Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Terobosan Kapolrestabes Surabaya Turunkan Kasus Covid-19 dengan Tambah 22 Mobil Vaksin (1)

Dilantik jadi Kapolrestabes Surabaya saat puncak pandemi. Kini, Kota Surabaya didominasi zona hijau. Apa trik Kapolrestabes Surabaya?

Editor: cecep burdansyah
zoom-in Terobosan Kapolrestabes Surabaya Turunkan Kasus Covid-19 dengan Tambah 22 Mobil Vaksin (1)
TRIBUNJATIM.COM
Kapoltestabes Surabaya Kombes Pol Akhmad Yusep Gunawan. 

Betul bahwa itu pandemi sedang tinggi-tingginya. Tadi saya sampaikan saya pernah di Jawa Timur, sehingga beberapa teman bahkan banyak teman juga menyambut baik, sudah pasti mendukung. Kita berkoordinasi, baik dari teman bermain, bahkan ada beberapa teman media bahkan anggota dan sebagainya, sehingga saya menyimpulkan bahwa, pandemi Covid-19 sebagai prioritas harus mempunyai langkah tepat dalam penanganannya.

Apa pengalaman yang tidak bisa Bapak lupakan ketika membantu Pemkot Surabaya untuk menurunkan penyebaran Covid-19?

Itu tadi saya sampaikan, sebelum pelantikan kita sudah berbincang dengan banyak teman, sehingga muncul selintas. Pada saat saya di depan Polrestabes Surabaya, melintaslah satu unit mobil gerai vaksin. Dan, saat saya tanya, di sini ternyata ada dua unit. Bagaimana fungsinya saya pelajari, bagaimana produktivitasnya, sementara gerai vaksin stationer ada di Polrestabes Surabaya.

Saya berpikir apabila unit mobil ini ditambah dan vaksinasi salah satu syarat untuk dapat menurunkan pandemi covid, khususnya penularan untuk membuat daya tangkal masyarakat terhadap virus, maka perlu penambahan guna memaksimalkan layanan vaksinasi.

Maka, seminggu setelah saya dilantik, saya pastikan ada penambahan hingga total 22 unit mobil. Ini saya pandang cukup untuk penambahan gerai mobil vaksin keliling dengan membawa 500 dosis per mobil, berikut nakes dan relawan,yang dapat melayani masyarakat untuk vaksinasi dengan sasaran masyarakat yang berkualitas.

Kenapa saya sebut berkualitas, karena yang hadir di gerai stationer itu sudah pasti, satu, mendapat informasi, yang mempunyai kemampuan ekonomi, yang juga mempunyai digitalisasi, dan mempunyai akses.

Lalu bagaimana yang bukan empat indikator ini? Masyarakat yang tidak tahu informasi, yang tidak memiliki ekonomi untuk pergeseran, yang tidak punya digital, bahkan tidak bisa meninggalkan pekerjaannya, dan lebih memilih untuk mengayuh ekonomi kebutuhannya daripada datang ke gerai vaksinasi.

Berita Rekomendasi

Lalu ada masyarakat yang kerjanya malam hari atau lansia dan difabel, dan bahkan masyarakat buruh yang betul-betul bekerja dari pagi sampai malam. Nah ini sasaran mobil vaksin keliling ini. Konsepnya, jemput bola. Kualitas yang lebih baik lagi adalah kita bisa door to door untuk yang difabel ataupun lansia.

Target 500 dosis vaksin ini, sasaranya  mendasari adanya Kampung Tangguh ataupun RT, RW yang dapat mengordinir.

Kebeulan di Surabaya, kita punya data di aplikasi lawan covid yang dibuat oleh Pak Wali Kota. Saat saya selesai dilantik, niatan itu saya sampaikan ke Pak Wali Kota.

Saya hanya bisa menyediakan kendaraan, kemudian operator dan Bhabinkamtibmas pendamping, namun kita butuh nakes dan relawan. Nah inilah yang kemudian di-back up oleh Pak Wali Kota.

Kendaraan ini, jujur adalah rental mobil, artinya kita butuh biaya. Saya bilang ke Pak Wakapolrestabes Surabaya, AKBP Hartoyo, beliau menyampaikan bahwa cost ini tinggi. Kita bisa buat gerai stasioner di beberapa titik, dengan kapasitas kemampuan per tiga ribu sampai lima ribu, hingga ketemu sekitar sembilan ribu per hari. Saya sampaikan kepada wakapolrestabes kami diskusi, berdebat untuk membicarakan cost ini. Rental mobil berapa, cutting berapa, operasional berapa.

Akhirnya saya sampaikan, untuk vaksinasi kita target tiga bulan ke depan secara pencapaian untuk dosis satu, baik itu 80 persen atau 100 persen. Begitu juga dosis kedua, kita harus selesaikan tiga bulan ke depan, sesuai dengan rencana wali kota.

Kenapa kita selesaikan satu bulan ini, meski kita berkorban membuat mobil-mobil gerai ini, supaya masyarakat terlayani dan dijemput bola.

Halaman
123
Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas