Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Guru di Jawa Timur Tidur di Dekat Kandang Kambing: Honornya Hanya Rp 350 Ribu per Bulan

Guru Sri Hartuti sudah mengabdi selama 17 tahun. Kini, dia hanya diberi honor hanya Rp 350.000 per bulan. 

Editor: Erik S
zoom-in Guru di Jawa Timur Tidur di Dekat Kandang Kambing: Honornya Hanya Rp 350 Ribu per Bulan
KOMPAS.COM/SUKOCO
Rumah Sri Hartuti yang menyatu dengan kandang kambing membuat teman teman anaknya mengejak tidur dengan kambing. Foto kanan : guru Sri Hartuti dan suami. 

TRIBUNNEWS.COM, NGAWI- Sri Hartuti, seorang guru di Ngawi, Jawa Timur tinggal  dan tidur bersebelahan dengan kandang kambing.

Guru Sri Hartuti sudah mengabdi selama 17 tahun. Kini, dia hanya diberi honor hanya Rp 350.000 per bulan.

Padahal, guru Sri Hartuti berjasa mengentaskan buta huruf di kampungnya. Kini, mantan anak didiknya sudah banyak yang sukses. 

Ada yang jadi polisi, pengusaha dan banyak juga yang sedang meneruskan kuliah.

Guru Sri Hartuti tinggal di Dusun Sure, Desa Pandean, di tengah hutan jati di kawasan KPH Ngawi.

Bersama suaminya dan tiga anaknya, ia menempati rumah sederhana berlantai tanah yang menyatu dengan kandang kambing.

Baca juga: Sejumlah NGO Indonesia Berkomitmen Bangun Asrama Guru di Palestina

Dinding dan pintunya terbuat dari anyaman bambu (gedek). Tampak celah-celah menganga di beberapa sisi sehingga angin pun masuk dengan mudah.

Berita Rekomendasi

Bau tak sedap menyeruak dari kandang kambing yang satu atap dengan rumah.

“Mohon maaf baunya tak sedap dari kandang kambing,” kata Sri Hartuti, Kamis (21/10/2021).

Walaupun sudah mengajar selama 17 tahun, status Sri Hartuti masih guru tidak tetap. Setiap bulan ia menerima gaji Rp 350.000.

Baca juga: Sempat Jadi Buronan, Oknum Guru Ngaji di Bandar Lampung yang Berbuat Asusila Ditangkap

Sementara suaminya bekerja serabutan di kebun dengan penghasilan tak seberapa.

Kondisi itu membuat mereka tak mampu membangun rumah yang layak.

Tempat tinggal saat ini dibangun di atas tanah Perhutani.

“Ini pun tanahnya numpang di Perhutani. Untuk memperbaiki, gaji kami tak cukup,” ucapnya.

Halaman
12
Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas