Misteri Juragan Cokelat di Aceh Dibegal & Jasad Dibuang di Sungai Terungkap, Ternyata Hanya Rekayasa
Misteri hilangnya seorang jurgan cokelat di Kabupaten Aceh Tenggara, akhirnya terungkap. Pria bernama Abdul Rasyid (32) itu awalnya dikabarkan dibegal
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Garudea Prabawati
![Misteri Juragan Cokelat di Aceh Dibegal & Jasad Dibuang di Sungai Terungkap, Ternyata Hanya Rekayasa](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/misteri-juragan-cokelat-di-aceh-dibegal-jasad-dibuang-di-sungai-terungkap-ternyata-hanya-rekayasa.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Misteri hilangnya seorang jurgan cokelat di Kabupaten Aceh Tenggara, akhirnya terungkap.
Pria bernama Abdul Rasyid (32) itu awalnya dikabarkan jadi korban pembegalan.
Bahkan informasi yang beredar, jasadnya dibuang ke sungai oleh pelaku.
Namun semua itu hanya rekayasa dari Rasyid sendiri.
Bagaimana kelengkapan informasi ini? Berikut fakta-faktanya dirangkum dari Serambinews.com, Minggu (24/10/2021):
Baca juga: Ibu Muda di Prabumulih Ditangkap Polisi, Nekat Pura-pura Dibegal agar Motornya Tak Diambil Leasing
Awal kejadian
![Mobil pikap ditemukan di Dusun Pagkirapan, Desa Lawe Sumur, Kecamatan Babul Rahmah, Aceh Tenggara, ada cipratan darah segar di jok dan setier. Sedangkan kunci masih tergantung di tempatnya. Foto direkam, Rabu (20/10/2021)](https://cdn-2.tstatic.net/aceh/foto/bank/images/pikap-diduga-korban-begal.jpg)
Kejadian ini bermula saat warga menemukan mobil pikap yang berada di pinggir jalan di Dusun Pagkirapan, Desa Lawe Sumur, Kecamatan Babul Rahmah, Aceh Tenggara, Rabu (20/10/2021) lalu.
Mobil pikap Suzuki AVP BK 8520 DA milik jurgan colekat, Abdul Rasyid dengan kondisi jok dan setier mobil terdapat bercak darah.
Sedangkan kunci mobil masih tergantung di tempatnya dan sang pemilik mobil tidak ada di lokasi kejadian.
Berdasarkan hasil temuan itu, ada yang menduga korban menjadi korban pembegalan dan jasadnya dibuang ke Sungai Alas, kawasan Desa Salim Pipit, Kecamatan Babul Rahmah, Aceh Tenggara.
Tim SAR lakukan pencarian
Usai kejadian, tim gabungan SAR Aceh Tenggara terdiri atas TNI, Polisi, BPBD, dan warga, melakukan proses pencarian.
Langkah tersebut diambil setelah Abdul Rasyid dinyatakan hilang.
Tim melakukan pencarian usai penemuan mobil korban hingga Jumat (22/10/2021).
Kepala Basarnas Aceh, Budiono didampingi Koordinator Pos SAR Kutacane, Aceh Tenggara, Budi Perdana Yandri memberikan penjelasannya.
Ia mengatakan, proses pencari dimulai setelah selesai salat Jumat.
Baca juga: Kesaksian Driver Ojol yang Terima Order Karyawati Basarnas, Sebelum Korban Tewas Dianiaya Begal
Sebelumnya, Tim SAR gabungan melakukan pencarian dengan membagi dua tim.
"Yakni Tim 1 akan melakukan pencarian di permukaan air dengan menggunakan rubber boat dari LKP ke arah hilir sungai ke arah selatan sejauh 7 kilometer," kata Budiono.
Tim 2 akan melakukan pencarian di seputaran LKP dengan radius 4 kilometer di area kebun sawit.
Pencarian melibatkan 1 unit truk personel, 1 unit motor trail (KLX), 1 unit rubber boat dan mesin, 3 unit HT, Pal SAR Air.
"Tim pencarian ini dari unsur Pos SAR Kutacane, BPBD, Polsek Babul Rahmah, Koramil Babul Rahmah, Satgas SAR Aceh Tenggara dan masyarakat," imbuh Budiono.
![Tim Gabungan SAR Aceh Tenggara yang terdiri atas TNI, Polisi, BPBD, masyarakat menelusuri Sungai Alas Salim Pipit, Kecamatan Babul Rahmah Aceh Tenggara, Kamis (21/10/2021)](https://cdn-2.tstatic.net/aceh/foto/bank/images/toke-cokelat-masih-dicari-di-sungai-alas.jpg)
Ternyata hanya rekayasa
Misteri hilangnya juragan cokelat bernama Abdul Rasyid akhirnya terungkap.
