Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pencarian Bayi Diduga Hilang di Sungai Kampar Dihentikan, Keluarga Miliki Firasat Mistis Ini

Keluarga punya pendapat lain mengenai hilangnya sang buah hati, bukan karena hanyut atau tenggelam di sungai.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Pencarian Bayi Diduga Hilang di Sungai Kampar Dihentikan, Keluarga Miliki Firasat Mistis Ini
Tribun Pekanbaru
Keluarga korban didampingi Kepala Desa Terantang berembuk dengan Tim Pencarian bayi 2 tahun yang diduga hanyut terseret Sungai Kampar Rabu (11/8/2021) sore 

TRIBUNNEWS.COM, KAMPAR - Pencarian bayi 2 tahun yang hilang diduga hanyut di Sungai Kampar Dusun III Pantai Pulau Desa Terantang Kecamatan Tambang dihentikan, Rabu (11/8/2021) sore.

Bayi bernama Sakiya Rafifa Islami hilang sejak Senin (10/8/2021) sekitar pukul 11.00 WIB hingga kini.

Namun, atas permintaan keluarga pencarian tersebut akhirnya dihentikan.

Keluarga punya pendapat lain mengenai hilangnya sang buah hati, bukan karena hanyut atau tenggelam di sungai.

Kepala Desa Terantang, Asmara Dewi mengatakan berdasarkan keterangan yang diterimanya, pihak keluarga memiliki firasat mistis terkait hilangnya Sakiya.

Baca juga: Petugas Basarnas Cari Korban Hilang Dihantam Ombak di Perairan Jembrana

"Keluarga punya firasat seperti dibawa roh halus gitu," ungkap Asmara kepada Tribunpekanbaru.com, Kamis (12/8/2021).

Keluarga berencana meminta bantuan kepada ahli spiritual untuk melakukan pencarian.

Berita Rekomendasi

Asmara sebenarnya sudah melaporkan kehilangan balita malang, Sakiya Rafifa Islami, ke Kepolisian Sektor Tambang.

Tetapi sebaiknya kehilangan ini dilaporkan langsung oleh orangtuanya.

Baca juga: KPAI Minta Pemerintah Lakukan Pendataan Terhadap Anak yang Kehilangan Orang Tua Karena Covid-19

Menurut Asmara, Kiya, sapaan akrab bayi itu, hilang di halaman depan rumah saat bermain di dalam pengawasan sang ayah, Muhammad Islami.

"Ntahlah, sekejap aja hilang," katanya.

Asmara mengungkap, beberapa analisa keluarga dan warga menyimpulkan ketidakmungkinan Kiya hilang terseret arus sungai.

Rumah korban membelakangi sungai. Jarang sungai ke rumah korban sekitar 100 meter. Apalagi sungai sedang surut.

Kontur tepi sungai juga landai. Sehingga, tidak memungkinkan Kiya terperosok dan jatuh ke sungai.

Baca juga: Presiden AS Joe Biden Bilang Jakarta Akan Tenggelam, Megawati: Saya Enggak Mau Negaraku Kelelep

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas