Remaja 17 Tahun Lakukan Aksi Penikaman di Sigi Sulteng, Pelaku Tak Terima Ditegur Saat Mabuk
Remaja berusia 17 tahun berinisial D diamankan polisi karena melakukan aksi penganiayaan di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Senin (11/10/2021).
Editor: Adi Suhendi
Laporan Waratawan TribunPalu.com, Ketut Suta
TRIBUNNEWS.COM, SIGI - Remaja berusia 17 tahun berinisial D diamankan polisi karena melakukan aksi penganiayaan di Desa Walatana, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Senin (11/10/2021).
Pelaku diketahui menikam korban dengan menggunakan badik yang diselipkan di pinggangnya.
Peristiwa penikaman bermula saat pelaku berada di sebuah pesta di desa tersebut.
Kapolsek Dolo Iptu Jimmy Tobing mengatakan, pelaku D saat itu dalam keadaan mabuk.
"Pelaku merasa tersinggung saat ditegur korban bernama Abin," ujar Iptu Jimmy Tobing dalam konferensi pers di Mapolsek Dolo, Kamis (14/10/21) sore.
Ia menjelaskan, awalnya korban berjalan ke arah pelaku dan menegur sambil bercanda.
Baca juga: 175 Liter Miras Jenis Cap Tikus, dan 75 Liter Saguer Hasil Razia di Dolo Sigi Dimusnahkan
"Namun teguran itu tidak diterima oleh pelaku yang akhirnya berujung adu otot keduanya," katanya.
Karena emosi, pelaku langsung mengambil badik yang diselipkan di pinggangnya.
Saat itu juga, benda tajam itu diayunkan ke arah badan korban sebanyak tiga kali.
"Korban ditusuk oleh pelaku di bagian tangan kiri, kanan, dan dada," kata Iptu Jimmy Tobing.
Baca juga: Seorang Remaja Habisi Nyawa Ayah dan Lukai 2 Saudaranya di Sigi, Berawal Saat Pelaku Tanya Soal Ayam
"Setelah dapat laporan, tidak selang lama anggota langsung mandatangi pelaku di rumahnya dan melakukan penangkapan," ujarnya.
Adapun saat ini terduga pelaku dan barang bukti telah diamankan di Mapolsek Dolo untuk menjalani proses penyidikan lebih lanjut.
Selain itu penyidik Polsek Dolo melibatkan BAPAS, LBH dalam menangani kasus penikaman anak di bawah umur tersebut.
Artikel ini telah tayang di TribunPalu.com dengan judul Tersinggung Ditegur saat Mabuk Miras, Remaja di Sigi Tega Tusuk Korbannya Tiga Kali