Imigran Afghanistan Minta Bantuan Indonesia terkait Kejelasan Keberangkatan ke Negara Ketiga
Para pengungsi meminta pertolongan kepada pemerintah Indonesia melalui aksi ini. Pemerintah Indonesia diminta membantu proses ke negara ketiga.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Constantine Koloway
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Ratusan imigran asal Afghanistan menggelar aksi unjuk rasa di depan Balai Kota Surabaya, Kamis (21/10/2021).
Mereka meminta pertolongan pemerintah Indonesia membantu memberikan kejelasan tentang keberangkatan mereka ke negara ketiga.
Muhammad Ali, salah satu perwakilan aksi mengungkap bahwa mereka sudah cukup lama tinggal di Rusunawa Puspa Agro, Jemundo, Sidoarjo, tanpa kejelasan nasib.
Mereka tiba di Indonesia sejak 7 hingga 12 tahun lalu.
"Kebanyakan di sini, yang paling sedikit (sebentar) 7 tahun. Ada yang sudah 12 tahun di sini," kata Ali dengan logat Afganistan ketika ditemui di sela aksinya, Kamis (21/10/2021).
Aksi ini digelar di Balai Kota sebagai bentuk keputusasaan mereka.
Menurutnya, mereka hanya mendapatkan janji dari Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi atau United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR).
Baca juga: Ajak Warga Afghanistan Mediasi, UNHCR Janji Tak Lagi Lakukan Diskriminasi terkait Penempatan Imigran
Pada awalnya, mereka memutuskan lari dari Afganistan karena konflik negara tersebut yang tak berkesudahan. Seharusnya, mereka akan diberangkatkan ke negara ketiga sebagai tujuan suaka.
Di antara alternatifnya adalah menuju Australia.
"Kami sudah minta tolong kepada UNHCR hingga imigrasi, tapi nggak ada kelanjutan. Sehingga, mereka yang datang ke sini (demonstrasi) tidak ada yang menggerakkan, tapi murni karena memikirkan keluarga mereka," katanya.
Total, ada ada sekitar 280 pengungsi asal Afganistan yang berada di Sidoarjo. Sebanyak 240 orang berada di penampungan di Jemundo.
"Namun, setelah kami sudah sampai sini (Indonesia), kita bingung kita harus kemana? Siapa yang bisa mendengarkan suara kita? Siapa bisa membantu kita?," katanya.
Selama menunggu kepastian nasib mereka, tidak ada aktivitas yang mereka jalankan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.