Aktivitas Gunung Merapi Melandai Tapi Tinggi Kubah Lava Tengah Bertambah 4 Meter
Guguran lava masih mengarah ke barat daya dengan jarak luncur maksimal 1.800 m.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta melaporkan, aktivitas Gunung Merapi melandai.
Dibanding dengan periode sebelumnya, aktivitas Gunung Merapi pada periode 8-14 Oktober 2021 menunjukkan penurunannya.
Selama periode pengamatan itu, BPPTKG mencatat guguran lava teramati sebanyak 41 kali.
Guguran tersebut masih mengarah ke barat daya dengan jarak luncur maksimal 1.800 m.
Pada periode itu, kubah lava yang ada di barat daya juga mengalami sedikit perubahan.
Ketinggian kubah lava barat daya malah berkurang, kurang lebih 2 meter.
Begitu juga dengan volumenya berkurang sekitar 70 ribu meter kubik jika dibanding pengamatan pekan sebelumnya.
Sedangkan untuk kubah lava tengah justru malah bertambah tinggi kurang lebih 4 meter.
Volumenya pun turut bertambah, hampir menyentuh angka 3 juta meter kubik.
Volumen kedua kubah itu terus meningkat dari 2,854 juta meter kubik menjadi 2,927 juta meter kubik.
Sedangkan untuk deformasi Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM dan GPS pada minggu ini tidak menunjukkan perubahan yang signifikan.
"Tidak dilaporkan terjadi lahar maupun penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi," kata Kepala BPPTKG Jogjakarta, Hanik Humaida.
Dia menyebut, aktivitas vulkanik berupa aktivitas erupsi efusif Gunung Merapi masih cukup tinggi.
Saat ini status aktivitas ditetapkan dalam tingkat SIAGA.