Karena Celana Hilang di Jemuran, Dua Warga Bireuen Aceh Terlibat Perkelahian, Seorang Tewas
Duel berujung maut terjadi Desa Uteun Gathom, Kecamatan Peusangan Selatan, Bireuen, Aceh, Sabtu (25/9/2021) sekitar pukul 06.00 WIB.
Editor: Willem Jonata
Kapolres Bireuen, AKBP Mike Hardy Wirapraja SIK MH, melalui Kasat Reskrim, AKP Fadilah Aditya Pratama SIK, kepada Serambi, kemarin, mengatakan, awalnya anggota Polsek Peusangan mendapat laporan bahwa ada perkelahian di Desa Uteun Gathom yang menyebabkan seorang warga setempat meninggal dunia.
Lalu, menurut Kasat Reskrim, tim Polsek Peusangan, Pospol Peusangan Selatan, dan Polres Bireuen, segera berangkat ke lokasi.
Informasi yang diperoleh, awalnya kedua warga tersebut berkelahi karena pelaku (Zul) sering mencuri celana warga di jemuran termasuk milik korban.
“Kasus ini sudah dalam penanganan kami,” kata AKP Fadilah Aditya Pratama.
Korban Zulfairinur meninggal dunia karena terkena tusukan pisau pelaku. Warga yang marah dengan perbuatan Zul langsung mencari pelaku.
Baca juga: 16 Hari Hilang, Misteri Pembunuhan Julia Akhirnya Terkuak, Kekasih Korban Dicurigai Jadi Pelakunya
Pukul 07.00 WIB, pelaku berhasil diamankan oleh warga.
Selanjutnya, anggota Polsek Peusangan langsung mengamankan pelaku dan membawanya ke RSUD dr Fauziah Bireuen karena ia mengalami luka parah akibat diamuk massa.
Sementara Tim Identifikasi Polres Bireuen melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dengan dibantu personel Polsek Peusangan, Pospol Peusangan Selatan, dan Sat Reskrim Polres Bireuen.
Jenazah korban dibawa ke Puskesmas untuk divisum dan selanjutnya dibawa pulang ke rumahnya untuk dimakamkan.
Sedangkan pelaku yang mengalami luka parah dan kaki kanan patah akibat diamuk massa kemudian dibawa ke RSUD Bireuen untuk mendapat perawatan medis.
“Hasil pemeriksaan medis, korban Zulfairinur mengalami luka tusukan sebanyak empat kali pada beberapa bagian tubuhnya serta diduga mengenai jantung dan paru-parunya hingga meninggal dunia di lokasi kejadian. Korban tetap kita bawa ke Puskesmas untuk dilakukan visum guna pembuktian secara medis. Setelah itu, jenazah Zulfairinur dibawa pulang ke rumahnya untuk dilakukan fardhu kifayah,” jelas AKP Fadilah Aditya Pratama didampingi Kaur Identifikasi Satreskrim Polres Bireuen, Aipda Asrul Aswan.
Tentang korban
Korban Zulfairinur yang sehari-hari bekerja sebagai petani dan berdagang ke pasar hewan meninggalkan seorang istri bernama Ruslani (38) serta tiga anak yaitu Agil Azizi (16), Luthsi Anisa (13), dan Billa Hafizh Athaillah (11).
Sementara pelaku masih lajang dan selama ini tinggal bersama ibunya Antikah.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.