Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Seniman Jalanan di Klaten Ikut Kampanyekan Vaksinasi Covid-19

Sejumlah seniman jalanan di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, ikut mengampanyekan program vaksinasi Covid-19.

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Seniman Jalanan di Klaten Ikut Kampanyekan Vaksinasi Covid-19
Pemkab Klaten/Pemprov Jateng
Sejumlah seniman jalanan di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, ikut mengampanyekan program vaksinasi Covid-19. Seniman jalanan tersebut bergabung dalam grup Putra Pangestu dan biasa unjuk seni di perempatan GOR Gelarsena Klaten. 

TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah seniman jalanan di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, ikut mengampanyekan program vaksinasi Covid-19.

Seniman jalanan tersebut bergabung dalam grup Putra Pangestu dan biasa unjuk seni di perempatan GOR Gelarsena Klaten.

Dilansir jatengprov.go.id, lima seniman tersebut membawa poster sederhana berisi ajakan vaksinasi.

Mulai dari "Ayo Vaksin Biar Kuat", "Stop Covid-19 dengan Vaksin", hingga "Kami Siap Divaksin".

Diketahui aksi kampanye simpatik anak jalanan Putra Pangestu itu tak lepas dari peran Ketua Seniman Jalanan Putra Pangestu, Abian (30).

Baca juga: Warga Kota Makassar Antusias Ikut Program Vaksinasi Pemerintah

Lelaki asal Gunungkidul, Yogyakarta itu mengaku, kampanye vaksinasi itu didorong oleh Ustaz Muh Zuhri, petugas penyuluh Kementerian Agama Klaten.

Abian mengatakan mereka ingin meyakinkan masyarakat agar tak ragu dengan vaksinasi Covid-19.

Berita Rekomendasi

"Jadi masyarakat jangan termakan berita hoaks yang salah."

"Kami Putra Pangestu sudah divaksin, sehingga masyarakat tidak usah ragu berinteraksi dengan kami," ungkap Abian.

Abian berpesan agar masyarakat tidak takut divaksin.

Baca juga: Apakah Masyarakat Umum Butuh Dosis Ketiga Vaksin Covid-19? Begini Penjelasan Dokter

Sementara itu Zuhri yang mendampingi seniman jalanan Putra Pangestu menjelaskan, tidak mudah membujuk mereka untuk divaksin.

Padahal, dengan aktivitas keseharian, para anak jalanan rentan tertular.

"Awalnya mereka itu apatis untuk divaksin. Cenderungnya tidak mau divaksin," ungkap Zuhri.

"Tapi lewat pendampingan dan komunikasi yang intensif, akhirnya mereka merespon positif. Bahkan mau kampanye vaksinasi," imbuhnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas