Daya Tampung TPST Piyungan Over Kapasitas dan Bau Sampahnya Tercium hingga Kotagede dan Banguntapan
Walhi Yogyakarta terus mendorong pemerintah DIY untuk peningkatan kapasitas TPST Piyungan terutama terkait penggunaan sanitary landfill
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Jogja Miftahul Huda
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Bau tak sedap di Kotagede dan Banguntapan yang dipicu penumpukan sampah di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan, Bantul menjadi perhatian Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Yogyakarta.
Organisasi itu berharap Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X turun tangan untuk mengatasinya.
Direktur Walhi Yogyakarta, Halik Sandera mengatakan, persoalan bau sampah yang bersumber dari air lindi terakhir hanya sampai di radius 5 Kilometer dari tempat pengolahan sampah.
"Kalau sampai perbatasan Banguntapan-Kotagede itu artinya sudah melebihi yang sekarang," katanya, saat dikonfirmasi Selasa (28/9/2021).
Walhi Yogyakarta terus mendorong pemerintah DIY untuk peningkatan kapasitas TPST Piyungan terutama terkait penggunaan sanitary landfill yang sedang direncanakan.
"Memang terus kami dorong karena pembangunan TPST Piyungan sudah harus memakai sanitary landfil.
Baca juga: Indonesia Penyumbang Sampah Plastik Terbesar Kedua di Dunia
Apalagi sekarang masuk musim hujan, jadi pasti baunya akan meluas," jelas dia.
Terkait bau sampah sejak satu bulan lalu dan kini masih dirasakan oleh warga yang berada diperbatasan Yogyakarta-Bantul itu, dia menduga memang saat ini TPST Piyungan dalam masa pengerjaan konstruksi.
Sehingga ada kemungkinan bau menyengat yang biasanya dirasakan oleh masyarakat yang tinggal di radius 5 Kilometer kini meluas hingga ke wilayah Banguntapan dan Kotadege.
"Memang sekarang informasinya masih ada perbaikan di sana.
Dan salah satu kemungkinan yang bisa dilakukan pemerintah ya dengan membangun sanitary landfill, yakni menguruk sampah menggunakan tanah supaya lindinya tidak bau," ujarnya.
Pasalnya, secara daya tampung TPST Piyungan sudah sangat over kapasitas dan karena persoalan pengolahan sampah sudah diambil alih provinsi, Halik menegaskan harus ada perhatian khusus dari Gubernur DIY.
"Memang harus ada suatu keseriusan.
Baca juga: Jadi Solusi Persoalan Sampah DKI, Warga Bisa Pantau Emisi FPSA Tebet