Kabar korban dibegal dan jasadnya dibuang ke sungai tidak benar adanya.
Semua itu direkayasa oleh Abdul Rasyid sendiri.
Fakta ini diungkapkan oleh Kapolres Aceh Tenggara, AKBP Bramanti Agus Suyono usai pihaknya melakukan pendalaman.
"Berdasarkan olah TKP selama 2x24 jam, personel Satreskrim Polres Aceh Tenggara menemukan indikasi adanya rekayasa dalam kasus kriminalitas terhadap tauke cokelat Abdul Rasyid," katanya.
Dikatakan Kapolres, di TKP terdapat percikan darah sedikit di batu yang digunakan untuk melempar kaca ke mobil.
Ternyata darah itu adalah darah dari tangan Abdul Rasyid yang sengaja dia lukai sendiri dan di batu terdapat darah menempel, begitu juga di kaca mobil.
Melihat kejadian dan fakta-fakta tersebut, polisi langsung melakukan pengembangan.
Baca juga: Seorang Wanita Muda Meninggal Dunia Dibacok Kawanan Begal di Kemayoran, Ini Kronologinya
Akhirnya terungkap kalau pada Selasa (19/10/2021), Abdul Rasyid menyusun skenario dengan cara dia menghubungi kakak kandung istrinya (kaka ipar) yang ada di Putri Betung bersama suami kakak iparnya tersebut.
Ia meminta kepada suami kakak istrinya untuk berangkat ke Kutacane dengan membawa sepeda motor.
Lalu, Abdul Rasyid menyusun skenario dengan merekayasa kejadian dirinya seakan-akan dia menjadi korban kekerasan atau dibegal.
Abdul Rasyid sengaja meninggalkan mobil yang kemudian ditemukan warga berada di perkebunan sawit di Dusun Pagkirapan, Desa Lawe Sumur, Kecamatan Babul Rahmah.
Kondisi mobil saat ditemukan warga pada Rabu (20/10/2021) lalu, kaca depan pecah dan ada percikan darah di kursi dan stir.
Penemuan mobil ini sempat menghebohkan masyarakat di Aceh Tenggara.
Pasalnya, warga menduga telah terjadi pembegalan terhadap supir atau pemilik mobil pikap tersebut.
![Ini foto Abdul Rasyid (32), tauke cokelat yang diduga merekayasa kasus pembegalan terhadap dirinya.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/jurgan-cokelat-di-kabupaten-aceh-tenggara.jpg)
Kejadian ini pun membuat istri korban melaporkan kasus itu kepada Polsek Babul Rahmah pada Rabu (20/10/2021).
Ternyata, kejadian yang menimpa Abdul Rasyid bukanlah pembegalan seperti dugaan semula, namun hanyalah kebohongan yang dilakukan korban,
Dalam kejadian ini, papar Kapolres Agara, AKBP Bramanti, Abdul Rasyid merekayasa adanya kejadian kekerasan pada dirinya.
Kemudian dia menitipkan uang kepada kakak kandung istrinya untuk diberikan kepada istrinya sebesar Rp 63 juta.
Baca juga: Tauke Cokelat di Aceh Diduga Jadi Korban Begal, Mayatnya Dibuang ke Sungai
Sedangkan uang sebanyak Rp 40 juta dibawa Abdul Rasyid bersama suami kakak istrinya menuju Putri Betung, Kabupaten Gayo Lues.
Namun, hingga kini Abdul Rasyid dengan sepeda motor kakak istrinya yang digunakan untuk melarikan diri dan masih dalam pencarian aparat kepolisian Polres Aceh Tenggara.
Menurut Kapolres, dalam kasus ini, istri Abdul Rasyid bersama kakak kandung istrinya dan suami kakak istrinya, telah diperiksa aparat kepolisian Polres Aceh Tenggara.
"Kasus begal tauke cokelat Abdul Rasyid hanyalah rekayasa korban dan masyarakat tak perlu was-was melintas di lokasi itu," pinta Kapolres Aceh Tenggara, AKBP Bramanti.
Sebagian artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Mengejutkan! Tauke Cokelat Rekayasa Kasus Pembegalan Dirinya, Libatkan Kakak Ipar, Begini Ceritanya
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(SerambiNews.com/Asnawi Luwi)