketakutan minta tolong kepada warga sekitar rumahnya.

Ternyata, saat itu suami dan anaknya sedang bertengkar.

Saat warga datang, si suami sudah terluka parah akibat dianiaya anak kandung.

Sebelumnya, warga juga sempat mendengar suara ribut-ribut dari rumah korban.

Peristiwa itu terjadi di Kecamatan Kalidoni, Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (7/8/2021).

Pelaku nekat menganiaya ayahnya karena tak terima ibunya kerap disiksa.

Pelaku berinisial OP (23) melakukan aksinya dengan palu dan sajam jenis parang.

Berita Rekomendasi

Ani (38) salah seorang warga yang juga tetangga bersebelah rumah dengan pelaku dan korban menuturkan, kronologi berawal dari terjadi keributan yang ada di dalam rumah.

"Siang kejadiannya antara waktu sholat duhur atau sebelum zuhur. Saya memang dengar ada ribut-ribut, tapi belum saya hiraukan, " kata dia ketika dibincangi, Minggu (8/8/2021).

Baca juga: Misteri Tewasnya Wanita Terapis Bekam di Bekasi, Jasad Setengah Terkubur, Saksi Dengar Suara Jeritan

Setelah ada keributan tak lama berselang sang istri korban keluar dari rumah sambil meminta tolong kepadanya.

"Sampai akhirnya dia (istri korban) manggil-manggil saya sambil ketakutan. Tolong buk anak samo laki aku bebala. Itu yang dia bilang, " tutur dia.

Mendengar hal itu ia langsung melapor Sekretaris RT setempat dan meminta bantuan sejumlah warga.

Ketika datang lebih dari 10 orang, mereka sudah mendapati korban, ED (40) sudah bersimbah darah akibat luka yang dialami.

Warga bergegas langsung membawa korban ke rumah sakit dengan diantar mobil pribadi.

"Korban langsung dipapah sama warga, kemudian dibawa ke rumah sakit pakai mobil pick up. Darahnya menetes di lantai, " katanya.

Dari pengakuannya keluarga tersebut baru tinggal di sebuah kontrakan sekitar satu tahun.

Dan memang belum banyak warga yang mengenal keseharian dan wataknya.

Tangkapan Layar warga membawa korban menggunakan mobil pikap. Aksi pembacokan anak terhadap ayah kandungnya di Loroang Nyiur II Kecamatan Kalidoni Palembang, Sabtu (7/8/2021).
Tangkapan Layar warga membawa korban menggunakan mobil pikap. Aksi pembacokan anak terhadap ayah kandungnya di Loroang Nyiur II Kecamatan Kalidoni Palembang, Sabtu (7/8/2021). (Instagram Palembang_Bedesau)

Korban diketahui adalah seorang sopir becak motor (bentor), sementara sang istri adalah karyawan di sebuah restoran. Pelaku adalah seorang karyawan swasta.

"Mereka ada empat orang serumah, pas lagi kejadian anak bungsunya lagi kerja. Memang belum terlalu akrab dengan warga disini karena mereka belum lama pindah. Setiap habis kerja selalu masuk ke rumah, " jelas dia.

Mengenai informasi bahwa sang istri sering disiksa oleh ED, Ani mengatakan ia tidak tahu persis.

Sebab, selama ini, tak tau bagaimana kehidupan dan masalah apa yang dihadapi keluarga tersebut.

"Saya kurang tau soal itu. Sebenarnya dak mau terlalu tau, biarlah jadi urusan mereka saja. Kalaupun ternyata memang sering disiksa, tetangga tak mau ikut campur, " ujarnya.

Ia menambahkan bahwa saat kejadian pelaku tengah sakit.

Tak lama setelah korban dibawa ke rumah sakit, pelaku juga dijemput Polsek Kalidoni.

Baca juga: Relawan Vaksinasi Tewas Diserempet Pemotor, Pelaku Kabur, Keluarga Korban Minta Maaf ke Pemerintah

"Anaknya atau pelaku ini setau saya lagi sakit, mungkin kesal lihat orang tua cek-cok. Setelah kejadian itu tak lama setelahnya dia diamankan Polisi yang datang kesini," tambahnya.

Saat ini di TKP tampak hanya becak motor (bentor) milik korban yang terparkir di depan rumah.

Sementara semua anggota keluarga lainnya sedang berada di rumah sakit.

"Kosong di rumahnya tak ada orang, lagi di Rumah sakit, " ujarnya.

Sementara Pardi, warga lainnya menambahkan jika tak mengetahui banyak tentang keseharian keluarga tersebut.

Ia mendapati kabar tersebut dari info warga setempat.

"Jarang ketemu korban, paling kalau dia mampir ke warung. Saya taunya korban sehari-hari narik bentor, itu saja, " katanya.

Baca juga: Sering Diam-diam Pulang ke Rumah, Buronan Kasus Pembunuhan di Palembang Akhirnya Tertangkap

Kronologi dari Polisi

Kapolsek Kalidoni, AKP Evial Kalza mengatakan pihaknya telah mengamankan pelaku pembacokan ayah kandungnya pada Sabtu kemarin.

"Tim penyidik menjemput pelaku sekitar pukul 12:30 WIB. Pelaku diamankan dengan barang bukti satu buah palu dan satu buah sajam, " katanya.

Dia mengungkapkan pelaku telah memendam amarah kepada korban karena sering melihat ibunya disiksa sang ayah.

Atas perbuatannya pelaku terancam pasal 351 ayat 2 KUHP, karena menganiaya dengan menimbulkan luka berat.

Namun sementara ini belum ada pihak keluarga yang membuat laporan.

"Dari keterangan pelaku motifnya amarah karena korban (Bapak Pelaku) selalu menyakiti ibu pelaku dengan cara menganiayanya namun karena sudah lama memendam amarah kepada korban hingga terjadi cekcok."

"Perkelahian sampai pelaku memukul kepala korban dengan palu 3 kali dan membacok 1 kali di kepala hingga korban jatuh tersungkur akibat penganiayaan berat tersebut, " tuturnya. (TS/Rachmad)

Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Kronologi dan Motif Anak Bacok Bapak Kandung di Palembang, Ini Kesaksian Tetangga

Berita terkait kasus penganiayaan

Sumber: Tribun Sumsel
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas