Di Persidangan, Terdakwa Kasus Sate Sianida Menangis, Terbata-bata Minta Maaf pada Orang Tua Korban
Mendengar permintaan maaf dari terdakwa, Bandiman dan Titik mengatakan mereka telah memberikan maaf kepada NA, tapi proses hukum tetap lanjut.
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, BANTUL - Kasus sate sianida yang menelan korban meninggal, NF (10) dengan terdakwa NA (25) kembali disidangkan pada Senin (18/10/2021) di Pengadilan Negeri (PN) Bantul.
Agenda sidang kali ini adalah pemeriksaan lima saksi dari Jaksa Penuntut Umum.
Lima saksi itu termasuk kedua orang tua NF yaitu Bandiman dan Titik Rini, warga Sewon, Bantul.
Sementara terdakwa, NA menjalani sidang secara daring dari Lapas Perempuan Wonosari, Gunungkidul.
Baca juga: Fakta Sidang Perdana Kasus Sate Sianida di PN Bantul
Dalam persidangan tersebut, Hakim Ketua Aminuddin mengabulkan permintaan penasihat hukum dan terdakwa yang ingin menyampaikan permintaan maaf kepada kedua orang tua korban.
"Saya benar-benar minta maaf yang sebesar-besarnya kepada Bapak Bandiman. Atas kejadian yang menimpa NF," ujarnya terbata sambil menangis.
Di situ NA mengatakan bahwa dirinya tidak tahu dan tidak menyangka bahwa sianida yang dicampur di bumbu sate itu akan menyebabkan NF meninggal dunia.
Setahu NA, sianida itu hanya akan menimbulkan diare ke seseorang.
"Saya tidak ada niat sama sekali menghilangkan nyawa Adik NF. Minta maaf karena tidak berniat mencelakakan anak bapak. Saya tidak tahu kandungan obat tersebut yang saya tahu menyebabkan diare," ucapnya.
Baca juga: Sultan HB X Tanggapi Penggerebekan Pinjol di Sleman, Tawarkan Kemudahan Tapi Risiko Tinggi
Baca juga: Maling Spesialis Kantor KUA Ditangkap, Incar Buku Nikah untuk Dijual ke Penyedia Jasa Kawin Kontrak
Dalam kesempatan itu, NA juga menyampaikan pesan kepada Titik, ibu dari korban.
NA mengakui saat mengetahui bahwa sate buatannya membuat orang meninggal, ia merasa kebingungan dan ketakutan hingga akhirnya menghubungi seorang anggota polisi dan menyerahkan diri.
Pun saat ditahan di Polsek, dirinya juga ingin meminta maaf langsung kepada Titik.
Namun karena keadaannya, ia tak bisa memohon maaf secara langsung dan hanya bisa mengirimkan permohonan maaf melalui surat yang ia tulis.
"Ibu Titik Rini, saya benar-benar minta maaf. Sebetulnya dari kemarin saya ingin ketemu sama ibu pingin minta maaf sama ibu tapi saya juga bingung karena saat itu sata ketakutan terus sampai akhirnya saya menyerahkan diri," katanya.