Jaga Populasi Gajah dan Harimau, Ini yang Dilakukan Anak Usaha APP Sinar Mas
WKS melakukan patroli sisir jerat, untuk meningkatkan kewaspadaan sekaligus memonitoring pergerakan Gajah dan Harimau
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Unit usaha APP Sinar Mas, PT Wirakarya Sakti (WKS) melakukan patroli sisir jerat, untuk meningkatkan kewaspadaan sekaligus memonitoring pergerakan Gajah dan Harimau Sumatera.
Hal itu dilakukan dalam rangka peringatan hari Gajah sedunia.
Kegiatan dilakukan bekerja sama dengan Forum Platform Kolaborasi Bukit Tigapuluh (PKBT), para pemuda penjaga rimba dari HKM Gapoktan MKB, Dinas Kehutanan Provinsi Jambi, pemegang izin konsesi restorasi PT. Alam Bukit Tigapuluh (ABT).
Baca juga: Sinar Mas Terus Distribusikan Donasi Oksigen kepada Sejumlah Pemerintah Provinsi
Patroli bersama ini dilakukan pada Senin (9/8/2021) di hutan Muara Kilis dan sekitarnya dalam areal Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) sebagai penyangga Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNTB), Kabupaten Tebo, Jambi.
Sebelumnya, Minggu (8/8/2021), Forum PKBT bersama Dishut, HKM Gapoktan MKB juga meresmikan Pos Pengamanan Bersama PT WKS TNBT 1 di District 8 PT.WKS.
Baca juga: Sekjen DPR RI: Sidang Bersama Tahun Ini Dilaksanakan Secara Minimalis dan Prokes Ketat
Head Sosial and Security (SSD) PT WKS, Faisal Fuad menyebutkan, Pos PT WKS di TNBT 1 ini difungsikan sebagai pos bersama para pemangku kepentingan, masyarakat perhutanan sosial maupun lembaga masyarakat lainnya yang terlibat dalam kegiatan Forum PKBT.
“Peresmian dan aktivasi pos WKS TNBT 1 ini sebagai penanda dimulainya joint patrolling di semester kedua yang diikuti oleh 12 personel baik dari field officers (PT.WKS dan PT.ABT), BKSDA Jambi, Dishut Provinsi Jambi dan HKM Gapoktan MKB," terang Faisal.
Salah satu warga Desa Muara Kilis yang ikut dalam kegiatan patroli bersama yang diselenggarakan oleh Forum PKBT, Edi Mulyono mengaku senang dilibatkan dalam kegiatan patrol ini.
“Masyarakat di sekitar hutan sangat bergantung pada lahan garapan sehingga penting membangun mitra pengamanan kawasan hutan secara lintas sektoral maupun melalui kolaborasi semacam ini. Saya sangat bersemangat mengikuti patroli ini” Jelas Edi.
Nor Qomariyah dari Forum PKBT dan para pakar konservasi gajah serta harimau yang tergabung dalam Forum Konservasi Gajah Indonesia (FKGI) dan Forum HarimauKita (FHK) meyakini areal hutan yang berada di luar kawasan konservasi seperti perhutanan sosial, Hutan Tanaman Industri (HTI) dan kawasan restorasi ekosistem di areal penyangga Bukit Tigapuluh merupakan destinasi dan koridor penting dalam sebaran populasi gajah dan harimau di Asia. Hal tersebut bisa dilihat melalui jejak perkamen sejarah yang ditemukan.
Hal ini mendasari pentingnya menjaga populasi satwa-satwa ini di Kawasan Bukit Tiga Puluh. Namun, tidak mudah karena pergerakan para satwa tidak mengenal batas kawasan dan lebih dominan mengikuti kelimpahan sumber pakannya.
Kepala Resort Tebo SKW II BKSDA Jambi, Hefa Edison menjelaskan, keberadaan gajah sumatera di kawasan areal Perhutanan Sosial merupakan hal yang wajar dan seharusnya Perhutanan Sosial menyediakan blok lindung dalam pengelolaannya.
“Kami berharap para pemegang Ijin Perhutanan Sosial mengelola kawasannya dengan dalam berpedoman pada RKT dan RKU yang telah di sepakati," terang Hefa.
Hefa serta beserta Tim Unit Penanganan Satwa dan Frankfurt Zoological Society (FZS) serta
Masyarakat Mitra Konservasi (MMK) Kabupaten Tebo juga melakukan patroli bersama untuk mengamankan jalur dan habitat satwa liar pada 28 Juli hingga 6 Agustus. Patroli ini dilakukan berbasis SMART Patrol di areal penyangga Bukit Tigapuluh dengan melibatkan 4 orang personel Polisi Kehutanan BKSDA Jambi, 8 personel FZS dan 20 personel MMK.
Hefa juga menambahkan jika pengelolan Perhutanan Sosial baik model HKM maupun HTR tetap harus menyisakan sebagian dari areal mereka untuk konservasi.
Humas PT WKS, Taufik Qucohman mendukung, patroli terintegrasi seperti ini. Taufik melihat, patroli seperti ini dapat mempererat hubungan serta saling bertukar pengalaman diantara para pemegang kepentingan.
"Ini selaras dengan Tema internasional dalam perayaan Global Tiger and World Elephant Day 2021 yang didengungkan oleh FHK dan FKGI yaitu bersama-sama untuk membantu harimau dan gajah tetap lestari di habitatnya,” terang Taufik.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.