Libatkan Densus 88 dan Cybercrime, Peneror Bom Bank di Ciawigebang Kuningan Belum Juga Terlacak
Siapa penebar teror bom yang gemparkan warga Ciawigebang, Kuningan, Jawa Barat hingga kini belum terungkap.
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, KUNINGAN - Siapa penebar teror bom yang gemparkan warga Ciawigebang, Kuningan, Jawa Barat hingga kini belum terungkap.
Terlebih pelaku teror Bom Bank itu sempat melakukan komunikasi melalui telepon dengan satu bank di Kecamatan Ciawigebang.
Diketahui teror bom ke sejumlah bank di Kecamatan Ciawigebang, Kuningan ini berawal dari broadcast ancaman bom melalui aplikasi pesan WhatsApp, pada Jumat (22/10/2021) kemarin.
Baca juga: Warga Kuningan Digegerkan Broadcast Berantai Berisi Ancaman Bom Siap Meledak di Bank
Setelah munculnya teror bom bank di Kecamatan Ciawigebang, Kuningan, Jawa Barat, Polres Kuningan langsung bergerak ke sejumlah bank di daerah tersebut.
Kasat Reskrim Polres Kuningan AKP Danu Raditya Atmaja, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon selulernya, Sabtu (23/10/2021) mengaku hingga sekarang ini pihaknya masih melakukan penyelidikan melalui pengumpulan bahan dan keterangan.
Namun memang siapa peneror itu belum diketahui sama sekali.
"Kami lagi penyelidikan melalui tracing nomor kontak yang digunakan pelaku teror. Kemudian belum mendapat perkembangan, karena nomor kontak digunakan itu gak aktif lagi," katanya.
Koordinasi dengan Densus 88
Selain itu dikatakan Danu, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Densus 88 untuk mengungkap siapa dibalik pelaku teror tersebut.
"Ya kami sudah koordinasi dengan Densus 88 dalam pengungkapannya. Nantilah, apapun perkembangan dalam penyelidikan kami sampaikan," katanya.
Mengenai penelusuran melalui tim cybercrime, kata Danu hingga sekarang terus melakukan pelacakan.
Terlebih diketahui pelaku teror Bom Bank ini sempat melakukan komunikasi melalui telepon pada satu bank di Kecamatan Ciawigebang.
"Nah, untuk dugaan pelaku sudah komunikasi melalui telepon pada Bank tertentu. Kami sedang kejar dan melakukan pendalaman kasus tersebut," katanya.
Disinggung soal kemungkinan Kuningan menjadi kawasan jaringan teroris, Danu mengungkapkan bahwa untuk masalah tersebut berada di luar kewenangan Reskrim.