Petani di Gresik Mengaku Anggota Interpol, Berkantor di Jalan Istana Merdeka
Tiga anggota Interpol gadungan diamankan petugas di Koramil Kedamean, Gresik, Jawa Timur, mereka mengaku berkantor di Jalan Istana Negara.
Editor: Theresia Felisiani
![Petani di Gresik Mengaku Anggota Interpol, Berkantor di Jalan Istana Merdeka](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/interpol-gadungan.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, GRESIK - Tiga anggota Interpol gadungan diamankan petugas di Koramil Kedamean, Gresik, Jawa Timur.
Mereka yakni Suko Hariyono (47), dua anggota pelaku Interpol gadungan lainnya ialah anak dari Suko Hariyono, Rio Anggara warga Turirejo dan paman dari Suko Hariyono, Suhardi warga Ngepung Kedamean.
Meski sudah dibawa ke kantor Koramil, Suko Hariyono dan Suhardi bersikukuh menjadi anggota Task Force Internasional Indonesia Divisi XIII Interpol Asia Pasific.
Posisi jabatan Suko, disebut sebagai Serka (Sersan Kepala).
Baca juga: Setelah Gibran, Bupati Karanganyar Ikut Komentari Warganya Tewas saat Diklat Menwa UNS
Baca juga: Penampakan Gajah Betina Liar, Kurus dan Sakit Nyasar di Kebun Sawit Dekat Balai TNTN Inhu
Suko dan Suhardi adalah seorang petani asal Desa Turirejo, Kedamean Gresik.
Sedangkan Rio Anggara adalah seorang karyawan pabrik di Menganti.
Ketiganya yang merupakan satu keluarga, mereka ke mana-mana selalu membawa kartu anggota yang tertera dengan lambang TNI dan mengaku berkantor di Jalan Istana Merdeka.
Pria lulusan SMA paket C itu memiliki seragam lengkap beserta kartu anggota.
Kartunya ada yang berwarna putih dan hitam.
Seragamnya, berbentuk kaos berkerah dengan tulisan Komando Divisi XIII Interpol Asia Pacific.
Baca juga: Kronologi Buaya Seruduk Bawah Rumah Panggung di Riau, Penghuni Alami Luka Gigit di Paha Kiri
Baca juga: Polres Kotabaru Tetapkan 1 WNA dan 2 WNI di Kasus Pinjol PT JMC
Dari informasi yang dihimpun, satuan Interpol gadungan ini merayu banyak orang.
Mereka yang ingin gabung diminta membayar sekitar Rp 200 juta.
Mantan Kepala Desa Turirejo, Suriyanto mengatakan, ada warganya yang sampai menjual tanah demi menjadi Interpol.
Tanah tersebut laku seharga Rp 390 juta.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.