Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Belum Terungkap, Yosef Kembali Dipanggil, Ditanya Hal Sama
Yosef, suami sekaligus ayah ibu dan anak di Subang yang ditemukan tewas, kembali dipanggil.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Garudea Prabawati
Dalam pemeriksaan terhadap Yosef dan petugas kebersihan itu, Kapolres Subang AKBP Sumarni turun tangan.
Baca juga: Yosef Curigai Mr X dalam Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Sering Datang ke Rumah Malam-malam
Baca juga: FAKTA Baru Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang: Temuan Sepatu Putih Ternyata Milik Amalia
AKBP Sumarni sempat datang ke Mapolres Subang pada Senin sore, lalu pulang.
Kemudian, ia kembali lagi pukul 19.00 WIB dan keluar meninggalkan ruang pemeriksaan sekitar pukul 00.00 WIB.
"Barusan yang memimpin pemeriksaan dan mem BAP saksi langsung sama Ibu Kapolres Subang bersama satu orang penyidik," terang Rohman.
Diduga Pembunuhan Berencana
Kriminolog Universitas Padjajaran (Unpad), Yesmil Anwar, mengatakan ada faktor X yang perlu ditelusuri dan diperhatikan, selain keterangan saksi dan temuan dugaan barang bukti di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Faktor X tersebut, ujar Yesmil, kemungkinan saling berkaitan antara keterangan saksi dan kondisi korban semasa hidup.
"Sebenarnya saya juga agak mempertanyakan, karena beberapa waktu lalu, polisi dengan lantang menyatakan bahwa ini merupakan kriminal murni, tapi kok begini lama pengungkapan kasusnya."
"Maka kita pun bertanya-tanya apakah ada faktor x atau hambatan-hambatan yang dapat mengganggu jalannya penyelidikan di lapangan," ujarnya, Jumat (3/9/2021), dikutip dari TribunJabar.
Lebih lanjut, Yesmil menduga kasus Tuti dan Amalia ini merupakan jenis pembunuhan berencana yang sudah direncanakan secara matang dan melibatkan banyak pelaku.
Baca juga: Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang: Yosef dan Istri Mudanya Jalani Tes Psikologi Selama 4 Jam
Baca juga: Yosef dan Istri Mudanya Sudah 6 Kali Diperiksa Terkait Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
Menurutnya, hal itu bisa saja terjadi, terlebih dalam setiap kasus kejahatan dimungkinkan adanya pelaku utama dan aktor intelektual, yang mengeksekusi.
Karena itu, menurutnya yang perlu ditelusuri adalah potensi motif pembunuhan.
Dalam setiap kasus, terang Yesmil, selalu ada tiga motif utama yang menyertai, yakni motif hubungan sosial, seperti asmara dan masa lalu, motif kekuasaan, serta motif harta.
"Sebetulnya kalau aksi kejahatan melibatkan beberapa orang yang dicurigai melakukannya, merupakan poin yang bagus untuk lebih mengutamakan bukti forensik dari kondisi mayat tersebut."