Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

UPDATE Kasus Ritual Pesugihan di Gowa, Ada Korban Lain, Pelaku Diduga Lakukan Aksi Kanibalisme

Berikut update dari kasus ritual pesugihan di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Pihak keluarga sebut ada korban lain dan pelaku melakukan kanibalisme

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in UPDATE Kasus Ritual Pesugihan di Gowa, Ada Korban Lain, Pelaku Diduga Lakukan Aksi Kanibalisme
TRIBUN-TIMUR.COM/SAYYID
Bocah pempuan berusia enam tahun dianiaya oleh orangtua sendiri kini menjalani perawatan medis di RSUD Syekh Yusuf Gowa, Sabtu (4/9/2021). 

TRIBUNNEWS.COM - Pihak kepolisian terus melakukan pendalaman terkait kasus ritual pesugihan Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

Hasilnya ada sejumlah informasi baru muncul yang disampaikan oleh pihak keluarga korban.

Seperti diberitakan sebelumnya, kasus ini mulai menjadi bahan perbincangan pada Jumat (3/9/2021) lalu.

Saat itu warga yang tinggal di Gantarang, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa digegerkan dengan tangisan kesakitan seorang anak perempuan berinisial AP.

Baca juga: Dokter Beberkan Kondisi Mata Bocah di Gowa yang Dilukai Sebagai Bagian Ritual Pesugihan

Bocah berusia 6 tahun itu menjerit karena terluka di bagian mata kanannya.

Belakangan terungkap, luka tersebut merupakan ulah dari kedua orang tua beserta kakek dan neneknya.

Alasan mereka melakukan tindak kekerasan lantaran diduga korban dijadikan tumbal dalam ritual pesugihan.

BERITA REKOMENDASI

Ada korban lain

Dikabarkan, AP bukan korban satu-satunya.

Kakak AP berinisial DS (22) meninggal dunia akibat perbuatan kedua orang tuanya.

DS mengembuskan napas terakhir karena dicekoki air garam 2 liter pada Rabu (1/9/2021).

Informasi tersebut disampaikan langsung oleh keluarga korban bernama Bayu (34).


Ia menyebutkan, saat DS (22) meninggal, dalam kondisi telinga, mata, dan hidung mengeluarkan darah.

Baca juga: Fakta-fakta Bocah Wanita Usia 6 Tahun Dianiaya Orangtuanya di Gowa, Diduga Terkait Praktik Pesugihan

"Informasi yang kami dapat dari beberapa keluarga dan pihak kepolisian ini kakak korban meninggal dunia karena dicekoki air garam sebanyak dua liter dan ini juga pengaruh ritual pesugihan kedua orang tuanya," kata Bayu, paman korban AP dan DS, Minggu (5/9/2021), dikutip dari Kompas.com.

Bayu melanjutkan, DS kemudian dimakamkan oleh warga bersama petugas Babinkamtibmas TNI-Polri.

Usai pemakaman inilah, warga dan petugas mendengar jeritan AP dan akhirnya terbongkarlah aksi kekerasan yang dilakukan oleh orang tua berserta kakek dan neneknya.

Dugaan aksi kanibalisme

Selain memberikan informasi terkait tewasnya DS, Bayu juga menyebut ibu korban diduga melakukan aksi kanibalisme.

Hal itu diungkapkan oleh Bayu kepada wartawan saat mendampingi AP di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syech Yusuf, Sungguminasa Kabupaten Gowa pada Senin (6/9/2021).

"Informasi dari keluarga, praktik ilmu hitam ini telah lama mereka lakukan bahkan kulit luar mata kanan anak ini (korban) dimakan oleh ibunya dan ini saya tanyakan langsung kepada ibunya saat kami pergoki ritual mereka" katanya, Senin, dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Diduga Jadi Tumbal Ritual, Bocah 6 Tahun di Gowa Disiksa Orangtua, Polisi Ungkap Kondisinya

Pelaku ditetapkan sebagai tersangka

Kasat Reskrim Polres Gowa AKP Boby Rachman
Kasat Reskrim Polres Gowa AKP Boby Rachman (TRIBUN-TIMUR.COM/SAYYID)

Polres Gowa sudah menetapkan empat orang dalam kasus ini.

Yakni Hasniati (43) dan Taufiq (47) yang merupakan kedua orang tua korban.

Serta dua orang lainnya, Udin Sauddin (44) yang merupakan paman, dan Barrisi (70) kakek korban.

Penetapan status pelaku menjadi tersangka setelah polisi melakukan serangkaian penyelidikan dan penyidikan serta gelar perkara.

Kasus ini juga ditangani bersama dengan unit penyidik Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Gowa.

"Perkaranya sudah ditangani oleh Unit PPA Polres Gowa dan penyidik sudah mengamankan empat orang terduga pelaku, terdiri dari ibu, bapak, paman, dan kakek korban," terang Kepala Satuan (Kasat) Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Gowa, AKP Boby Rachman, Minggu, dikutip dari TribunGowa.com.

Baca juga: FAKTA Tewasnya Rombongan Pendaki di Gunung Bawakaraeng Gowa, 3 Jasad Ditemukan di Lokasi Berbeda

Hasniati dan Taufiq masih menjalani pemeriksaan medis di Rumah Sakit Dadi Makassar.

Keduanya diduga mengalami gangguan kejiwaan.

"Sementara kedua pelaku lainya yakni paman dan kakek korban sudah diamankan di Polres Gowa," bebernya.

Diduga ada kelompok aliran sesat

Dari informasi, menurut AKP Boby Rachman, dugaan pesugihan ini memiliki perkumpulan.

Sekitar ada 40 orang yang diduga menjadi kelompok pesugihan itu.

"Masih kita dalami, mereka ada perkumpulannya ada 40 orang, ini masih didalami dan melibatkan Polsek, kementerian agama, dan tokoh masyarakat di sana dan akan dilakukan penyuluhan kepada masyarakat dan jangan sampai ada seperti ini," jelasnya.

Kata Kapolres Gowa

Kapolres Gowa, AKBP Tri Goffaruddin Pulungan, mengatakan pihaknya sementara menyelidiki kasus KDRT ini.

Begitupula dengan dugaan pesugihan pelaku sehingga menganiaya korban yang tak lain anak mereka sendiri.

Sejauh ini, kata dia, proses penyelidikan telah memeriksa empat orang saksi.

Para saksi-saksi ini merupakan orang yang berada di lokasi kejadian.

Baca juga: Terlibat Tabrakan, Dua Sepeda Motor di Gowa Terbakar dan Menewaskan Satu Orang

"Terkait kematian kakak korban kami tahu karena kejadiannya ini berselang sehari dengan kematian kakak korban."

"Untuk penyebab diketahui, kami dalami karena kami masih fokus dulu terhadap kasus korban anak usia 6 ini," bebernya, Sabtu (4/9/2021), dikutip dari TribunGowa.com.

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(TribunGowa.com/Sayyid Zulfadli Saleh Wahab)(Kompas.com/Abdul Haq)

Berita lainnya seputar aliran sesat di Gowa.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas