Pemakaian Mahkota Burung Cenderawasih untuk Suvenir PON Papua Dikritik
"Pesan moralnya adalah kita harus merawat kelestarian burung cenderawasih ini agar tidak punah," katanya
Penulis: Reza Deni
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jelang perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua pada Oktober mendatang, Aliansi Pemuda Boven Digoel menentang keras pemakaian mahkota burung cenderawasih asli menjadi cinderamata atau suvenir.
Ketua Aliansi Pemuda Boven Digoel Bernolfus Tingge mengatakan pemakaian mahkota asli burung cenderawasih dianggap tidak etis dan tindakan ilegal karena mendukung percepatan kepunahan burung endemik di Papua tersebut.
"Kami tentu sambut baik mahkota burung cenderawasih jadi cinderamata saat PON nanti karena itu memang simbol yang melekat bagi orang Papua tetapi tentu tidak menggunakan yang asli tetapi pakailah yang imitasi atau buatan," ujar Bernol kepada wartawan, Selasa (7/9/2021).
Menurutnya, saat ini keberadaan burung cenderawasih di Papua terus berkurang karena selama ini banyak diburu untuk dijadikan cenderamata.
Baca juga: Pemerintah Antisipasi Penularan Covid-19 dalam Ajang PON XX di Papua
"Kita tentu tidak ingin burung endemik yang jadi kebanggaan Papua ini punah. Kami tidak ingin itu. Toh yang mahkota burung imitasi pun tak mengurangi sakralitas atau nilai dari sebuah penghargaan yang diberikan pada tamu atau kontingen di PON nanti," lanjutnya.
Dijelaskan Bernol, burung cenderawasih merupakan satu dari 9 jenis burung yang terancam punah.
Karena itu, salah satu upaya untuk melindungi dia dari kepunahan adalah tidak lagi memanfaatkan mahkota asli sebagai cinderamata.
"Pesan moralnya adalah kita harus merawat kelestarian burung cenderawasih ini agar tidak punah," katanya
"Saat ini teknologi sudah sangat canggih untuk membuat mahkota burung cenderawasih buatan dan sangat mendekati aslinya. Ini saja yang kita upayakan, apalagi kebutuhan di PON tentu sangat banyak," pungkas Bernol.
Penolakan berbagai pihak terhadap mahkota burung cenderawasih sebagai suvenir juga bertentangan dengan Surat Edaran Nomor 660.1/6501/SET tertanggal 5 Juni 2017, tentang larangan penggunaan Burung Cenderawasih asli sebagai aksesoris dan cenderamata.
Dalam beberapa hari ini di berbagai platform sosial media viral penolakan tersebut, dengan menayangkan gambar mahkota burung cenderawasih dengan tulisan "Tolak Mahkota Cenderawasih Sebagai Souvenir PON". Bahkan ditegaskan dengan tagar #save cenderawasih dan #mahkotarajabukanuntukorangbiasa.