Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

POPULER REGIONAL: Gaya Hidup Mewah, Kapolres Labuhanbatu Dicopot | IRT Diracun Kakak Ipar di Klaten

Berita populer regional dimulai dari Kapolres Labuhanbatu yang dicopot karena gaya hidupnya mewah hingga fakta-fakta IRT tewas dicarun kakak ipar.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in POPULER REGIONAL: Gaya Hidup Mewah, Kapolres Labuhanbatu Dicopot | IRT Diracun Kakak Ipar di Klaten
HO/Tribun Medan
AKBP Deni Kurniawan dicopot dari Kapolres Labuhanbatu. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut berita populer regional di Tribunnews.com dalam 24 jam terakhir.

Berita dimulai dari Kapolres Labuhanbatu AKBP Deni Kurniawan yang dicopot dari jabatannya karena gaya hidupnya mewah.

Kemudian, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Resimen Mahasiswa (Menwa) Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) resmi dibekukan, buntut meninggalnya seorang mahasiswa bernama Gilang Endi (23) dalam kegiatan Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar).

Terakhir ada, fakta-fakta ibu rumah tangga (IRT) di Klaten tewas diracun kakak ipar karena masalah asmara.

Untuk selengkapnya, berikut rangkuman berita populer regional dari sejumlah daerah di Indonesia:

Baca juga: POPULER Nasional: Jokowi Curhat Oposisi Melemah | Harta Kekayaan Calon Panglima TNI Andika Perkasa

1. Sosok AKBP Deni Kurniawan, Kapolres Labuhanbatu yang Dicopot dari Jabatan karena Gaya Hidup Mewah

Inilah profil Kapolres Labuhanbatu AKBP Deni Kurniawan yang dicopot dari jabatannya karena gaya hidupnya hedon.

Berita Rekomendasi

Berdasarkan informasi, pencopotan tersebut, tertuang dalam surat telegram Kapolri ST 2280/X/KEP/2021 pertanggal 31 Oktober tahun 2021.

Kapolda Sumatera Utara, Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak, mengatakan pencopotan AKBP Agus Sugiyarso dan AKBP Deni Kurniawan dalam rangka evaluasi jabatan yang ada di jajarannya.

"Tebingtinggi dan Labuhanbatu dievaluasi," kata Kapolda Sumut, Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak, Selasa (2/11/2021).

Dikutip dari Tribun Medan, Kapolres Labuhanbatu, AKBP Deni Kurniawan resmi dicopot dari jabatannya karena gaya hidup yang hedonis.

"Sesuai dengan Perkap 10 tahun 2017, yang mengatur seluruh anggota Polri dan keluarga Polri untuk tidak bergaya hidup mewah," kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi saat ditemui di Polda Sumut, Selasa (2/11/2021).


Hadi menjelaskan, pencopotan AKBP Deni sebagai bentuk evaluasi merupakan tindakan tegas dari Polda Sumut.

"Ini sebagai tindakan tegas bahwa kita Polri tidak ingin melihat personil kita menampilkan gaya hidup hedonis," terangnya.

Terpisah, AKBP Deni Kurniawan saat dikonfirmasi membenarkan dirinya di copot dari jabatannya. "Ya," balasnya singkat.

Deni tidak menjelaskan alasan dirinya dicopot dari jabatannya.

Baca selengkapnya.

2. Menwa UNS Dibekukan, Markas Tak Ada Aktivitas dan Penuh Poster Kritikan: Kalian Gagal untuk Gagah

Sejumlah banner dan poster kritikan masih menghiasi kantor Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Resimen Mahasiswa (Menwa) Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS), Rabu (3/11/2021). Menwa UNS saat ini telah dibekukan setelah seorang anggotanya meninggal dunia dalam diksar beberapa waktu lalu.
Sejumlah banner dan poster kritikan masih menghiasi kantor Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Resimen Mahasiswa (Menwa) Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS), Rabu (3/11/2021). Menwa UNS saat ini telah dibekukan setelah seorang anggotanya meninggal dunia dalam diksar beberapa waktu lalu. (Tribunnews.com/Gilang Putranto)

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Resimen Mahasiswa (Menwa) Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) resmi dibekukan, buntut meninggalnya seorang mahasiswa bernama Gilang Endi (23) dalam kegiatan Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar).

Dikutip dari Kompas, Menwa UNS resmi dibekukan per tanggal 27 Oktober 2021 melalui Surat Keputusan (SK) Rektor UNS Nomor 2815/UN27/KH/2021.

Adapun dari pantauan Tribunnews.com Rabu (3/11/2021), tidak ada aktivitas di markas Menwa UNS.

Sejumlah poster dan banner kritikan masih menghiasi sekretariat Menwa UNS yang tak jauh dari gerbang depan UNS.

Tulisan poster dan banner tersebut antara lain:

"Ini markas pembunuh!"

"Kalian gagal untuk gagah"

"Bubarkan UKM pembunuh"

"Kapan keluar goa?"

Selain poster kritikan, ada pula sejumlah rangkaian bunga untuk mendiang Gilang Endi di meja depan kantor.

Baca selengkapnya.

3. Fakta IRT Tewas Diracun Kakak Ipar di Klaten, Pelaku Salah Sasaran, Dipicu Motif Asmara

(Kiri) Foto S saat berhasil diamankan oleh pihak kepolisian dan (Kanan) Jenazah korban saat berada di rumah duka.
(Kiri) Foto S saat berhasil diamankan oleh pihak kepolisian dan (Kanan) Jenazah korban saat berada di rumah duka. (Kolase Tribunnews.com: Instagram/@Kabar_Klaten dan TribunSolo.com/Mardon Widiyanto)

Misteri tewasnya seorang ibu rumah tangga (IRT) di Klaten, Jawa Tengah, akhirnya terungkap.

Wanita berumur 30 tahun, HDS meninggal dunia karena diracun.

Pelakunya adalah kakak ipar dari korban sendiri, S (43).

S sengaja menaruh racun apotas dalam air mineral lalu dimasukkan ke kulkas di rumah korban.

Sementara, motif dari kasus ini karena asmara.

Bagaimana kelengkapan informasi dari kasus ini? Berikut fakta-faktanya dirangkum dari TribunSolo.com, Rabu (3/11/2021):

Awal kasus

Kasus ini bermula saat korban HDS tiba-tiba mengeluhkan air mineral yang diminumnya terasa pahit pada Senin (1/11/2021).

Kemudian ibu tiga anak ini langsung sempoyongan dan tak sadarkan diri.

Suami korban, Sigit Nugroho (35) kemudian memanggil dokter untuk memeriksa kondisi istrinya.

Baca selengkapnya.

(Tribunnews.com)

Berita lain terkait berita populer hari ini

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas