Pemkab Kotawaringin Barat Terima Bantuan untuk Atasi Kelangkaan Oksigen
Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, merupakan satu di antara wilayah yang mengalami kelangkaan oksigen.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Kelangkaan oksigen sempat terjadi di beberapa wilayah di Indonesia seiring lonjakan kasus covd-19 di Indonesia beberapa waktu lalu.
Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, merupakan satu di antara wilayah yang mengalami kelangkaan oksigen.
Bupati Kotawaringin Barat Nurhidayah menjelaskan, beberapa waktu terakhir, oksigen menjadi barang yang sulit dicari.
Bahkan, salah satu rumah sakit penanganan Covid-19 di Kobar, RSUD Sultan Imanuddin, sudah mulai ‘kelabakan’ mencari oksigen.
Pemkab bersama jajaran Tim Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 setempat mencoba berbagai cara untuk mengatasi permasalahan permasalahan tersebut.
Baca juga: 700 Konsentrator Oksigen Bantuan WHO Tiba di Indonesia
Baca juga: Bantu Tangani Pasien Covid, Pupuk Indonesia Salurkan 286 Ton Oksigen
Pada akhirnya mereka mendapatkan informasi bahwa PT Korindo Ariabima Sari (KABS) memiliki mesin oksigen yang sudah tidak beroperasi selama tiga tahun terakhir.
“Setelah Tim Satgas Covid-19 berkoordinasi, PT Korindo Ariabima Sari ternyata bersedia berkolaborasi dengan Pemkab Kobar. Setelah itu, langsung dilakukan pengecekan terhadap mesin oksigen yang ternyata masih berfungsi dengan baik,” ujar Bupati Kotawaringin Barat Nurhidayah, dalam keterangannya.
KABS, bagian dari Korindo Group, kemudian menyerahkan oksigen hasil produksinya untuk membantu masyarakat Kotawaringin Barat, selama tiga bulan ke depan.
Langkah ini sebagai upaya perusahaan dalam membantu mengatasi kelangkaan oksigen yang terjadi di daerah tersebut.
Baca juga: Resmi Beroperasi, Rumah Oksigen Gotong Royong Siap Tampung Pasien Covid-19 Gejala Ringan
Bantuan KABS disepakati dalam bentuk penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/ MoU) di Kantor Bupati Kobar pada Selasa (3/8/2021).
Bupati Kobar Nurhidayah langsung menghadiri proses perjanjian kerja sama, sementara manajemen perusahaan diwakili Direktur PT KABS Lim Young Taek.
Kerja sama ini merupakan bentuk komitmen KABS untuk membantu upaya penanganan pandemi di Indonesia, terutama di Kobar yang merupakan area operasional perusahaan.
“Mudah-mudahan, kelangkaan oksigen dapat teratasi,” tutur Manajer Umum KABS Rahmad Effendi, mewakili Lim.
Baca juga: Bantu Penanganan Covid-19 di Jatim, PLN Salurkan 12 Ton Oksigen untuk RS Rujukan
Perusahaan memberikan wewenang pembagian oksigen secara penuh kepada pemerintah daerah agar berjalan ‘satu pintu’ dan tidak membingungkan.
Produksi oksigen KABS diperkirakan mampu mengisi 70 hingga 80 tabung oksigen setiap harinya.
Nurhidayah memberi apresiasi terhadap Korindo yang telah membantu mengatasi permasalahan oksigen di Kotawaringin Barat.
Produksi oksigen yang dihasilkan KABS akan diutamakan untuk masyarakat Kotawarigin Barat. Tapi, ia tetap membuka kemungkinan untuk mengalokasikan ke kabupaten lain apabila memang membutuhkan.
“Sudah ada pembicaraan lebih awal bahwa diprioritaskan untuk kebutuhan di Kobar, namun karena kemanusiaan, kita berikan juga ke kabupaten lain,” tuturnya.
Turut hadir dalam penandatanganan MoU di antaranya Kapolres Kobar AKBP Devy Firmansyah, Dandim Pangkalan Bun Letkol Arh Drajad Tri Putro, Danlanud Iskandar Pangkalan Bun Letkol Nav Rudy Kurniawan, Kepala Dinas Sosial Kobar Muhammad Yadi dan Direktur RSUD Sultan Imanuddin, Fachrudin.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.