Digiring KPK, Bupati Kolaka Timur Andi Merya Nur Masih Sempat Lambaikan Tangan di Bandara Haluoleo
Andi Merya Nur diterbangkan ke Jakarta untuk menjalani proses hukum lebih lanjut setelah terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK.
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, KENDARI - Bupati Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara (Sultra) Andi Merya Nur diterbangkan ke Jakarta untuk menjalani proses hukum lebih lanjut setelah terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK, Selasa (21/9/2021) malam.
Sebelum diterbangkan ke Jakarta, Andi Merya Nur bersama sejumlah orang yang ikut terjaring OTT KPK sempat mejalani pemeriksaan awal di Mapolda Sulawesi Tenggara kurang lebih 12 jam.
Kemudian, Rabu (22/9/2021) pukul 14.30 WITA, Andi Merya Nur digiring petugas KPK dari Mapolda Sultra menuju Bandara Haluoleo Kendari.
Andi Merya Nur tampak santai ketika digiring Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Bahkan ketika berada di Bandara Haluoleo Kendari, Andi Merya terlihat masih sempat melambaikan tangan.
Gaya Andi Merya itu terekam kamera dan videonya tersebar di media sosial.
Baca juga: FAKTA Bupati Kolaka Timur Terjaring OTT KPK, Baru Menjabat 3 Bulan, Diduga Lakukan Suap
Dalam video Andi Merya terlihat berada di pintu masuk Bandara Haluoleo Kendari.
Ia dikawal petugas kepolisian dan juga seorang Tentara Republik Indonesia (TNI).
Beberapa saat berjalan, tiba-tiba dari samping orang-orang memanggil nama Andi Merya.
"Ibu Mer, bismillah bu mer," terdengar suara lelaki dan perempuan dalam video 13 detik itu.
Baca juga: Penampilan Bupati Kolaka Timur Andi Merya Nur Digiring Petugas KPK Tinggalkan Polda Sultra
Saat itu Andi Merya terlihat mengenakan masker medis berwarna hijau.
Dengan setelah jaket berwarna army dan celana panjang hitam.
Ia terlihat digiring memasuki bandara oleh petugas KPK.
Kronologi penangkapan
Bupati Kolaka Timur (Koltim) Andi Merya Nur terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (21/9/2021).
Berdasarkan informasi yang diterima TribunnewsSultra.com, sebelum menangkap Andi Merya Nur, KPK terlebih dahulu mengamankan Kepala Badan Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kolaka Timur, Ansarullah.
Ansarullah ditangkap di sebuah kamar indekos Nadine, Desa Orawa, Kecamatan Tirawuta, Kabupaten Koltim, Selasa (21/9/2021) pukul 21.00 Wita.
Penyidik KPK kemudian menyegel satu kamar indekos Nadine (nomor 8), dengan stiker bertuliskan "Dalam Pengawasan KPK".
Sekitar 30 menit berikutnya, KPK bergerak menangkap Bupati Kolaka Timur Andi Merya Nur di Rumah Jabatan Bupati Koltim Jalan Poros Kendari-Kolaka, Desa Matabondu, Kecamatan Tirawuta, Kabupaten Koltim.
KPK mengamankan total enam orang, yaitu sejumlah ajudan pribadi, ajudan pengamanan tertutup (pantup) dari unsur kepolisian.
Baca juga: Terkait OTT Bupati Kolaka Timur Andi Merya Nur, KPK Segel Sebuah Kamar Indekos
Keenam orang tersebut selanjutnya dibawa ke Markas Polda Sultra, Jalan Haluoleo, Kelurahan Mokoau, Kecamatan Poasia, Kota Kendari, tiba pada Rabu (22/9/2021) sekira pukul 01.30 WITA.
Andi Merya Nur tiba di Markas Polda Sultra dengan menumpangi mobil minibus Toyota Kijang Innova bernomor polisi DT 1850 CA sekitar pukul 01.30 wita dinihari.
Bupati berusia 36 tahun tersebut kemudian digiring ke lantai 2 Gedung Direktorat Reserse dan Kriminal Khusus atau Ditreskrimsus Polda Sultra.
Penyidik KPK selanjutnya melakukan pemeriksaan terhadap Andi Merya bersama lima stafnya di ruangan tersebut.
Sekitar pukul 03.00 wita dinihari, dua penyidik wanita KPK tampak memikul dua ransel besar dan satu koper hitam.
Baca juga: Terjaring OTT KPK, Harta Bupati Kolaka Timur Hanya Rp478 Juta
Perempuan yang mengenakan pakaian berwarna hitam dan masker tersebut menaiki tangga gedung Ditreskrimsus.
Satu dari perempuan itu membawa koper berwarna hitam.
Rencanya orang-orang yang terjaring OTT KPK tersebut akan diterbangkan ke Jakarta hari ini setelah menjalani pemeriksaan di Mapolda Sultra.
Kepala Sub Bidang Penerangan Masyarakat (Penmas) Polda Sultra Kompol Dolfi Kumaseh membenarkan Bupati Kolaka Timur diperiksa KPK.
"Benar, Tim KPK melakukan OTT pukul 21.00 Wita tadi malam. Bupati Kolaka Timur masih diperiksa bersama lima stafnya," kata Kompol Dolfi Kumaseh di Mapolda Sultra, Rabu (22/9/2021).
Kata dia, KPK juga mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk alat transaksi uang, tetapi Kompol Dolfi Kumaseh enggan menyebut nominal hasil dugaan rasuah tersebut.
Pelaksana tugas juru bicara KPK Ali Fikri pun membenarkan penangkapan tersebut.
"Iya, satu diantaranya (Bupati)," ujar Pelaksana tugas juru bicara KPK Ali Fikri saat dikonfirmasi, Rabu (22/9/2021).
Baca juga: Tiga Bulan Jadi Bupati, Terjaring OTT KPK, Berikut Sosok Bupati Kolaka Timur Andi Merya Nur
Ali mengatakan, Andi Merya Nur belum dibawa ke Gedung Merah Putih KPK, Jakarta.
Andi Merya, kata Ali, saat ini sedang menjalani pemeriksaan di Mapolda Sulawesi Tenggara.
"Betul masih dilakukan pemeriksaan di sana, masih dilakukan pendalaman di sana," katanya.
Andi Merya Nur dan sejumlah pihak lainnya diringkus lantaran diduga terlibat dalam tindak pidana suap.
Namun, Ali belum dapat menyampaikan lebih jauh mengenai identitas pihak lainnya yang turut dibekuk dalam OTT ini.
Hal ini lantaran tim KPK masih meminta keterangan dan memeriksa para pihak yang dibekuk.
"Tentu dalam proses permintaan akan dimintakan identitas, kami belum bisa menjelaskan secara lengkap, dan terkait dengan apa, ini merupakan tindak lajut dari laporan masyarakat, berupa tindak pidana pemberiaan dan penerimaan uang atau biasa di sebut suap. Pagi ini masih penyelidikan mencari peritiwa pidana, kami masih menganalisa dari beberapa pihak," ujar Ali.
Artikel ini telah tayang di TribunnewsSultra.com dengan judul VIDEO Bupati Andi Merya Nur Diseret KPK, Lambaikan Tangan saat di Bandara Haluoleo Kendari