Unggah Foto Bersama Istri, Curhat Kapolres Tebing Tinggi setelah Dicopot: Izinkan Saya Pamit
Berikut curhat AKBP Agus Sugiyarso setelah dicopot dari jabatan Kapolres Tebing Tinggi, Sumatera Utara.
Penulis: Daryono
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Berikut curhat AKBP Agus Sugiyarso setelah dicopot dari jabatan Kapolres Tebing Tinggi, Sumatera Utara.
Diberitakan sebelumnya, Agus Sugiyarso dicopot dari jabatan Kapolres Tebing Tinggi, Senin (1/11/2021).
Pencopotan itu buntut video istrinya pamer uang di Tiktok yang viral di media sosial.
Curhatan Agus diposting di akun media sosial, di antaranya Facebook dan Instagram, Selasa (2/11/2021).
Menyertai postingannya itu, Agus mengunggah dua foto dirinya bersama sang istri.
Baca juga: Profil AKBP Agus Sugiyarso, Kapolres Tebing Tinggi yang Dicopot karena Istri Pamer Uang di Medsos
Dalam postingan itu, Agus menyinggung posisi pemimpin saat diterpa badai maupun dalam konsidi menang.
Berikut curhat Agus Sugiyarso sebagaimana dikutip dari akun Facebooknya, Selasa:
WAKTU ITU
Menjadi pemimpin itu harus berada didepan ketika badai datang, berada ditengah ketika damai dan tenang, berada di belakang ketika menang. Pemimpin itu tak terbang karena pujian dan tak goyang karena cacian, namun pemimpin harus siap memikul beban walau bukan tangan mencencang.
Akan datang suatu masa waktu bertemu yang tak bisa sesering dulu, meluangkan waktu berkumpul dan bercengkrama yang tak semudah dulu, menyadarkan bahwa bayang-bayang perpisahan itu semakin nyata...
Saya tak pernah benar-benar ingat bagaimana dulu kita bisa bertemu, kemudian dekat dan menjalin hubungan yang bernama “Persahabatan”, yang teringat jelas dan yang selama ini diketahui hanyalah bahwa beruntung mengenal kalian dan menjadi "salah satu" dari sekian banyak teman yang kalian miliki.
Dalam pertemanan memang tak selamanya semua dapat sejalan dan sepemikiran, perbedaan selalu kita temui dalam banyak hal, tetapi bukankah memang seharusnya pemikiran manusia itu seperti itu, tak pernah mampu untuk benar benar serupa, walau kadang berpura pura dan bersandiwara, tetapi semua perbedaan itu justru yang membuat menjadi belajar tentang banyak hal.
Hal ini mengajarkan tentang keterbukaan pikiran, ketegasan menentukan pilihan dan kepedulian yang tulus. Satu yang lain mengajarkan tentang ketangguhan dan beberapa yang lain mengajarkan tentang kesabaran, ketaatan kepada Sang Pencipta dan mengajarkan bagaimana seharusnya kita bersikap tentang hal yang memang kadang perlu untuk tidak dihiraukan.
Teruntuk sahabat dan Saudaraku, terimakasih yang begitu besar karena selalu mampu mendorongku untuk selalu menjadi lebih baik lagi. Semoga dimanapun kita setelah ini, menjadi apa pun kita nanti, kenangan ini akan selalu menjadi tempat kita pulang untuk tersenyum dan bermimpi indah lagi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.