Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pria Bangkalan Tewas di Jalanan, Keluarga Tidak Terima Disebut Korban Lakalantas

pihak petugas visum kamar mayat RSUD Syamrabu Bangkalan awalnya telah menyatakan bahwa ada bekas pembacokan

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Pria Bangkalan Tewas di Jalanan, Keluarga Tidak Terima Disebut Korban Lakalantas
net
Ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Ahmad Faisol

TRIBUNNEWS.COM, MADURA - Tewasnya IS (22), warga Desa Keleyan, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan berbuntut panjang.

Tosin (55) paman IS  menyatakan, pihak keluarga telah bersepakat tidak akan menerima apabila IS dinyatakan sebagai korban kecelakaan lalu lintas (lakalantas).

Hal itu disampaikan Tosin di hadapan awak media usai Satlantas Polres Bangkalan bersama Polsek Socah menggelar cek TKP di Jalan Raya Klobungan, Desa Bilaporah, Kecamatan Socah, Selasa (5/10/2021).

“Saya sangat tidak terima kalau itu lakalantas. Kok langsung berubah?.

Semalam kami sekeluarga sudah bersepakat, siapapun yang tanda tangan terkait laka lantas tidak diperbolehkan,” tegas Tosin.  

Ia mengungkapkan, pihak petugas visum kamar mayat RSUD Syamrabu Bangkalan awalnya telah menyatakan bahwa ada bekas pembacokan.

BERITA REKOMENDASI

Namun, lanjutnya, pihak kepolisian menyatakan belum tentu bekas senjata tajam.

Baca juga: Mayat Wanita Berbusana Merah di Muratara, Ada Sejumlah Luka di Tubuhnya

“Padahal kemarin sudah ‘clear’ dari pihak petugas visum.

Saya sendiri pun melihat luka korban, bukan kata orang. Kalau benda tumpul tidak seperti itu karena lukanya hanya satu, tidak ada luka gores karena jatuh,” ungkap pria yang juga menjabat Kepala Dusun Bandung Timur, Desa Kelayan itu.

Tosin menjelaskan, dirinya sempat berkomunikasi dengan pria yang melihat langsung bahwa korban IS dipepet mobil hingga terjatuh.

Tosin yang kala itu mendatangi TKP juga menduga ada ketidaksesuaian barang bukti motor milik pria tersebut.


Baca juga: Temukan Produk-Produk Berkualitas Tinggi di Alibaba
Advertisement by

“Oleh karena itu, ketika nanti bertemu orang itu maka akan menanyakan kenapa kemarin membohongi saya. Ini kaitannya dengan nyawa. Oleh polisi, saya juga ditunjukkan gambar motor pria itu melalui ponsel, tapi bukan motor itu,” pungkasnya.

Baca juga: Kerahkan 3.000 Lebih Personel, Operasi Patuh Jaya 2021 Tekan Angka Lakalantas dan Pelanggaran Prokes

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas