Legislator PDIP Harap Pembangunan Tol Serang-Panimbang Jadi Energi Baru Pembangunan Ekonomi
Tol Serang-Penimbang seksi satu yaitu exit Rangkas Bitung akan segera dibuka pada Oktober 2021 ini.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tol Serang-Penimbang seksi satu yaitu exit Rangkas Bitung Banten akan segera dibuka pada Oktober 2021 ini.
Hal ini disampaikan oleh Dirut PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk, Agung Budi Waskito, saat menerima kunjungan kerja spesifik Anggota Komisi VI DPR RI dalam Rangka Pengawasan Pembangunan Jalan Tol Serang-Panimbang di Exit Tol Rangkas Bitung, Jumat (3/9/2021).
Dalam kesempatan ini, Agung juga menyampaikan soal adanya kekurangan pembiayaan untuk pembangunan seksi dua dan seksi tiga.
Diantaranya adalah adanya kekurangan anggaran pengadaan tanah sebesar kurang lebih Rp 117 miliar dalam pembangunan seksi 2, serta kekurangan anggaran pengadaan tanah sebesar kurang lebih Rp238 miliar dan kepastian sumber pendanaan Viability Gap Fund (VGF).
"Kami menargetkan, Oktober 2021 untuk seksi satu beroperasi. Saat ini sedang penyelesaian sisa pembebasan lahan di simpang sebidang pada intersection dan relokasin terdampak. Dan, monitoring verifikasi hasil temuan uji laik fungsi (ULF) dan perjanjian kerjasama transaksi elektronik dengan perbankan. Untuk seksi 2 sepanjang 24.1 kilometer dan seksi 3 sepanjang 33 kilometer ditargetkan 2023. Tahap dua dan tiga ini masih kekurangan anggaran," papar Agung Budi Waskito.
Baca juga: Pembangunan Tol Yogya-Solo, Ini 3 Lokasi Exit Tol hingga Rest Area di Wilayah Kabupaten Klaten
Ia juga menjelaskan Tol Serang Panimbang adalah jalan tol yang menghubungkan Serang dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Lesung. Jalan Tol Serang–Panimbang ini tersambung dengan Jalan Tol Jakarta-Merak, dengan panjang 83,6 kilometer dan luas total 785 hektar.
Dalam kesempatan ini, Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Ananta Wahana mengungkapkan pembangunan Tol Serang-Panimbang, yang diantaranya adalah melintasi Rangkas Bitung, diharapkan bisa menjadi energi baru dalam membangun ekonomi di wilayah tersebut.
Di samping Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung maupun bebeberapa daerah di Banten pada kawasan tersebut.
Ananta yang juga pernah tiga periode menjabat sebagai anggota DPRD Provinsi Banten, mengungkapkan, jika menengok sejarah masa lalu maka Rangkas Bitung memiliki sejarah kelam dan menjadi daerah terpuruk.
Dimana praktik perbudakan oleh pemerintah kolonial membuat wilayah yang memiliki kekayaan alam dan hasil bumi itu rakyatnya sangat miskin.
Sampai akhirnya, pada tahun 1800-an, seorang penulis asal Belanda yaitu Multatuli atau Eduard Douwes Dekker mengungkapnya lewat buku "Max Havelaar".
Bahkan sempat menggegerkan dunia, sampai-sampai ia mengungkapkan bahwa jika rakyat Rangkas Bitung Sejahtera, Indonesia juga akan sejahtera. Karena, kata Ananta, daerah ini adalah cermin ketidakadilan, penindasan, serta praktik korupsi masa lalu daerah tanah jawara itu.
Dari situlah, lanjut Ananta, dibangunnya Tol Serang-Panimbang ini akan secara drastis mengangkat harkat, martabat, dan taraf hidup masyarakat di kawasan ini.
Daerah kawasan Serang-Pandeglang-Panimbang terkenal di Banten sebagai kawasan "merah" yaitu kawasan yang secara sosial dan ekonomi berada di bawah garis kemiskinan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.