Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kasus Mata Bocah Dilukai di Gowa, Polisi juga Dalami 40 Orang yang Diduga Terlibat Aliran Sesat

Akibat pesugihan itu membuat mata bocah dicungkil pun harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit dan hari ini bocah AP menjalani operasi

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Kasus Mata Bocah Dilukai di Gowa, Polisi juga Dalami 40 Orang yang Diduga Terlibat Aliran Sesat
TRIBUN-TIMUR.COM/SAYYID
Bocah pempuan berusia enam tahun dianiaya oleh orangtua sendiri kini menjalani perawatan medis di RSUD Syekh Yusuf Gowa, Sabtu (4/9/2021). 

Laporan Wartawan Tribun Timur Sayyid Zulfadli Saleh Wahab

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Tak hanya keluarga mata bocah dicungkil ayah dan ibu terlibat pesugihan atau aliran sesat, setidaknya ada 30 kepala keluarga diduga terlibat dalam aliran sesat ini.

Sebelumnya, seorang ibu tega mencongkel mata kanan anaknya karena diduga sedang melakukan pesugihan di Gowa.

Akibat pesugihan itu membuat mata bocah dicungkil pun harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit dan hari ini bocah AP (6) menjalani operasi di rumah sakit.

Kapolres Gowa, AKBP Tri Goffaruddin berencana akan berkoordinasi dan melibatkan pihak depertemen agama dan tokoh masyarakat terkait dugaan pesugihan tersebut.

Kasat Reskrim Polres Gowa AKP Boby Rachman mengatakan, dugaan pesugihan atau ritual kata dia, masih sementara penyelidikan.

Dari informasi, menurut AKP Boby Rachman, dugaan pesugihan ini memiliki perkumpulan yang jumlahnya mencapai 40 orang.

Baca juga: Dokter Sebut Mata Bocah yang Dilukai Orang Tua demi Pesugihan Bisa Kembali Normal: Kornea Masih Baik

Berita Rekomendasi

"Masih kita dalami, mereka ada perkumpulannya ada 40 orang, ini masih didalami dan melibatkan Polsek, kementerian agama dan tokoh masyarakat di sana dan akan dilakukan penyuluhan kepada masyarakat dan jangan sampai ada seperti ini," jelasnya.

Sebelumnya, AP, seorang anak perempuan berusia 6 tahun di Gowa, Sulawesi Selatan, mengalami kekerasan fisik.

Kedua orang tuanya berinisial TAU (47) dan HAS (43), dibantu pamannya US (44), serta kakeknya BAR (70), berusaha mencungkil mata AP dengan tangan.

Mereka tega mencongkel mata korban lantaran diduga mempelajari ilmu hitam pesugihan untuk menjadikan korban sebagai tumbal.

Aksi penganiayaan terhadap AP pertama kali dilakukan oleh ibunya, HAS.

Ia mencongkel mata sebelah kanan korban dengan menggunakan jari tangannya.

”Aksi itu dibantu oleh bapaknya, TAU, paman korban, US dan kakeknya BAR dengan memegang kepala dan badan korban, sehingga mengakibatkan mata sebelah kanan korban mengalami luka dan mengeluarkan darah,” kata Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol E Zulpan, Minggu (5/9/2021).

Bayu yang merupakan paman korban mengatakan, kejadian nahas yang menimpa AP itu berawal ketika TAU (47) dan HAS hilang kesadaran karena diduga tengah menjalani ritual ilmu hitam.

”Mungkin orangtua anak ini di luar kesadaran non medis. Jadi orangtuanya seperti memiliki ilmu hitam apa begitu,” kata Bayu, Sabtu (4/9).

Ritual ilmu hitam itu pun harus memakan korban.

Sang anak yang menjadi tumbal alias korban. Bukan hanya AP, tapi kakaknya juga ternyata ikut ditumbalkan. Sang kakak dicekoki air garam 2 liter hingga meregang nyawa.

”Informasinya satu korban yakni kakaknya ini meninggal karena dicekoki air garam 2 liter,” jelas Bayu.

Akibat perbuatan orang tuanya itu, AP kini harus menjalani perawatan medis di RSUD Syekh Yusuf Gowa.

Baca juga: Diduga Jadi Tumbal Ritual, Bocah 6 Tahun di Gowa Disiksa Orangtua, Polisi Ungkap Kondisinya

"Yang ini pas kami dari kuburan orang tuanya kan masih belum sadar katanya dia lihat sesuatu di mata anaknya, mereka berusaha mengambil. Mereka berempat (terduga pelaku) menganiaya korban," beber Bayu.

Dari pantauan TribunGowa.com, AP tampak dijaga oleh sang paman selama di rumah sakit.

Ia dijaga bergantian oleh keluarganya yang lain, baik itu dari keluarga kakeknya maupun neneknya.

Perban yang melekat pada mata kanan AP terlihat juga telah dilepas namun, air mata AP masih bercucuran menahan sakit yang ia alami.

Beberapa anggotanya yang lain sesekali mencoba menghibur AP.

Bayu mengatakan, keponakanya itu masih susah untuk tertidur akibat mata korban yang masih sakit.

AP rencananya akan menjalani operasi pada Senin (6/9) ini. "Iya susah tidur. Informasinya besok dioperasi," ujarnya.

Sementara itu Kapolres Gowa, AKBP Tri Goffaruddin Pulungan mengatakan, pihaknya terus menyelidiki kasus KDRT ini.

Termasuk dugaan pesugihan dan praktik ilmu hitam yang dilakukan para pelaku sehingga menganiaya korban yang tak lain anak mereka sendiri.

Sejauh ini, proses penyelidikan telah memeriksa empat orang saksi. Para saksi merupakan orang yang berada di lokasi kejadian. 

Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Bukan Cuman Satu Keluarga Pencungkil Mata Bocah, Polisi Dalami 40 Orang Terlibat Pesugihan di Gowa

Sumber: Tribun Timur
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas