Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Petani di Gresik Mengaku Anggota Interpol, Berkantor di Jalan Istana Merdeka

Tiga anggota Interpol gadungan diamankan petugas di Koramil Kedamean, Gresik, Jawa Timur, mereka mengaku berkantor di Jalan Istana Negara.

Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Petani di Gresik Mengaku Anggota Interpol, Berkantor di Jalan Istana Merdeka
Surya.co.id/Willy Abraham
Tiga anggota Interpol gadungan saat diamankan petugas di Koramil Kedamean, Kabupaten Gresik, Selasa (26/10/2021). 

TRIBUNNEWS.COM, GRESIK - Tiga anggota Interpol gadungan diamankan petugas di Koramil Kedamean, Gresik, Jawa Timur.

Mereka yakni Suko Hariyono (47), dua anggota pelaku Interpol gadungan lainnya ialah anak dari Suko Hariyono, Rio Anggara warga Turirejo dan paman dari Suko Hariyono, Suhardi warga Ngepung Kedamean.

Meski sudah dibawa ke kantor Koramil, Suko Hariyono dan Suhardi bersikukuh menjadi anggota Task Force Internasional Indonesia Divisi XIII Interpol Asia Pasific.

Posisi jabatan Suko, disebut sebagai Serka (Sersan Kepala).

Baca juga: Setelah Gibran, Bupati Karanganyar Ikut Komentari Warganya Tewas saat Diklat Menwa UNS

Baca juga: Penampakan Gajah Betina Liar, Kurus dan Sakit Nyasar di Kebun Sawit Dekat Balai TNTN Inhu 

Suko dan Suhardi adalah seorang petani asal Desa Turirejo, Kedamean Gresik.

Sedangkan Rio Anggara adalah seorang karyawan pabrik di Menganti.

Ketiganya yang merupakan satu keluarga, mereka ke mana-mana selalu membawa kartu anggota yang tertera dengan lambang TNI dan mengaku berkantor di Jalan Istana Merdeka.

Berita Rekomendasi

Pria lulusan SMA paket C itu memiliki seragam lengkap beserta kartu anggota.

Kartunya ada yang berwarna putih dan hitam.

Seragamnya, berbentuk kaos berkerah dengan tulisan Komando Divisi XIII Interpol Asia Pacific.

Baca juga: Kronologi Buaya Seruduk Bawah Rumah Panggung di Riau, Penghuni Alami Luka Gigit di Paha Kiri 

Baca juga: Polres Kotabaru Tetapkan 1 WNA dan 2 WNI di Kasus Pinjol PT JMC 

Dari informasi yang dihimpun, satuan Interpol gadungan ini merayu banyak orang.

Mereka yang ingin gabung diminta membayar sekitar Rp 200 juta.

Mantan Kepala Desa Turirejo, Suriyanto mengatakan, ada warganya yang sampai menjual tanah demi menjadi Interpol.

Tanah tersebut laku seharga Rp 390 juta.

Halaman
12
Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas