Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anggota DPRD Biak Soroti Wacana Rencana Pembangunan Bandara Antariksa

Ia berharap agar beberapa lembaga terkait melakukan langkah strategis terkait dampak lingkungan  bagi masyarakat setempat

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Anggota DPRD Biak Soroti Wacana Rencana Pembangunan Bandara Antariksa
Tribun-Papua.com/Istimewa
Ilustrasi konsep bandara pesawat antariksa. (Dok.www.gov.u) 

Laporan Wartawan Tribun Papua Paul Manahara Tambunan

TRIBUNNEWS.COM,  JAYAPURA -  Anggota DPSD Biak, Jhon Mandibo menyoroti rencana pembangunan Bandara Antariksa di Desa Saukobye, Distrik Biak Utara, Kabupaten Biak Numfor, Papua.

Jika memang akan direalisasikan, ia meminta Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) memberikan sosialisasi dampak lingkungan bagi masyarakat/

"Saya mau tanya kepada lembaga LAPAN, mereka sudah punya analisis dampak lingkungan, dan standar keselamatan untuk lingkungan?

Kalau ada, ini harus disosialisasikan kepada masyarakat di Biak dan khususnya di Desa Saukobye," kata Mandibo di Jayapura, Senin (25/10/2021).

Lembaga tersebut perlu memikirkan dampak langsung yang nantinya bisa terjadi kepada masyarakat setempat.

Baca juga: Fakta Pesawat Cargo Smart Air Tergelincir di Papua, Pilot Meninggal, Aktivitas Penerbangan Terganggu

"Saya minta ini harus jadi perhatian lembaga Lapan, sebab sebagai anak asli dari biak utara, saya sangat paham tentang kondisi dan kehidupan masyarakat di pesisir Korem.

Berita Rekomendasi

Biak utara adalah nelayan dan petani, artinya bahwa mereka sangat bergantung pada hasil laut dan hutan."

Terkait pembangunan bandara antariksa, Mandimbo juga mengambil contoh pada beberapa daerah di Indonesia yang sempat menjadi target pembangunan namun batal karena lingkungan.

"Contohnya seperti yang pernah terjadi di Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada 2007, oleh sebab itu perlu dikaji matang soal pembangunan bandara antariksa.

Ini bukan hak ulayat telah setuju dan tidak setuju, atau LAPAN memiliki tanah 100 hektar, tetapi ini soal dampak yang akan merugikan masyarakat lokal yang masih bergantung pada alam dan laut sebagai mata pencaharian mereka," ujarnya.

Baca juga: KSP Dorong Percepatan Revitalisasi Lapangan Merdeka Kota Medan Sebagai Cagar Budaya

Mandimbo juga menyebut masyarakat setempat khususnya di Desa Saukobye, Distrik Biak Utara ini juga pastinya akan menolak apabila diminta untuk keluar dari lokasi tersebut.

"Masyarakat yang sudah mendiami Desa Saukobye tidak akan menerima untuk dipindahkan ke luar dari lokasi pembangunan peluncuran roket, apabila itu dilakukan maka dapat menimbulkan masalah dan ini berpotensi terjadi pelanggaran HAM," tegasnya.

Karenanya, Ia berharap agar beberapa lembaga terkait melakukan langkah strategis terkait dampak lingkungan  bagi masyarakat setempat.

Halaman
12
Sumber: Tribun Papua
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas