Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jadi Korban Kecelakaan Maut di Tol Tangerang-Merak, Rencana Cici Kuliah di Jogjakarta Pupus

Sebelum meninggal, Cici baru saja mengikuti belajar Bahasa Inggris di Kampung Inggris Pare, Kediri selama empat bulan

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Jadi Korban Kecelakaan Maut di Tol Tangerang-Merak, Rencana Cici Kuliah di Jogjakarta Pupus
TribunBanten.com/Mildaniati
Postingan terakhir korban tewas kecelakaan maut di Tol Tangerang-Merak, Jumat (1/10/2021) 

Laporan Wartawan TribunBanten.com Ahmad Tajudin

TRIBUNNEWS.COM, SERANG -  Tewasnya Cici Intan Pramesti (19), gadis yang meninggal dalam kecelakaan maut di Tol Tangerang-Merak pada Jumat (1/10/2021) lalu meninggalkan luka tidak hanya keluarga, rekan serta sahabat terdekat.

Maryani, ibu kandung dari Cici Intan Pramesti mengungkapkan sosok Cici semasa hidupnya.

Cici dikenal sebagai perempuan yang baik dan ceria.

"Cicih lincah banget, ceria, supel dan aktif berorganisasi," ujarnya kepada TribunBanten.com saat ditemui di rumahnya di Kampung Ranjeng RT 02/01 Desa Ranjeng, Kecamatan Ciruas Kabupaten Serang telah meninggal dunia akibat kecelakaan yang terjadi pada Jumat (1/10/2021) lalu.

Ia menjelaskan, Cici berencana melanjutkan kuliah tahun ini setelah lulus SMA pada dua tahun lalu.

Sebelum meninggal, Cici baru saja mengikuti belajar Bahasa Inggris di Kampung Inggris Pare, Kediri selama empat bulan.

Berita Rekomendasi

Setelah pulang dari Kediri, Cici berencana ingin melanjutkan kuliah di Jogjakarta.

Baca juga: Forum Komunikasi Jogjakarta Rembug Gelar Vaksinasi, Kanjeng Suryo: Minimalkan Penularan Covid-19

"Setelah dari Kediri, dia pengen ke Jogja.

Rencanannya ingin kuliah di sana," terangnya.

Cici pun pergi ke Jogjakarta selama satu bulan untuk mengenal lingkungan di sana.

Selama di Jogjakarta, Cici tinggal bersama teman-temanya yang sudah dulu kuliah di sana.

Setelah itu, Cici pulang ke rumah untuk mempersiapkan rencana kuliahnya.

Menurut Maryani, Cici baru sekitar 2-3 minggu berada di rumah setelah kepulangannya dari Jogjakarta.

Ia tidak menyangka bahwa anak pertama dari dua bersaudara itu harus meninggal dalam waktu cepat.

Padahal Cici sudah mendapatkan pekerjaan di Jogja dan berencana untuk kuliah sambil bekerja di sana.

Setelah meninggalnya Cici, Maryani mengaku tidak menyangka bahwa anaknya tersebut dikenal baik oleh teman-teman dan guru-gurunya.

Baca juga: Dugaan Kasus Penggelapan Aset Kwarnas Pramuka yang Menyeret Adhyaksa Dault Masih dalam Penyelidikan

"Temen-temennya, Gurunya dari SD, SMP sampai SMA ke sini semua," ujarnya.

Walaupun Cici sudah lulus sekolah, kata dia, semasa hidupnya ternyata Cici selalu rajin menengok ke sekolahnya.

Cici selalu membantu kegiatan-kegiatan di sekolah baik SD, SMP dan SMA seperti membantu kegiatan pramuka dan lain sebagainya.

Bahkan, kata dia, ketika jasad Cici baru sampai di rumah, banyak sekali temen-temen Cici hadir untuk melayat hingga sampai ada yang pingsan.

Hal itu lantaran teman-teman Cici merasa sayang kepada Cici dan tidak menyangka Cici pergi begitu cepat.

"Kata temen-temennya, anakku itu (Cicih) sama orang itu pedulinya tinggi," ujarnya.

Hal itu, kata dia, disampaikan langsung oleh teman-temannya kepada Maryani.

Bahkan para pejabat pun ikut hadir saat kepulangan Cicih di rumahnya.

"Itu yang datang sampe penuh, bahakan yang nyolatin di masjid saja sampe penuh," ujarnya.

Hal itu yang kemudian membuat teman-temannya hadir di saat Cici meninggal dunia.

"Saya baru tahu prilaku anak saya ketika dia meninggal. Oh ya Allah, baik sekali anakku, baru tahu aku sebagai mamahnya," terangnya.

Maryani mengaku baru mengetahui bahwa semasa hidupnya, Cici dikenal baik oleh orang-orang terdekatnya.

Artikel ini telah tayang di TribunBanten.com dengan judul Sosok Cici Sebagai Gadis yang Baik di Mata Teman-Temannya, Rencana Kuliah di Jogjakarta Pupus Sudah

Sumber: Tribun Banten
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas